Chapter 5

358 53 0
                                    

Ingin rasanya aku berteriak keras didepanmu. Mengatakan seluruh isi hatiku.

××××××××××××××××××××××××

"Itu! Itu, Ayah!"

Aku hanya bisa menghela nafas saat si kecil tampan--Im Myungsoo--terus saja menunjuk kearah seorang pria tinggi berwajah dingin yang tengah berdiri didepan ruangan dengan ekspresi was-was. Bahkan, aku bisa menebak jika dia tengah membentak seseorang di ujung ponselnya.

"Bagaimana kau bisa teledor seperti ini!?"

"..."

"Hanya menjaga anak kecil saja kalian tidak becus!"

"..."

"Awas saja kalau sampai ada apa-apa dengan anakku! Aku ak-" dan kalimatnya terhenti saat melihat ke arah kami.

Aku jelasin sekali lagi ya! Ke arah kami!

"Ayah!" aku menurunkan Myungsoo dari pekukanku, membiarkan anak itu berlari ke peraduan ayahnya.

Sehun merentangkan tangannya lebar, menyambut anak kecil itu dengan pelukan erat.

"Hah ... Kau kemana saja, sayang?" ucap Sehun sembari mengusap pelan punggung Myungsoo.

Aku? Aku seneng sih melihat mereka berdua, daddy and son goals gitu. Cuma yah, nyeseknya pas kamu tahu cinta pertama kamu udah nikah dulu dari pada kamu itu rasanya nyes banget.

Sumpah deh sakit banget, cyn :')

Ayahnya ganteng, anaknya juga imut, ibunya pasti cantik banget kali ya?

Apalah dayaku yang kayak remehan rempeyek. Anjay, aku jadi minder :'(

"Kamu yang nolongin anak saya ya?"

Aku tersentak saat mendengar perkataan Sehun. Takut-takut, aku mengangkat wajahku dan mengangguk pelan.

Eh, by the way ...

Dia enggak kenal sama aku ya?

Hah, syukur sih. Jadi, aku enggak terlalu canggung gitu sama dia. Istilahnya hubungan kami hanya sebatas atasan dan bawahan.

Tapi ...

Enggak segitunya juga kali. Masa enggak ingat sama sekali kalau 2 tahun di SMP satu kelas terus :')

"I-iya, pak. Tadi anak bapak nangis di taman."

"Oh, begitu ya? Makasih sudah nolongin anak saya." balas Sehun sambil senyum-senyum tipis gitu.

Aduh, Sehun kampret!

Please please! jangan senyum kayak gitu deh. Nanti aku suka lagi sama kamu, Hun! Eh, anjirlah udah kebaperan aku mah :((

Masa aku harus jadi pelakor, nyet :')

"Oh, iya nama kamu siapa?"

"Saya Silvie Jung pak."

"Silvie Jung?" aku lihat kening Pak Sehun mengkerut aneh, seperti familiar gitu saat mendengar nama aku.

Tapi, tak lama ekspresi muka Pak Sehun berubah lagi jadi kalem.

Sial, aku kira dia udah ingat kalau aku itu siapa eh nyatanya sama aja :')

Sama-sama terlupakan :))

.
.
.
.
.

TBC

My First ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang