Sebuah Rahasia Terungkap

1.4K 52 0
                                    

           Digo mengemudikan mobilnya sambil menangis dan memegang dada kirinya kesakitan.Digo mempercepat mobilnya.Digo sampai di rumahnya.
Digo berjalan tertatih tatih menuju rumahnya.Digo hendak membuka pintu.Tapi dia mendengar perbincangan kedua orang tuanya.
"Sayang,Ngimana nich Digo belum pulang sepagi ini,Sayang aku takut Digo kenapa kenapa" Ucap Amara khawatir.
"Aku yakin Digo bakal pulang sabarnya Sayang" Ucap Satya merangkul bahu Amara.
"Sayang,Apa kamu udah mendapatkan donor jantung buat Digo" Tanya Amara.
             Digo terkejut saat dia mengetahui kalau dia membutuhkan donor jantung.Apa penyakit segitu parah.Digo membuka pintu rumah.
Digo berjalan menghampiri Mereka.
Mereka terkejut melihat Digo.
"Digo sakit apa Mom,Dad,Sampai Digo harus membutuhkan donor jantung" Tanya Digo menangis.
            Mereka terdiam.Agatha baru berjalan menurunin tangga.Digo menghampiri Agatha.
"Jawab Kakak,Atha Kakak Sakit apa,Jawab" Tanya Digo menangis.
          Digo menangis sambil berlutut di hadapan Agatha.Agatha memandang Amara dan Satya menganggukkan kepalanya.
"Saat 13 tahun yang lalu,Kakak nolongin aku dan Dokter bilang kalau jantung kakak mengalami kerusakkan,Dokter bilang Kakak nggak bisa bertahan hidup lama,
Kalau Kakak belum mendapatkan donor jantung secepatnya" Ucap Agatha menangis.
            Digo menangis dan berdiri.Digo hendak memasukin kamar.Tapi Agatha menahan tangan Digo.Digo menghempaskan tangan Agatha.
Agatha terkejut.
"Jangan sentuh Kakak,Kakak nggak pantas untuk jadi kakak kamu" Ucap Digo.
            Agatha terkejut mendengar perkataan Digo.Digo berjalan menuju kamar.Mereka berlari mengejar Digo.
Digo memasukin kamarnya dan Menutup pintu.Mereka mengedor gedor kamar Digo.
            Digo menghancurkan barang di sekitarnya.Mereka terkejut mendengar suara pecahan.
"Digo Sayang,Buka" Ucap Amara mengedor gedor pintu.
           Digo menangis di kasurnya.
Melihat bingkai foto Sisi dan Dirinya.

"Kenapa nasib kita seperti ini sich,Aku telah menodai Kamu dan Aku nggak bisa bertanggung jawab karena hidup aku nggak akan lama lagi Sisi,Karena aku gak mau kamu mendampingan sama aku orang yang sekarat ini" Ucap Digo menangis dan memeluk foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa nasib kita seperti ini sich,Aku telah menodai Kamu dan Aku nggak bisa bertanggung jawab karena hidup aku nggak akan lama lagi Sisi,Karena aku gak mau kamu mendampingan sama aku orang yang sekarat ini" Ucap Digo menangis dan memeluk foto itu.

"Awal mendung bergemuruh
Bagai ikut bersedih melihat
Diriku yang menderita
Derasnya air hujan
Bagai air mataku yang menangis
Meratapi nasib ku malangnya nasibku"
            Digo berjalan sambil mengingat dirinya telah menodai Sisi orang yang dicintainya.Digo mengingat Saat Digo membuka selimut Sisi dia harus melihat Sisi yang sudah tidak perawan lagi karena Dia telah tega mengambil keperawanan Sisi.
"Tak sanggup lagi oh diriku ini
Menanggung beban ini
Duhai maha pengasih hentikan semua ini
Derita tiada henti oh silir berganti
Ku tak sanggup lagi"
             Digo bernyanyi sambil bersandar di pohon.Mengingat Saat Dia mendengar pembicaraan Kedua orang tuanya dan Digo terkejut saat mereka berngobrol tentang donor jantung Digo.Dan Digo bertanya sama Agatha.Agatha menceritakannya.Digo terkejut.Saat mengetahui dia mengidap penyakit kerusakkan jantung dan hidup yang nggak lama lagi.Digo menangis meratapi hidupnya.
              Di sisi lain Sisi datang ke gedung tua.Mencari Liora.
"Liora,Keluar lo" Teriak Sisi.
             Liora datang bersama kedua anak buahnya.
"Ini Rekamannya,Rekaman Kalau Digo telah mengambil keperawanan gue,Sekarang lo bebasin nyokap gue" Ucap Sisi memberikan hpnya.
            Liora mengambil hp Sisi dan melihat rekaman Video Digo telah mengambil keperawanan Sisi.Liora tersenyum senang karena telah menghancurkan Digo.
"Lepasin dia" Ucap Liora ke anak buahnya.
           Anak buah Liora mendorong Sekar ke Sisi.Sisi menangkap tubuh Sekar.
"Kamu telah melakukan itu" Tanya Sekar menangis.
           Sisi menangis dan berlutut di hadapan Sekar.
"Iya Ma,Sisi telah melakukan itu,Sisi sudah nggak perawan Ma,Kalau mama mau usir Sisi,Sisi terima" Ucap Sisi menangis.
          Sekar memegang kedua bahu Sisi dan membantu Sisi berdiri.Sekar
Memeluk Sisi sambil menangis.
"Maafin Mama ini semua kesalahan Mama,Tapi kamu tenang aja Sayang,Kita akan tanggung bersama sama,Iya jangan nangis" Ucap Sekar.
"Ini bukan kesalahan Mama,Ini udah takdir Sisi" Ucap Sisi menangis.
"Takdir lo jadi pelacur,Lo pandainya menggoda Digo yang Alim jadi liar,Yang awalnya Digo tidak mau menyentuh lo tapi Sekarang dia telah menodai lo,Wah Lo pantas bekerja di tempat pelacuran" Ucap Liora Sinis.
"Jaga bicara anda,Anak saya bukan pelacur,Anda lebih rendahan dari pelacur" Ucap Sekar marah.
"Udah Ma,Ayo pergi" Ucap Sisi.
             Sisi membopong Sekar pergi dari gedung tua.
           Disisi lain Digo terduduk di pinggir Ranjang sambil melamun dan menangis.Amara,Satya dan Agatha mengedor gedor pintu.
"Sayang,Mommy mohon buka pintunya" Ucap Amara menangis.
"Kak Igo,Buka pintunya" Ucap Atha.
           Tiba tiba Digo merasakan dada kirinya sakit dan Sesak.Digo membuka lemari dan mengambil obat itu.Digo membuang obat itu ke lantai.
"Percuma gue minum obat itu,Cepat atau lama gue bakal mati,Aaaargghh" Teriak Digo memegang dadanya sakit.
            Digo pingsan di pinggir kasurnya dengan rambut berantakan dan Wajahnya pucat.Mereka mendengar teriakan Digo.
"Sayang,Dobrak" Ucap Amara ke Satya.
         Satya menendang pintu kamar Digo.Pintu kamar Digo terbuka.
"Digo" Teriak Satya melihat Digo pingsan.
            Satya,Amara dan Agatha menghampiri Digo.Mereka melihat wajah Digo pucat.
"Digo,Daddy mohon jangan tinggalin Dad,Kamu kebanggaan Daddy,Agatha telepon Dokter rusdi" Ucap Satya menangis.
"Iya Dad" Ucap Agatha.
          Agatha menelpon Dokter rusdi Dokter yang sering menanganin Digo.
Satya mengendong Digo dan membaringkan tubuh Digo di kasur.
"Sayang,Mom mohon bangun,Jangan tinggalin Mommy,Ya allah aku mohon jangan ambil nyawa anak aku,Aku mohon jangan ambil dia" Ucap Amara menangis.
          Amara memeluk tubuh Digo Anaknya yang pingsan.Satya menangis melihat Wajah Digo yang ceria menjadi Pucat dan Bibirnya membiru.Satya merangkul Amara sambil menangis.

BERSAMBUNG

                   Vote And Comment.

Takdir Cinta (Secret Admirer 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang