chapter 2

8.1K 822 48
                                    

MUB-2

"Na...Na...Na.."

Uzumaki Naruto terus bersiul riang. Pria itu menyiapkan peralatan dengan wajah cerah. Dua puluh lima tahun sudah ia hidup dan kemarin ia resmi bertunangan dengan gadis cantik, seorang calon dokter dari keluarga terpandang, Hinata Hyuga.

"Ciee yang udah tunangan, motong bawang aja pake senyum-senyum," goda Sakura sambil menggelengkan kepalanya. Selagi kafe sepi, gadis itu biasa pergi ke area kitchen untuk sekedar mengobrol dengan sesama pegawai.

Uzumaki Naruto adalah salah satu chef handal bersama Inuzuka Kiba. Mereka berdua adalah rahasia dibalik enaknya semua hidangan di Universe kafe. Mereka sangat profesional, hanya saja selalu ribut. Meskipun pria, Naruto dan Kiba sangat cerewet dan heboh. Suka bergosip, dan selalu membuat suasana kafe menjadi ramai.

"Ciee yang jomblo iri," timpal Kiba. Pria yang satu ini memiliki tingkat kejahilan yang tinggi. Tidak mempunyai filter di mulut dan selalu bicara sesuai dengan yang ada di kepalanya.

"Dulu mau gue lamar gak mau. Sekarang nyesel kan?" cibir Naruto pada Sakura. Membuat gadis itu begidik.

"Cih, jangan halu. Masak yang bener, tuh udah banyak pelanggan yang datang," ujar Sakura malas.

"Tuh kan, dia cemburu hahaha."

Sakura tak bisa menjawab. Percuma, dimanapun berada, dirinya selalu menajdi korban dari keganasan mulut Naruto dan Kiba. Sakura selalu terbully jika mengobrol dengan mereka.

"Kenapa, Lo?" tanya Ino. Sakura tiba-tiba saja duduk di sampingnya dengan wajah cemberut. Ia menunjuk area kitchen dengan dagunya.

"Biasalah."

"Oh." Tanpa dijelaskan pun, Ino sudah tahu jawabannya.

"Besok temenin gue belanja yuk!"

"Gak janji, kalau gak kesiangan."

"Ck ...pokoknya harus mau!" Paksa Ino.

Sakura hanya bisa pasrah jika Ino sudah mengajaknya berbelanja. Padahal ia lebih senang menghabiskan waktunya untuk tidur di rumah. Kafe buka jam tiga sore sampai jam 11 malam. Pagi hari memang waktu free untuk mereka.

"Ayolah itung-itung ngabisin duit gajian."

Sakura tiba-tiba menepuk jidatnya. Benar sekali, besok adalah tanggal gajian? Ini adalah gajian ketiga mereka. Walaupun kafe tidak terlalu ramai, tenaga mereka dalam bekerja sangat dihargai dengan gaji yang memadai . Itulah yang membuat kedua gadis itu masih betah bekerja di sana tanpa mencari pekerjaan lain meskipun berstatus sarjana.

Dan untungnya lagi, tak ada tanda-tanda mereka akan dipecat karena masalah kemarin.

***

Uchiha Sasuke, si pria tajir melintir yang sudah sukses di usia muda baru saja selesai lari pagi di sekitaran komplek. Selagi hari libur, dia berniat menikmati waktu santainya di pinggir kolam renang belakang rumahnya. Tak perlu pergi jauh untuk refresing. Cukup di rumah saja, cukup.

Namun baru semenit ia merebahkan dirinya, tangannya yang kekar itu tiba-tiba saja ditarik oleh bocah berisik yang tinggal bersamanya di rumah itu.

"Om, temenin Ken renang yuk ke watelbom."

Uchiha Kenichi, bocah kecil berumur empat tahun, anak dari kakaknya, Uchiha Itachi, itu memang tak pernah seharipun tak menganggunya. Tak bisa membiarkannya istirahat sebentar saja.

"Ken pergi sama Ayah aja ya?"

"Nggak mau! Ken maunya sama om Sasu!"

"Om nanti mau pergi, jadi ngajak Ayah aja ya?"

MY UNIVERSE BOS (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang