terpilih

305 20 2
                                    

"Glass....!!" teriak Emeli sambil berlari kearahku.

"Ya.." jawabku datar

"Hm.. Ha...ha... a...apa.. ka..u.. benar..seorang.." kata Emeli dengan terengah engah tapi langsung ku potong dengan cepat.

"Monster!? Kupikir kau beda ternyata sama" potongku sambil pergi ninggalin dia.

"Glas... Tunggu..!!" kata emeli sambil menarik tangan ku

"Apa lagi... Apa kau tidak takut dengan ku!!?" tanyaku dingin. Ya kalian benar aku di sekolah aku di juluki dengan ratu es si monster.

"Glas..." ucap emeli melas.

"Sudalah.. Emeli kau sama saja dengan mereka" kata ku sambil melepas tangan emeli dari tanganku. Dan pergi menuju kelas.

Aku tau kalau aku egois tak memberikan emeli kesempatan untuk menjelaskannya

Sesampai di kelas seperti biasa  aku duduk sendiri tanpa ada teman sebangku.

Tet...tet...tet...
Jam pertama pun di mulai.

"Pagi semua!!" sapa mrs. Carrin

"Siapa... Yang di samping mrs. Carrin??" batinku bertanya tanya.

"Baiklah semua ini adalah mr.chick dia adalah guru dari fairy academi. Kata mrs. Carrin

"Wa.. Fairy academi... Aku harus terpilih...!" bisik salah satu murid di kelas ku.

Aku mulai kesal karena bisikan teman sekelasku yang memuji sekolah itu. Apa hebatnya sekolah itu bagiku semua sama.
Ku ambil novel di lokerku dan mulai membacanya.

"Ok... Perkenalkan saya bla bla dan bla..." kata mr.chick yang samar samar ku dengar karena aku terlalu fokus pada bacaanku.

"Permisi siapa namamu??" tanya seseorang yang tiba tiba duduk di samping ku

Ku hentikan bacaanku dan mulai melihat kearah kananku. Sungguh betapa terkejutnya aku melihat mr.chick yang tiba tiba telah duduk di sampingku.

"Glass. Glassina woranz fitz" jawab ku.

"Nama yang indah. Bisakah kau maju kedepan?" pintanya dan tiba tiba dia telah ada di depan.

"Wow... Keren banget..!!" ucap salah satu siswi di kelas ku.

Aku maju kedepan dengan santai dan tatapan datar tentunya.

Tiba tiba mr.chick menguncir rambutku dan semua murid menatapku dengan tatapan takut, dan membenci. Itu pasti karna telingaku yang runcing.

Ku gerai kembali rambutku dan menunduk. Tiba tiba mata ku terasa panas dan air mata ku pun mulai keluar. Dan tiba tiba hujan turun padahal cuaca tadi sangat bagus.

"Sudah ku duga.. Element air" guman mr.chick

"Dasar monster....!!" teriak salah aatu siswi di kelasku.

"Pergi kau monster...!!" teriaknya lagi.

Aku sudah tidak tahan lagi... Ku angkat kepala ku dan ku hapus air mata ku dengan kasar.

"DIAM KAU...!" bentak ku penuh tekanan. Sambil menunjuk kearah siswi itu dan tiba tiba sebuah es yang berbentuk runcing dan sangat tajam menancap tepat di meja siswi itu.

Siswi itu terdiam begitu pula dengan yang lain.

"Glass..!!" bentak mrs.carrin

"Apa?? Es.. Berarti dia juga menguasai element angin!?"batin mr
Chick.

"Apa kau peri??!" tanya mr.chick sambil melihat kearah telinga ku

"..." aku hanya diam

"Peri??" semua murid mengucapkan kata itu dengan serempak dengan tatapan tak percaya.

"Hm.. Kalau begitu.. Datanglah ke lapangan saat jam istirahat .saya permisi dulu mrs.carrin" ucap mr.chick

Aku kembali duduk di kursi ku dan mulai menyimak pelajaran hari ini.

Tet...tet...tet...

Jam.. Istirahat, aku segera pergi ke lapangan.

"Kenapa semua berkumpul di sini? Apa ada sesuatu?" batinku bertanya

"Baiklah... Saya telah menemukan dua orang yang akan mendapat beasiswa untuk sekolah ke fairy academi. Glassina woranz fitz dan nichole ilanjinggas. Harap segera maju!!" kata mr.chick.

Kenapa harus aku?? Sungguh hari yang membosankan. Batinku sambil maju kedepan

"Saya akan menguji kalian berdua. Saya akan mulai dari nichole sekarang tunjukan bakat mu.!!" kata mr.chick

Nichole menatap kursi yang ada di depannya dan wow.. Kursi itu melayang.

Setelah itu giliran ku.

"Hm... Saya ingin bertanya apa bakat mu?" tanya mr.chick.

"Saya tidak tau.." jawabku datar

"Apa kau mau melawan ku??" tanya nya lagi

"Tidak" jawabku cepat. Tapi tiba tiba mr.chick berada du belakang ku dan menendangku hingga tersungkur

"Aku tidak mau melawanmu" kata ku sambil mencoba berdiri.

Wus...

Sebuah air yang di buat seperti jarum melayang kearah ku dan menggores tangan dan kaki

Aku sudah mulai kesal. Kuarahkan tanganku ke arah mr.chick.

"Kau telah berbuat salah!!" kata ku dan di balas dengan senyuman sinis oleh mr.chick

Sebuah pedang petir muncul di tanganku dan secepat kilat aku telah berada di depan mr.chick dan mengarahkan pedangku kearah lehernya.

"Element petir rupanya" guman mr.chick

Wush...

Badanku tehempas dengan keras dan aku yakin aku terhempas oleh angin.

"Cukup...!!" ucap seorang wanita di samping mr
Chick.

"Belum... Ini belum berakhir..!!" kata mr.chick

"Apa maksudmu??" tanya wanita di samping mr.chick

"Diam lah kau" jawab mr.chick.

Mr.chick berjalan ke arah ku.

"Ayo kita lanjutkan aku ingin melihat sebatas mana kemampuanmu" ucap mr.chick

"Baiklah akan ku tuntaskan!!" kata ku

"Ku angkat tanganku keatas dan tiba tiba muncula api di atas tanganku dan kulemparkan ke arah mr.chick

Ternyata tak berhasil dua berhasil menangkisnya dengan air miliknya.

Sungguh aku mulai kesal karna ini tak ada gunanya hanya menghabiskan tenaga saja.

Ku buat sebuah bola petir bercampur air dan angin menjadi satu dan kulemparkan kearah mr.chick
Dan..
Bum...
Mr.chick terpental karena tak dapat menahan seranganku tadi.

Aku berjalan ke arah mr.chick dan mengulurkan tanganku untuk membantunya.

"Maaf... "Ucapku sambil membantunya berdiri. Dan berjalan pergi dari lapangan.

"Tunggu.. Siapa kau sebenarnya!? Kenapa kau bisa menguasai empat element sekaligus dan dapat mengendalikan semua" tanya mr.Chick berturut turut

"Lima bukan empat" jawabku

"Apa?? Lima?" kata mr.chick tak percaya

"Ya lima element. Karna aku menguasai element cahaya. Ibu dan ayah seorang peri dalam meninggal dalam perang. Dan aku mempelajari semua ini sendiri dengan buku ini!!" jawabku sambil menunjukan sebuah buku kecil yang selalu kubawa.

"Mr.chick hanya diam tak perya.

****

Beberapa jam kemudian.

"Galssina woranz fitz dan nichole ilangjinggas. Selamat untuk kalian 30 menit kemudian temui kami di depan gerbang sekolah dan bawa semua barang yang kalian perlukan saja." kata mr. Chick.

Tbc...

Salam autor

~mf~

GlandisinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang