(14)

120 12 0
                                    

Sekarang aku telah berada di kamar ku tepatnya kamar asrama ku. Ku rebahkan badanku dan memejamkan mataku.

"BOSAN!!!" teriaku hingga menggema di dalam kamarku.

Tok...tok ...tok...

"Siapa sih?"batinku bertanya

Ceklek..

"Ada apa?" tanyaku pada steve yang sedang berdiri di daun pintu

"Iss.. Kamu itu glass bisa gak enggak dingin..!!" grutu steve

"Bacot lu..  Kalaw gak ada yang di omongi mendingan lu pergi!!" usir ku

"Ikut gue sekarang ini penting!" kata nya sambil narik tangan ku dan berteleport. Dan tiba tiba kami telah berada di aula tepat semua murid academi sedang berkumpul.

"Itu.. Bukannya anak baru? Kok dia pakai jubah protector sih! Emang sekuat apa dia?'

"Eh... Itu bukannya anak baru tadi?"

Dan banyak lagi ocehan tak bermutu murid academi ini.

"Baiklah semua.. Dengar.. Kita mendapatkan siswa dan siswi baru!!" ucap steve

Kulihat sekelilingku dan ternyata ada arsa juga di samping steve.

"Glass silakan perkenalkan dirimu dan kamu juga arsa!!" bisik steve.

Aku hanya memutar bola mata ku dengan malas

"Glassina woranz fitz. Pemimpin protector baru di sini!!" ucapku to the point

"Apa pemimpin protector? Saya tidak terima!! Emang sekuat apa murid baru itu pasti lebih kuat saya dari dia!!" protes siswa itu

Huft...

Autor pov

Glass menghela nafasnya dan mengeluatkan aura membunuhnya.

Semua murid academi seketika menjadi diam, gemetar dan mengeluarkan keringat dingin.

"Jika masih ada yang tak terima saya menjadi pemimpin. Silakan berdiri dan mari bertarung dengan saya agar kalian bisa melihat sebatas mana kemampuan saya!!" ucap glass

Dan semua murid academi berdiri.

"Wah... Ternyata tak ada yang setuju!" batin glass

"Lawanlah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Jika kau menang kami terima kau sebagai pemimpin!!"ucap salah satu siswa

Ya lawan lah

Aku yakin dia tak akan menang

Banyak para murid academi.ini meremehkan glass

"Baiklah!!" ucap glass enteng

"Maaf glass sam ayo!!!" ucap steve dan mulai menyerang.

Wush...

Sebuah api melayang ke arah glass dengan kecepatan tinggi dan glass hanya memiringkan badanya dengan malas sehingga api itu meleset

Wush..

Tiba tiba glass telah ada di depan steve dan sam

Bugh...

Glass menyentil dahi steve dan sam. Dan mereka terpental jauh dan tersungkur

"Tidak mungkin. Mustahil hanya dengan sebuah sentilan!!" ucap salah satu siswa academi yang sedang menyaksikan pertarungan glass

"Sam mengeluarkan pedang petirnya dan berlari secepat kilat ke arah glass.

GlandisinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang