Seongwoo dan Minhyun sepakat menaiki jet pribadi keluarga kepresidenan Korea Utara. Waktu yang mereka butuhkan untuk sampai di Pyongyang ga begitu lama. Hanya sekitar 1 jam.
Minhyun bilang sampe sana mereka bakalan dijemput sama ommanya Minhyun. Appa Minhyun sibuk dan ga bisa jemput mereka.
Seongwoo sih ga masalah. Dia juga lebih nyaman sana ommanya Minhyun daripada appa Minhyun.
Ah, ngomongin hal itu, Seongwoo jadi inget. Aura Minhyun waktu dominan modenya lagi on itu mirip sama aura appanya. Sama-sama bikin orang susah ngelawan.
"Hyun, apa semuanya bakalan lancar?" Seongwoo menyandarkan kepalanya ke bahu Minhyun, memainkan jari Minhyun yang berada di tangannya.
"Maksud kamu?"
"Semuanya. Perdamaian, penyatuan negara.." Seongwoo menggantungkan ucapannya. "..dan hubungan kita."
"Aku akan berusaha menjadikan semuanya berhasil." Jawab Minhyun.
"Semua harus berhasil. Termasuk hubungan kita."
Minhyun menghela nafas, menyandarkan kepalanya ke kepala Seongwoo yang berada di pundaknya. Berusaha menikmati waktunya berdua dengan Seongwoo.
"Disana nanti, apa yang mau kamu lakukan? Mungkin aku akan sangat sibuk. Tapi kamu bisa mengajak omonim pergi bersamamu." Ucap Minhyun.
"Hmm apa ya? Aku mau jalan-jalan. Tapi maunya sama kamu. Ga mau sama omonim."
"Tengah malam tidak apa-apa?"
Seongwoo menganggukkan kepalanya. Tak lama kemudian Seongwoo menutup matanya, berusaha sedikit beristirahat setelah kegiatannya semalam.
Yah maklumin aja. Namanya juga pengantin baru. Ditambah baru nyobain enaena juga. Jadi ya begitu. Suka lupa diri kadang. Mau ke luar negri, enaena. Mau makan, enaena. Mau tidur, enaena. Mau bimbingan, enaena. Mau mandi? Enaenaaaaa.
Tapi sampa saat ini Minhyun masih ogah berhubungan badan tanpa kondom. Minhyun ga mau kalo kemungkinan buruk terjadi dan dia dipaksa pulang, dia ninggalin Seongwoo sendirian buat ngurus anaknya.
Ga lama kemudian pesawat mereka mendarat di Korea Utara. Tempat kelahiran Minhyun. Negara yang sampai sekarang mengikat Minhyun. Negara yang ingin Minhyun kembangkan. Negara yang memiliki tubuhnya.
Seongwoo berjalan turun dari tangga keluar pesawat, mengikuti Minhyun yang berjalan lebih dulu. Disusul Jihoon dan Hyunbin di belakangnya.
Iya. Dua cecunguk itu juga ikut. Cuma dari sejak berangkat, Hyunbin cuma ngeliatin Seongwoo, sedangkan Jihoon cuma diem aja. Dia tau resikonya suka sama orang yang bucin orang lain. Jadi Jihoon cuma bisa terima nasib aja.
"Selamat datang di Korea Utara."
Seongwoo tersenyum menatap mertuanya yang tersenyum menyambut mereka. Omma Hwang memeluk tubuh Seongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unification [OngHwang]
FanfictionOng Seongwoo, putra presiden Korea Selatan, Ong Jae In. Hwang Minhyun, putra presiden Korea Utara, Hwang Jong Un. Saat Korea Utara dan Selatan menyatu, kedua presiden sepakat untuk menjodohkan anak mereka. Akhirnya Seongwoo harus menikah dengan oran...