"Ya ini!!" ucapku sambil memberikan kartu tadi.
"Baiklah tunggu sebentar!!" ucap laki laki itu.
Ku perhatikan laki laki itu. Dia mengeluarkan sesuatu maksudku semacam benda dan kartu ku di gesekan kesana.
"Ini dia mrs...!?"
"Glassina" potongku cepat.
"Ohh ini mrs. Sina!!" ucap laki laki tadi sambil memberikan karutu ku. Dan mencabut tulisan 'rumah dijual' di pagar rumah itu.
"Ini kunci dan surat suratnya mrs. Sina!!" ucapnya
"Baiklah terima kasih mr...!?"
"Chol"
"Terima kasih mr.chole senang bertemu dengan mu!!" ucapku
"Saya juga. Saya permisi dulu mrs.sina" ucapnya lalu pergi.
Kriet...
Kubuka pintu rumah itu. Dan..
Wow..
Debu di mana mana.
"Ah iya laki laki itu? Aduh aku lupa kalaw dia ku tinggalin di taman!!" batinku dan langsung pergi menggunanakan teleport.
"Ah.. Untung belum sadar!?" ucapku.
Aku langsung membawanya ke rumah yang kubeli tadi menggunakan teleport dan membaringkannya di sofa yg telah aku bersihkan.
"Huft... Waktunya bersih bersih!!" ucapku sambil berdecak pinggang.
Hampir 3 jam lamanya aku membersihkan rumah ini itu pun baru lantai 2 dan atap yang baru di bersihkan itu pun dengan sedikit sihir.
Aku turun ke bawah untuk melihat pria itu. Dan ..
Bum..
Dua sudah tidak ada di sofa itu.
Brugh...
Aku di tendang seseorang dari belakang hingga tersungkur.
"Oi.. Apa begini caramu berterima kasih??" tanyaku
"Kau...!!" ucapnya sambil mundur hingga ketembok, dan aku terus melangkah ke arah dia.
Sekarang tepat 1 meter aku didepannya dan dia kelihatan sangat ketakutan.
Aku maju hingga tinggal beberapa cm aku di depan dia. Ku lihat penampilan dia dari atas hingga bawah.
Tampan
Hanya kata itu yang terucap di pikaran ku.
"Ma..maaf kan aku??" ucapnya sambil menundukan kepala.
Aku hanya melihatnya dengan poker face ku sambil memiringkan kepala ku.
"Aku glassina woranz fitz! Kau?" tanyaku masih berdiri didepannya
"Rebri arbysa" jawabnya.
"Baiklah aku akan memanggilmu arsa? Bagaimana!!?" tanyaku
"Ya. Mrs.sina?" jawabnya.
"Sina?? Aku biasanya di panggil glass bukan sina!! Tapi tak apa lah!!!" batinku
"Maaf saya harus pulang!!" ucapnya dengan gugup sambil mencoba pergi tapi ku tarik tangannya.
"Pulang?setahuku kau tak punya tempat tinggal begitu pula keluarga" ucapku sambil memiringkan kepalaku dengan wajah melas.
"Ba.. Bagaiman kau... Tau?" ucapnya tak percaya.
"Privasi" jawabku.
"Kalaw kau mau kau bisa tinggal di sini lagian rumah ini terlalu besar untukku!!" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Glandisina
FantasyPeperang akan terjadi. Para dewa dan dewi akan ikut berperang. Dan sebuah kerajaan sihir baru akan muncul usai peperangan. Semua clan sihir terbaik dan para penyihir tangguh akan ikut berperang melawan sang glandisina