26.(PINGSAN)

4.6K 417 46
                                    

Rizky pun melajukan mobilnya menuju stasiun gambir , ia mengetahui bahwa Syifa dan ibunya ke Jogja karena ada tetangga rumah yang menghampiri dan memberitahu bahwa keduanya ke stasiun gambir menggunakan taxi,dengan rasa sesal yang berkecamuk di dada ia mengendarai mobil dengan tenaga kuda rasa bersalah membuatnya menangis penuh sesak didalam mobil,bayangan akan kehilangan isteri juga calon anaknya membuatnya semakin merasa bersalah.

"Ya Allah hamba mohon pertemukan hamba dengan keduanya sebelum rasa penyesalan ini membunuhku..." Rizky membatij dengan air mata dipipi sambil terus melajukan mobilnya.

"Syif...ini kamu makan roti nya,biar anak kamu gak kelaparan didalam perut,kamu kenapa melamun saja kamu masih mikirin Rizky juga Mya , lupakan Syif...Rizky udah gak peduli sama kamu,soal Mya gak usah kamu pikirkan terlalu berat ada Rizky juga kakek neneknya yang menjaga ,kamu lebih baik jaga kesehatn dan kondisi kehamilan kamu.." tutur ibu pada Syifa yang tengah duduk di kursi stasiun menunggu kereta tujuan Jogja datang.

"Iya bu.." Syifa hanya tersenyum tanpa bicara pada ibunya,padahal hati dan pikirannya kian berkecamuk sedih dan rindu akan terus menghiasi nya selama tinggal di Jogja jauh dari orang yang ia sayang bukanlah perkara yang mudah.

Syifa menatap nanar sekeliling staisun gambir ,beberapa kali kereta KRL bersliweran di depan dan belakangnya. Kadang-kadang muncul tiupan angin yang sangat keras menerpa badan Syifa, saat rangkaian KRL tersebut melaju kencang tanpa melakukan perhentian di Gambir. Maklum letak emplasemen ini sekitar  10 meter di atas permukan tanah, sehingga tiupan angin kadang-kadang terasa keras.

Syifa kembali larut dalam bayangan masa lalunya, kenangan saat pertama bertemu Rizky, semua sikap dingin Rizky yang membuat Syifa geram tapi Rizky sosok yang hangat juga perhatian membuat Syifa tersenyum senyum sendiri mengenangnya,belum lagi awal kisah ia ketemu Mya gadis kecil yang saat ini menjadi anaknya sangat berat ia tinggalkan apalagi Mya mengidap Leukimia.

Syifa tiba² merasakn ada yang tak enak dengan perutnya ia merasakn sakit , perutnya terasa mulas ,dalam sikap duduknya ia merintih menahan sakit nafaanya ia atur guna mengurangi sakit tapi tetap tak hilang ia mengelus lembut perut dan mengajak bicara pada bayi dalam kandungannya tetap rasa sakit itu lebih dominan ia pun mengeluarkan keringat dingin karena tak tahan dengan sakitnya.

"Kereta Senja Utama tujuan Jogjakarta sudah tiba distasiun Gambir bagi para penumpang yang sudah memiliki tiket diharap segera menaiki kereta,terimakasih." Panggilan suara dari bagian informasi terdengar jelas memanggil para penumpang yang akan menaiki kereta Senja Utama Jogjakarta.

"Syif...ayo nak kita naik, kereta kita sudah tiba..."ucap Ibu yang bangun dari posisi duduknya sambil membawa koper menuju kereta.

"Iy..yaa bu..." Syifa menjawab dengan masih menahan rasa sakit ia pun mengekor dibelakang ibu sambil menggeret kopernya.

Rizky pun tiba distasiun ia menuju ruang informasi menanyakan pada petugas tiket kereta tujuan Jogjakarta.

"Kereta Senja Utama Jogjakarta baru saja diberangkatkan Pak...5 menit yang lalu." Jawab petugas di loket tiket.

"Apaaa....?!!!!" Rizky pun duduk lemas didepan loket tiket ,hilang sudah semua harapannya , ia tak sempat bertemu dengan Syifa dan calon anaknya.

"Permisi permisi beri kami jalan...ada penumpang pingsan,kami harus membawa keruang kesehatan." Ucap dua petugas membopong seorang wanita ditangan mereka.

Para penumpang pun memberi jalan pada wanita yang pingsan,Rizky pun teralihkan perhatian karena suara dari petugas yang cukup lantang di dalam stasiun, Rizky mendekati wanita pingsan tersebut.

"Ibu Chandra....???" Tutur Rizky pada sosok ibu yang mendampingi wanita yang tengah pingasan.

"Rizky...!!!" Ibu terkejut karena keberadaan Rizky disana.

Mawar untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang