Sial sekali nasibku kali ini, mau tak mau aku harus berbaik hati dengan bocah di sampingku, padahal rasanya aku ingin menendangnya dari atas gedung ini atau menjambak rambutnya hingga botak. Ya Tuhan, kenapa Kau ciptakan manusia seperti anak ini? seruku dalam hati.
"Kakak kenapa?" tanya bocah yang pura-pura tak berdosa padahal sudah mencuri hal paling berharga dariku.
Aku hanya melirik sekilas ke arahnya, tak menyahut pertanyaannya, malahan mengabaikannya dan sibuk dengan kardus-kardus di depanku.
"Lha, kog diem? Sariawan? Sakit gigi? Atau gigi kakak bisulan? Atau bibir kakak butuh suplay udara, mau aku bantu suply biar bisa ngomong lagi?" ia menyodorkan bibirnya ke arahku.
Namun kali ini responku cepat. Kuhentikan gerakannya, mendorong pelipisnya menjauhiku. Akan tetapi ia menepis tanganku dan masih memonyongkan bibirnya. "Aku kelebihan pasokan oksigen, biar aku bantu, aku rela kog" ucapnya dan dengan sigap kutempelkan map di depan wajahku. Sehingga dengan sempurna bibir kurang ajar tuh bocah mendarat mulus di atas map.
"Elah, malah map yang kucium" ia mengelap bibirnya dengan telapak tangannya asal.
"Kamu aneh-aneh, aku laporin" sahutku ketus, sedikit menjauhkan diri darinya setelah dirasa dia menyerah melancarkan serangan.
"Kakak mau ngelaporin ke mana? Atasan kakak? Dia juga nggak bakal berani kali, aku kan anak pemilik perusahaan" ucapnya enteng seperti biasanya sok. Yah memang beginilah sikapnya, sesuka hatinya sendiri.
Kuputar bola mataku. Okey fine, dia menang. Kalau bukan karena aku butuh uang untuk hidup, kalau bukan karena mencari pekerjaan tak semudah membalik telapak tangan, aku tidak mungkin akan bertahan jadi bawahan dengan anak pemilik perusahaan yang sudah melecehkan karyawatinya.
"Kakak tau, aku ini bintang kampus lho. Kakak nggak mau gitu pacaran sama aku" celetuknya sambil melempar barang sample ke kardus lain sesuai kelompoknya.
Lagi-lagi bola mataku berputar malas, sedangkan tanganku sibuk memilah-milah barang, mengelempokkannya sesuai jenisnya.
Kalau kalian tau, ini bukanlah pekerjaanku. Tetapi karena ulah bocah ini aku harus berada di gudang, memilah-milah barang dan mengelompokkannya sesuai jenis, tahun dan bentuknya. Ya walaupun ada baiknya juga, aku tidak perlu berjemur, tetapi ini lebih mengerikan berdua dengan bocah ini di dalam gedung yang ruangannya sempit.
"Kakak, pacaran yuk. Aku pengen punya pacar cewek kantoran kayak kakak. Dewasa, pinter, cantik lagi"
"Aku nggak minat pacaran sama kamu, lagian aku nggak suka pacaran. Buat apa pacaran kalau akhirnya putus nantinya?" sahutku masa bodoh.
Ia terkejut. "Lha kakak ini, belum juga dicoba pacarannya, masa iya sudah bilang nanti putus? Kakak belum pernah pacaran emang?"
"Dia anti pacaran tau" seru Dio yang tiba-tiba masuk gudang dengan kardus di tangannya. Ia baru saja membawa masuk barang datang, dia menggantikan bagianku. Berjemur ria, kulihat dia berkeringat banyak, kemejanya basah di sana sini.
Nih cowok emang mulut ember. "Sampai sekarang, dia belum pernah sama sekali pacaran" imbuhnya lagi sambil menghela napas lelah. Meletakkan kardus yang dibawanya.
"Bisa nggak diem, Yo. Kerjaanku masih banyak jangan mengacau... Udah sana balik kerja lagi sana" usirku sambil mendorong tubuh pria yang tubuhnya tak begitu jauh ukurannya denganku. Dia pria, tapi posturnya kecil seperti wanita.
"Iya...iya..." sahutnya yang terpaksa pergi.
Kedua pasang bola mata mengamatiku. Bibirnya tersenyum miring. Sial, dia pasti akan mengejekku lagi. Kuabaikan dirinya dan berusaha fokus dengan pekerjaanku.
"Kakak belum pernah pacaran? Jadi aku yang pertama?" ia berjalan mendekat ke arahku. Mendengarnya, seketika mereview kejadian kemarin.
Otak kenormalanku bekerja dan tanpa sadar memukul kepalanya dengan papan berkas laporanku.
Ia menjerit, teriakannya seperti aku memukulnya dengan tongkat bisbol. "Kakak ini, ini kepala ahli waris perusahaan ini. Kakak memukulnya begitu saja" jeritnya lebay.
Mataku mengerjap menyadari kenyataan kalau aku sudah menyakiti anak dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja. Bagaimana kalau dia mengadukanku pada ayahnya dan aku berakhir dipecat tanpa hormat dan menjadi pengangguran dadakan?
"Hentikan ocehanmu dan kerjakan tugasmu. Lebih baik aku kembali ke kantor. Kutunggu laporanmu di atas meja kerjaku" sebenarnya aku sedikit cemas, tapi aku berusaha untuk tidak menunjukkan sikap itu di depan bocah ini. Kalau tau dia akan besar kepala dan mulai gila.
"Lha, terus yang di sini gimana?" rengeknya sambil masih mengelus kepalanya yang barusan kena hantaman dariku.
"Itu tugasmu" sahutku sambil berjalan ke pintu keluar. Lebih baik aku meninggalkannya daripada bersamanya dan membuat kepalaku semakin sakit dibuatnya.
"Soal pacaran, kakak mau kan kencan denganku kan?" serunya. Aku hanya melambaikan tangan menunjukkan ketidak setujuanku. "Nanti sore kutunggu di depan lobi" imbuhnya.
Tanpa sadar kubenturkan keningku berkali-kali dengan papan map yang kubawa.
Sepertinya aku sudah mulai gila sekarang. Otak anak itu juga sudah mulai gila. Kenapa bisa dia mengajakku berkencan? Sakit jiwa tuh anak.
"Digodain brondong Za?" celetuk Nayla. Bibirku tersenyum miring menanggapinya. "Brondong kece gitu, lumayan kali Za. Oya, kudengar ada anak pemilik perusahaan yang magang di sini. Siapa dari ketiga bocah itu?"
"Tanya sendiri saja, pekerjaanku banyak" seruku malas.
"Kau ini, bagi informasilah... Siapa tau bisa kujadikan gebetanku" ungkapnya memelas.
Ya Tuhan, kalau dia tau siapa orang itu. Aku yakin dia akan angkat tangan dan sakit kepala dengan kelakuannya.
"Kakak cantik, jangan lupa ya. Pulang nanti kita kencan" seru Edfan, si bocah gesrek, anak pemilik perusahaan, anak magang dan seseorang yang telah merebut ciumanku. What the.....
*_*
Holaaaaaa.... Swadeeka... Rya-imnida here.... *bahasa gado"*
Sudah kembali lagi.... Bingung nyari nama si bocah gesrek ini. Karena aq menyukai nama Edfan jadilah terbentuk nama itu... Ada kenalan yang punya nama yang sama? Cakep nggak? Nah lho? Mulai nggak jelas... Okeylah... Butuh inspirasi nih... mau dibawa ke mana cerita ini.... *jangan sambil nyanyi, biar aq yang nyanyi* otaknya lagi saklek... Diharapkan kemaklumannya... Happy readingOh iya ikutan promosi baca Crazyluv juga ya... Dan mo promoin ini cerita di mangatoon ada lho sudah part banyak...mohon dukungannya... 😂😊🙏😍
![](https://img.wattpad.com/cover/146095533-288-k459111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Side
RomanceBagaimana rasanya bila tiba-tiba dirimu bangun tidur di tempat asing bersama orang yang sungguh ingin kamu hindari. Kamu pasti akan berteriak, memaki, menendang, melempar bahkan jika didekatmu ada benda tajam, kamu pasti akan membunuh orang itu seke...