My Lips

5K 237 16
                                    

 
Hari ini lagi-lagi bos menyiksaku di bawah terik matahari, kalau aku tidak sering menggunakan sunblock, aku pasti sudah jadi seperti ikan asin kering sekarang.

"Kakak kerja di lapangan lagi?" ucap seseorang mengejutkanku. Ia membuat mataku membulat seketika. "Tapi baguslah, jangan pakai baju putih seperti kemarin. Baju kemarin mempertontonkan tubuh kakak, cukup perlihatkan padaku saja. Jangan orang lain" ia tersenyum jail seperti biasanya. "Aaa... Ini untuk kakak" ia memberikan topinya di atas kepalaku dan pergi begitu saja setelah membawa kardus tumpukan sample bahan.

Bocah ini membuatku tertegun dengan sikapnya. Ia terkadang modus, mesum namun terkadang dia juga bisa perhatian seperti barusan. Tanpa sadar senyum terukir di bibirku.

Setelah berjemur, kini aku harus berkutat dengan dengan lembar-lembar kertas dan komputer. Ya ampun, kapan ini berakhir. Sudah jam 7 aku masih berkutat dengan lembaran-lembaran berkas. Badanku kini mati rasa. Kuregangkan otot-otot di tubuhku.

"Kakak belum pulang?" suara itu mengejutkanku. Karena kutahu semua orang sudah pulang, kecuali aku. Kepalaku menoleh mencari asal suara tersebut, kutemukan sosok yang kukenal. Tunggu, kenapa dia masih di sini? Apa yang dilakukannya?

"Kenapa belum pulang?" ucapku padanya. Dia berjalan ke arahku, memasuki ruang kerjaku yang sudah sepi tak ada orang lain.

"Menunggui kakak" ucapnya langsung membuatku menegang di tempat. Okey, aku bukannya apa-apa. Aku hanya tidak menyukai ucapan romantis, manis yang memuakkan. Seperti di drama tv ucapan bocah itu sedikit menyakiti telingaku. Mungkin bagi kalian terdengar romantis namun bagiku tidak sama sekali.

Aaa... Kalian belum mengenalku? Perkenalkan aku Firza. Umurku sekarang 25th. Aku anti yang namanya pacaran, sampai sekarang aku belum penah ngerasain yang namanya pacaran atau kencan. Karena aku tidak menyukainya. Aku hanya benci melihat pasangan yang saling memanfaatkan. Mungkin kalau dilihat orang, pasangan yang pacaran itu romantis, namun dilihat dari sisi lain.. Itu hanya merupakan ajang pemanfaatan nafsu seaeorang. Mengerikan. Aku hanya ingin merasa jatuh cinta lalu menikah, bisakah?

Kini aku bekerja di perusahaan export import barang. Aku bekerja di bagian stock opname. Mengecek barang yang akan dikirim dan barang datang. Kini perusahaanku menerima mahasiswa magang yang ingin menyelesaikan mata kuliah praktek kerja lapangan mereka. Jadi selama satu bulan mereka akan belajar bekerja di perusahaan kami. Ada 3 mahasiswa, 2 pria dan 1 wanita. Mengurusi mereka itu merepotkan. Sebenarnya ini bukan urusanku, tetapi supervisorku menyuruh mereka untuk membantu pekerjaanku. Bukannya terbantu mereka malah menambah pekerjaanku. Aku harus mengecek ulang apa yang sudah mereka kerjakan. Maka dari itu sampai jam 7 malam aku masih betah duduk di kursi kerjaku.

"Ngapain kamu ke sini? Pulang sana" usirku. Bocah itu berjalan memasuki ruang kerjaku yang sudah tak berpenghuni.

"Kakak sibuk apa, kenapa sampai jam segini belum pulang?" tanyanya sambil berjalan di belakang kursiku melihat komputerku. Tangannya bersandar di sandaran kursiku.

"Tentu saja menyelesaikan pekerjaanku. Sudah sana pulang" usirku risih dengan posisi kepalanya yang melongok melewati bahuku.

Ia menoleh, "kakak cantik juga pakai kacamata" ucapnya sambil menoleh tersenyum menatapku. Jarak kami hanya terpaut beberapa centi. "Maaf" tiba-tiba aku mendapat serangan. Bocah itu mengecup bibirku. Lalu tersenyum pergi meninggalkanku setelah mengucapkan selamat malam. Sialan. Kenapa responku telat?Begonya aku...

________________________________***_____________________________

Rya here....Happy Reading semua....jangan lupa beri vote ajalah...koment maksa juga boleh wkakkakakak...enjoy it.

Off SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang