37.(VIDEO)

3.9K 404 103
                                    

Setelah acara pemakaman,ba'da Isya Rizky mengadakan tahilan untuk kepergian Mya, rasanya seperti tersambar petir di siang bolong, ia dan Syifa baru mengecap bahagia tapi seketika dirundung awan duka.Rizky mengundang Ustadz setempat untuk mengisi tausiyah juga beberapa anak yatim piatu.

"Tema pembicaraan kali ini adalah mengenai sebuah ayat al-Qur’ān yang sekiranya diturunkan kepada gunung niscaya luluh lantak; yang apabila direnungkan oleh pembacanya maka hatinya bergetar ketakutan dan air matanya mengalir; yang jika dihayati oleh orang yang bergelimang maksiat maka ia bertaubat; serta bila dipahami oleh siapa saja yang berpaling dari seruan Allāh maka ia pun bersegera kepadanya-Nya. Ayat yang menyebutkan tentang pintu gerbang dari sebuah perjalanan panjang nan berat….

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.(QS. Āli 'Īmrān [3]: 185.)

Kematian adalah langkah awal dari perjalanan agung yang memisahkan suami dari istrinya, orang tua dari anaknya, kekasih dari yang dicintainya dan saudagar dari kekayaannya. Perjalanan yang bermuara kepada keabadian; kenikmatan Surga atau kesengsaraan Neraka. Kematian merupakan hal yang diyakini namun sering kali sengaja dilupakan atau terlupakan; perkara yang diketahui akan tetapi begitu banyak diabaikan. Karena itulah, Nabi shallā’Llāhu 'alaihi wa sallam mengingatkan,

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ – يَعْنِي الْمَوْت

Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan yakni kematian.[Riwayat at-Tirmidzi]

Kita menganggap kematian itu berada pada posisi yang sangat jauh dari kita, padahal ia begitu dekatnya. Waktu berlalu bagaikan kedipan mata. Masa kecil dan remaja bertahun-tahun yang lalu hanyalah bagai hari kemarin, dan tanpa terasa kita telah berada di hari ini. Begitu pula yang akan terjadi dengan esok hari. Sampai kemudian kematian tiba-tiba datang menjemput kita untuk mengarungi sebuah perjalanan yang sangat penjang dan berat, sementara kita belum memiliki bekal untuk itu, karena kesengajaan dan kelalaian kita.

Demikian tausyiah mengenai kematian dari saya,kiranya isi tausyiah ini bermanfaat bagi kita semua, saya mohon maaf bila ada kesalahan,karena kesempurnaan itu milik Allah SWT dan kekurangan pastinya milik saya,mari sama² kita doakn semoga almh.Azmya Sabiya binti bapak Rizky Nazar ,Allah SWT tempatkan diSurgaNya , dan untuk kelarga yg ditingglakan semoga Allah SWT memberi kelapangan hati ,aamiin aamiin yaa Rabbal'alamin."

*******

1 bulan kemudian....

"Sayank , kamu mau aku buatin sarapan apa ?" Tanya Syifa pada Rizky yang tengah bermain dengan Azar.

"Apa ajah sayank..aku sih belum laper,masih mau main sama jagoan papa yang ganteng ini Azar si pipi embulll,gemessshhh !!!!" Jawab Rizky sambil menggendong dan menciumi pipi Azar.

"Emang kalau kamu ciumin Azar terus bisa kenyang ?" Syifa meledek Rizky yang asyik dengan jagoannya.

"Kenyang donk..Azar itu pipinya kaya tahu buleddd,bikin papa pengen gigit." Sahut Rizky sambil terus unyeng² pipi Azar.

"Sayankk jangan di unyenk² gitu..nanti pipi Azar jadi jelek tau...!" Syifa kesal karena gegara Azar Rizky dianggap kurang memperhatikan Syifa.

"Azar...kayaknya mama kamu lagi cemburu ni pengen papa unyenk² juga,soalnya badan mama sekarang melar terus pipinya lebarrrr kayak Azar,kalau gitu mama Azar gennnddd..." Syifa memotong pembicaraan Rizky.

Mawar untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang