(17)

106 12 3
                                    

"Gagabanza..." ucap glass sambil menyeringai.

"GLASS!!! HENTIKAN!!" teriak steve

Glass tak mengubris teriakan steve

Pria itu bangkit lalu berdiri dan berlari kearah glass dengan cepat.

Glass menyeringai ketika pria itu berlari ke arahnya.

Tiga...

Dua...

Glass menghitung mundur dengan mata yang tak terlepas dari pria itu.

Satu...

"Aqolaza gagaba....sa..." glass mengucapkan mantra kedua dengan pelan.

Langit bergemuruh, tanah bergetar dan angin berhembus kencang dan kasar.

"Mantra itu..." pria itu tertegun dengan apa yang ia lihat.

Rambut glass berubah menjadi silver, giginya meruncing, mata naga dan iblis bersatu. Kuku kuku jarinya memanjang seraya ingin mengocak dan mencabik tubuh pria itu. Dan sayap di tubuhnya menghilang bergantikan dua tanduk di kepalanya sebelah kanan bertanduk naga sedangkan kiri bertanduk iblis.

Pria itu tercengang melihat perubahan lian.

Lian menatap tajam pria itu sambil memiringkan kepalanya.

"Kemarilah... Sujud dihadapanku dan tarik kembali kata kata mu yang ingin membunuhku" ucap glass datar dan dingin.

"Aku.. dirsa bersumpah atas dewa dan dewi langit akan membunuh mu sang glandisina penguasa celah dimensi!!" pria yang bernama dirsa itu bersumpah.

Pedangnya di arahkannya ke araj glass.

Glass tersenyum miring.

****

Sam mencoba menyairkan es yang dibuat glass untuk mengurung dia dan steve.

Byur...

Es nya mencair.

Steve dan sam langsung keluar pergi dari sana.

"Cepat ke aula kita harus memulangkan seluruh siswa. Academi ini akan segera hancur!!" kata steve sambil berlari ke aula diiringi sam di sampingnya.

*****

Glass melangkah maju dengan muka datar dan dingin.

Glass berhenti 3 meter di depan dirsa. Dirsa mengambil posisi siaga.

"Kau tahu.. Clan mu membunuh aya dan ibu ku!!" ucap glass sambil memainkan jarinya.

"Dan membunuh sahabat terbaiku... " lanjut glass

"Diam lah kau!!" teriak dirsa.

Glass menatap datar dirsa yang memasang kuda kuda tempur dengan memegang pedang.

"Seharusnya kau berterima kasih kepada ku. Karena aku tak membunuhmu waktu itu!!" ucap glass sambil melangkah maju ke arah dirsa.

Aura merah menyerubungi dirsa. Pedangnya berubah merah dan siap untuk bertarung.

"Kyaaa...." dirsa berlari lalu...

Trang..

Bugh..

Glass mematahkan pedang dirsa lalu menendangnya.

Wush..

Glass berteleport ke depan dirsa

Glass menyeringai

Srak...

Puluhan jarum besar muncul dari tanah menebus tubuh dirsa. Tapi dirsa masih dapat bernafas karna salah satu jarum itu belum mengenai jantungnya.

"Huft.. Mantra terlarang itu. Tak pantas melawanku!!" ejek glass sambil melihat tubuh naas dirsa

Sring . ..

Sebuah pedang muncul di tangan kanan glass. Glass menghadapkan pedangnya tepat di jantung dirsa.

Tubuh dirsa mati rasa semua anggota tubuhnya tak dapar di gerakan akibat jarum jarum yang menancap di tubuhnya.

Saat glass ingin menusuk jantung dirsa tiba tiba seseorang menghampiri glass

"Ampun tuan.. Arsa ... Dia .. Tak bisa di selematkan" ucap wlly sambil memberi hormat.

Glass tersentak.

"Kyaaaa....!!" teriak glass menggema langit serasa runtuh.

"Dasar tak guna!!" glass menjentikan jarinya dan seketika wlly menjadi abu.

Dirsa hanya termenung tak percaya.

Aku salah memilih lawan batin dirsa.

Glass menatap tajam dirsa.

Kkkkriiiit....

Bunyi gesekan pedang di lantai memekan telinga.

Glass menatap tajam dirsa..

"mati lah kau" ucap glass dengan seringaian.

Sring .

Sring..

Sring..

Sring..

Tubuh arsa terpotong potong tak berbentuk.

*****
"Cepat semua.. Kita sudah tak ada waktu!!" teriak sam.

Semua murid fairy academi sekarang telah di pulangkan termasuk anak sam dan steve.

Sekarang hanya ada sam dan steve di sekolah.

"Sam.. Ayo cepat !!!"

****

Glass menyeringai menatap tubuh dirsa yang sudah tak berbentuk.

Kepala terlepas, isi perutnya sudah tak beraturan.

Glass mengambil jantung dirsa.

Di remas nya jantung itu hingga hancur di tangan glass.

Hancur nya jantung dirsa dan bersama itu juga academi ini. Sudah tak berbentuk.

"Glass!!!"

GlandisinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang