MUB-9
Sakura sibuk melamunkan buah jeruk pemberian Sasuke. Padahal hari sudah larut malam. Ino dan Tenten sudah tewas di kamar masing-masing. Tinggal ia sendiri yang baterai matanya masih full.
"Cih, Lo mau nyogok gue pake jeruk biar gue balik jadi karyawan Lo? Ck jangan harap," ujarnya sendiri.
Sakura lalu melempar buah itu ke dalam kulkas kemudian menutupnya.
"Jangan-jangan tu jeruk udah disuntik sianida lagi?"
Ia kembali mengeluarkan jeruknya dari dalam kulkas.
"Buang gak ya?" gumamnya ragu.
Kalau dibuang sayang. Kalau dimakan takut keracunan. Pikiran Sakura penuh dengan negatif thinking.
Tapi tidak mungkin, Sasuke membeli buah itu tepat di depan mukanya. Lagi pula warna jeruknya terlihat masih segar. Orange mentereng seperti jaketnya Naruto. Sepertinya memang tak ada indikasi zat berbahaya. Dan Sakura pun kembali memasukkan buah itu ke dalam kulkas.
Ia lalu pergi ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang dibalut sprei bergambar spongebob. Sebelum tidur ritual terakhirnya adalah mengecek notifikasi ponselnya. Sakura iseng melihat satu persatu status teman-temannya di sosial media.
"Calonnya Naruto cakep, dia pake pelet apa sih sampai bisa dapetin dia? Ck ck ck."
Di aplikasi WhatsApp, ternyata Naruto membuat status, yaitu foto tunangannya yang diberi caption 'good night muach muach' Sakura jadi geli sendiri membaca tulisan itu.
Ada juga Kiba yang memposting foto dirinya tiduran dengan anjingnya di ranjang. "Eh buset..tidurnya satu kasur sama anjing?" Sakura menggelengkan kepala.
Ada juga Ino yang sedang Selfi cantik sebelum tidur. Gadis itu memang cantik dari lahir, yah walaupun kepalanya sedikit gesrek kalau lagi kumat.
Ada juga postingan Tenten yang mengupload foto dosennya. Foto yang diambil diam diam saat bimbingan.
Terakhir, Sakura tak sengaja melihat postingan status 'si Bos' . Matanya langsung menangkap sebuah foto buah jeruk dengan caption aneh.
'jeruk? Manis juga'
Sakura tersenyum remeh. Sasuke kog aneh ya? Apa sebelumnya belum pernah makan jeruk?
Melupakan keheranannya, ia lalu melempar ponselnya ke samping. Matanya sudah terasa berat. Namun sebuah notifikasi terdengar dan itu membuatnya terbangun kembali untuk mengecek siapa yang telah berani mengganggu jadwal tidurnya.
Ketika ia membaca pesan itu, matanya mendadak melebar sempurna.
"SERIUS nih!"
Sakura membaca pesan itu berulang-ulang dan--
"Akhirnya gue diterima! Gue diterima, aaaaa!" teriaknya girang. Bodo amat sama Ino dan Tenten yang mungkin terganggu karena suaranya.
Ternyata itu adalah pesan e-mail dari perusahaan yang ia lamar. Sakura pernah mengirim CV ke perusahaan itu lewat e-mail dan akhirnya diterima tanpa intervew.
"Besok gue kerja, gue kerja!" teriaknya lagi sambil berguling di atas ranjangnya.
***
Suigetsu menerawang ke arah jendela ruang kantornya. Cuacanya panas seperti biasa. Tak ada tanda-tanda mendung atau akan datang hujan badai. Sesekali dia melirik bosnya yang sedang sibuk dengan tumpukan berkas di atas mejanya.
Suigetsu bersiul senang. Alhamdulillah Sasuke sudah kembali bertingkah normal. Tidak terus menerus memantau ponsel seperti Minggu Minggu kemarin.
"Sui," panggil Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE BOS (PDF)
FanfictionSTATUS REPUBLISH (60 chapter tamat) Sakura kesal karena gaji bulanan yang biasanya ia terima belum juga masuk ke rekening. Ia terpaksa berbicara dengan bosnya-- seseorang yang belum pernah ia temui sebelumnya, untuk meminta kepastian. Sakura tak men...