25.(JOGJA)

4.2K 420 72
                                    

"Syif...ayo berkemas kita harus pergi !" Tutur ibu saat tiba dirumah dan langsung masuk kekamarnya mengemas pakaian kedalam koper.

"Pergi kemana bu ?" Jawab Syifa yg duduk di atas tempat tidur sambil mengelus perutnya.

"Ke Jogja....!" Ibu bicara dengan nada tinggi Syifa pun dibuat kaget dengan ucapan ibu.

"Jogja bu..mau apa kesana ?" Syifa bangun dari duduknya dan mendekati ibu yang sibuk mengemasi baju.

"Kita pindah dan tinggal disana gak usah kembali lagi ke Jakarta,sakittt hati ibu Syif !!!" Ibu menangis bicara pada Syifa sambil memukul dadanya.

"Astagfirullah ibu kenapa nangis jelasin sama Syifa ada apa ini ?" Syifa mengusap air mata ibu dan duduk disebelah ibunya.

"Ibu tadi ke kantor Rizky , ibu coba jelaskan perihal anak yg kamu kandung tapi apa Syif jawaban suami kamu itu dia tetap gak mau akuin kali itu anaknya,ibu minta test DNA kalo dia gak percaya dia malah jawab nanti ajah kalo bayi itu udah lahir berarti kamu harus menjalani masa kehamilan dan melahirkan sendiri,ibu gak tega sama kamu nak...Rizky benar² udah hilang akal dan perasaannya , ibu juga minta dia ceraikan kamu ." Ibu menjelaskan dengan lirih ucapan yang berat karena merasakan sesak di dada atas perbuatan Rizky.

"Cerai bu..gak bu Syifa gak mau,Syifa sayang sama mas Rizky juga Mya , Syifa gak mungkin ninggalin keluarga Syifa.." Syifa menitikan air mata kesedihannya.

"Jangan teteskan air mata kamu karena Rizky Nazar nak,air mata kamu terlalu berharga...dia gak peduli sama kamu juga calon anaknya,apa masih pantas kamu bertahan untuk ini semua,dia udah campakkan kamu memfitnah keji kamu,kamu masih bisa bilang sayang sama dia...jangan naif Syif buka mata dan hati kamu,,apa yg sudah kamu korbankan untuk Mya dan keluarga kecil kalian gak dihargai oleh suami kamu,,tolong kalau kamu peduli sama ibu dan anggap aku ini ibu kamu,ikut ibu ke  Jogja sekarang !" Ibu emosi mengingat pertemuanny dengan Rizky ia pun memaksa Syifa ikut dengannya.

"Tapi Syifa gak bisa pergi gitu ajah Bu,Syifa sayang sama Mya juga mas Rizky lalu gimana nasib calon anak Syifa ini...apa dia harus kehilangan sosok papa nya Bu ?" Syifa pun menangis dihadapan ibunya.

"Syifff....dimana harga diri kamu ? Ibu gak ridho dunia akhirat suami kamu menghina merendahkan mencaci maki kamu , semenjak alm.ayah meninggal ibu mati²an berjuang buat kamu sekolahin kamu tinggi supaya kamu jadi orang pintar bukan orang yg bodoh yg dibutakan matanya karena cinta , Ibu tanamkan kamu nilai sopan santun etika yang baik supaya kamu dihargai orang bukan dihina kayak gini , ibu gak terima Syif ,sakit hati ibu...melihat kamu berjuang sendiri di masa nyidam kamu bahkan Rizky gak ada buat kamu , ibu sedih Syifaaa...biar nanti di Jogja ibu yang cari uang buat kamu juga anak kamu,tolong kamu pahami maksud ibu,ibu kayak gini semata mata karena ibu sayang sama kamu juga cucu ibu." Ibu pun menangis histeris sambil memukul mukul kencang dadanya, ibu Syifa benar² dibuat terluka oleh sikap Rizky Syifa tak tega melihat kondisi ibunya.

"Stop bu..jangan kayak gini,Syifa gak tega lihat ibu menderita..Syifa akan nurut mau ibu..kita tinggal di Jogja,kita besarkan anak Syifa sama² ya bu...tolong bantu Syifa lalui ini." Syifa pun menangis dan memeluk ibunya keduanya berpeluk dalam tangis.

"Udah Syif jangan nangis lagi,kamu segera berkemas, kita harus segera ke stasiun gambir,kereta tujuan Jogja berangkat 2 jam lagi." Ibu menghapus air matanya juga air mata di wajah Syifa lalu keduanya kembali berkemas dan bersiap berangkat ke Jogja.

"Udah siap Syif...? taxi kita udah nunggu kita harus ke segera ke stasiun." Ibu memegang tangan Syifa yang duduk di kursi teras rumah sambil tersenyum padanya.

Syifa pun mengangguk , supir taxi pun memasukan koper kedalam bagasi Taxi , ibu sudah lebih dulu masuk taxi sementara Syifa masih menatap kearah rumah minimalisnya, sejuta kenangan melintas nyata dipikirannya kenangan di masa kecil hingga saat ia harus pergi meninggalkan rumah karena ikut bersama Rizky setelah menikah,kenangan akan sosok alm.ayah yg hadir di rumah yang ia tinggali 30 tahun lamanya,kini harus ia tinggalkan demi kehidupan barunya di Jogja.

Mawar untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang