36.(TENANG)

3.9K 387 121
                                    

Rizky sudah berada di ruang perawatan Mya, ia melihat kondisi Mya sesak nafas sekujur tubuhnya meregang,Rizky terus melantunkan do'a didepan Mya,Omar sedang menangani Mya, ia cek selang oksigen , melihat diagram jantung Mya yang kian melemah, ia mengajak bicara terus Mya supaya Mya tidak hilang kesadarannya.

"Kaka Mya...ini mama nak,ini mama bawa adik kamu,Azar udah lahir sayank ayoo kaka bangun kita pulang sama² kerumah..." Syifa tiba dengan dibantu kursi roda oleh perawat sementara Azar digendong Ibu,Rizky pun mengambil Azar dari gendongan Ibu,dan mendekatkan pada Mya.

"Kaka Mya ini adek Azar lihat nak..dia tampan,dia mau kaka sembuh,dia mau ajak kaka pulang kerumah ,buka mata kaka,papa mohon sayang...!" Rizky tak kuasa menahan air matanya,ia terus memanggil nama Mya,tapi Mya gak bergerak hanya air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Mya merespon dia menangis,kaka bangun ka,buka mata kamu,lihat adek Azar disini...kamu denger mama sama papa kan nak...kaka,kaka....!!!!" Tangis Syifa pun pecah melihat kondisi Mya,Syifa terus menggoyangkan tubuh Mya.

Diagram jantung Mya menurun , nafasnya semakin sesak, tubuhnya kembali menengang,Omar meminta pihak keluarga keluar dari ruang perawatan.Tapi Rizky menolak,karena ia mau menemani
Mya didalam.Akhirnya hanya Syifa Azar Ibu Mama dan Abah yang menunggu diluar.

Omar memacu jantung Mya , untuk mengembalikan detak jantung Mya keposisi normal tapi tak berhasil , grafik terus menurun Rizky pun mendekati Mya lalu berbisik di telinga Mya.

"Laa Ilaaha Illa Allah...Mya ,Papa Mama adek Azar ikhlas, bila ini ketentuan Allah SWT buat kaka, pergilah dengan tenang ka,karena setelah ini semua sakit kamu akan hilang, penderitaan kamu akan berakhir...." Rizky pun menangis menuntun talqin buat Mya,setelah dituntun membaca Syahadat,diagram jantung Mya pun berhenti , ia meninggal dengan keadaan senyum dan wajahnya sangat berseri.

"Ky....sabar yaaa,gue keluar dulu.." Omar menepuk bahu Rizky yang masih menangis disamping jenazah Mya.

Syifa dan keluarga masih menunggu cemas didepan ruang perawatan Mya.Omar pun mendekati Syifa dan keluarganya.

"Omar,,,Mya gimana ?" Syifa berbicara masih dengan posisi duduk di kursi roda.

"........." Omar tak menjawab hanya menggelengkan kepalanya.

"Apa maksud kamu menggelengkan kepala ?" Syifa menarik jas kerja Omar.

"Mya udah gak ada Syif...Mya meninggal ..." Omar menjawab perlahan.

"APA....??!!!! kamu bohong kan sama aku Mya gak mungkin meninggal !!!" Syifa bediri dari kursi roda dan berjalan memasuki ruang perawatan.

Didalam ruang perawatan Rizky masih duduk disamping jenazah Mya, suzter melepaskan selang oksigen juga infus juga melepaskan semua alat yang menempel ditubuhnya.

"Suz...apa yang suzter lakukan,biarkan alat² itu ditubuh Mya,Mya masih hidup dia cuma becandain saya,saya mohon JANGAN DILEPASSSS !!!!" Syifa histeris ia menangis sejadinya didepan jenazah Mya.

"Sayank tenang...sabar,Mya udah gak ada,dia udah pulang,tolong ikhlaskan..." Rizky memeluk Syifa tapi Syifa terus meronta.

"Gak...Mya belum meninggal, dia masih hidup lepasin aku Mas Rizkyy...!!!! Mya,,,bangun sayang mama mohon buka mata kamu jangan tinggalin mama,Azar nungguin kaka,mana janji kaka mau jagain Azar, mau mandiin ajak main , mana ka....manaaa ?!!!!" Syifa semakin tak terkendali ia menangis sambil memeluk tubuh Mya yang sudah kaku.

"Sayank dengerin aku,kamu harus ikhlas biar Mya mudah bertemu dengan Allah SWT dia gak akan merasakn sakitnya jarum suntik yang menancap ditangannya gak akan merasakan panasnya kemoterapi yang membuat dia mual dan muntah lagi,dia Insya Allah mendapat Surga disisiNya..." Rizky memegang pipi Syifa dengan kedua tangannya,lalu Rizky memeluk Syifa yang tengah rapuh.

Mawar untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang