MUB-6
"Nah..yang itu!"
"Owh ini juga."
"Jangan lupa debu di buku juga dilap."
"Meja gue juga harus bersih mengkilap."
Sasuke duduk dengan menopang salah satu kakinya. Matanya mengawasi Sakura yang saat ini sedang berkutat dengan alat-alat kebersihan.
"Jangan lupa lantainya dipel!"
"OKE BOS! Saya jamin saat Bos kembali, ruangan ini sudah bersih," kata Sakura dengan penuh penekanan.
"Oke..gue balik ntar malem. Kalau gue lihat ruangan ini masih kotor--jangan harap gue transfer gaji, Lo."
Sakura mengepalkan tinjunya diam-diam. Sudah tak sabar ingin menonjok muka songong di hadapannya itu.
Niat dua hari mogok kerja buat cari perhatian, eh dapatnya malah hukuman suruh bersihin ruangan si Bos. Mana gajinya baru akan ditransfer jika ruangan sudah bersih. Nasib oh nasib.
'Kenapa punya bos harus modelan begini! Rasanya pengen resign aja!'
"Kerja yang benar!""Oke Bos!" Jawab Sakura sambil menampilkan senyum terpaksanya.
"Sui, kita cabut," kata Sasuke.
"Inget ya. HARUS BERSIH!"ucapnya lagi mengingatkan sambil menatap Sakura dengan pandangan menggoda.
Sakura menggertakkan giginya. 'Gue udah bilang iyaa..lo budek ya Bos?' .Namun pada akhirnya ia hanya bisa mengangguk pasrah. Masih sayang nyawa lebih tepatnya.
Brak
Pintu ruangan itu tertutup rapat menandakan Sasuke dan asistennya sudah keluar dari ruangan itu. Menyisakan Sakura yang masih misuh-misuh di dalam.
"Bangsat! Jadi selama ini dia ngerjain gue, pura-pura mau ngaduin ke Bos, padahal dia sendiri bosnya? kampret banget tuh orang!"
Cklekk
"Heh gue denger!" Sasuke membuka kembali pintu dan melongokan kepalanya ke dalam.
"Hah?" Sakura tegang mendadak tak tahu harus melakukan apa.
Brakk
Pintu kembali tertutup. Sakura lalu mengacak rambutnya frustasi.
"Ya Allah punya bos gini amat yah."
***
"Sorry Ra, gue belom sempet bilang ke Lo soal bos kita, gue aja syok pas tahu cowok jutek itu ternyata si Bos yang sering kita gosipin, " kata Ino. Gadis itu sedang asik memakai masker di wajahnya. Hari sudah menjelang tengah malam. Sakura tak bisa tidur dan akhirnya terdampar di kamar Ino.
"Lo punya info lowongan kerja gak?"
"Lo mau resign?" Ino menoleh ke Sakura.
Gadis itu mengangguk. Sepertinya tak ada jalan lain. Ia tak mau tiap hari senam jantung gara-gara bertemu si bos jutek itu.
"Gue ada lowongan nih, Ra," kata Tenten yang menyerobot masuk ke kamar Ino. Gadis itu belum tidur karena masih sibuk lemburin revisian. "Gue dapat info dari temen."
"Serius , Ten?" Sakura yang awalnya menye-menye nge'drama jadi semangat lagi karena angin segar yang dibawa Tenten.
"Hem." Tenten menganggukkan kepalanya.
"Jadi di mana lowongannya?" Saking semangatnya Sakura sampai memeluk Tenten hingga oleng ke ranjang.
"Perusahaan Shimura lagi butuh Akuntan. Kalau di perusahaan Nara lagi butuh admin produksi. Gue yakin gajinya lumayan. Kirim aja CV lo kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE BOS (PDF)
FanfictionSTATUS REPUBLISH (60 chapter tamat) Sakura kesal karena gaji bulanan yang biasanya ia terima belum juga masuk ke rekening. Ia terpaksa berbicara dengan bosnya-- seseorang yang belum pernah ia temui sebelumnya, untuk meminta kepastian. Sakura tak men...