His Name

3K 395 67
                                    


"Hey, Jae! Apa yang kau lakukan disitu huh? Bukankah kita akan bermain basket?" teriak salah satu laki-laki yang berada di lapangan basket.

"Ya, aku datang!" pemuda yang tadi di panggil Jae itu mengambil bola basketnya, setelahnya ia menatap punggung Ten yang berlari sudah cukup jauh.

Saat ia akan melangkahkan kakinya, tanpa sengaja ia melihat sebuah name tag di dekat sepatunya.

"Dia berada di tahun yang sama denganku?" ucapnya saat sudah mengambil name tag itu. "Bagaimana bisa aku tidak tahu ada seorang laki-laki cantik seperti itu sebelumnya?Kenapa aku tidak pernah melihatnya?"

"Byun Ten. Nama yang sangat indah."

Pemuda tampan bernama Jae itu menyeringai. Ia memasukan name tag milik Ten ke saku celana olahraganya, setelahnya ia berlari menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu di tengah lapangan untuk memulai bermain basket.

..
.

TOUCH

.

..

Setelah lelah berlarian dari lapangan basket tadi, Ten memilih masuk kelas dan duduk di kursinya. Menggigiti bolpoinnya dengan gelisah, Ten mengambil satu buku kosong.

"Bagaimana bisa laki-laki pervert tadi tidak mengenakan pakaian dalam ke sekolah?" Ten menghela nafasnya panjang, setelahnya ia menarik tutup bolpoinnya dan menulis '3-10 BYUN TEN' pada sampul bukunya.

"Apa mungkin kekuatan x-rayku bisa sampai melihat bagian dari pakaian dalamnya?" Ten bertanya pada dirinya sendiri. "Ugh~ aku merasa aku melihat kilatan merah." kembali menghela nafasnya panjang dan meniup-niupkan bukunya, ia kembali bergumam "Bagaimana jika kekuatanku semakin bertambah kuat dan aku bisa melihat hati oranglain?"

Menggelengkan kepalanya berkali-kali, ia memilih untuk mengabaikan pikiran-pikiran buruknya. Kembali meniupkan buku yang baru saja di beri nama, ia tidak menyadari jika Taeyong tengah berjalan menghampirinya.

"Hey! Dimana seragamku?"

Tubuh Ten menegang saat mendengar suara Taeyong yang sudah berdiri tepat di sampingnya. Ia melirik sekilas pada Taeyong dan bergumam tidak jelas.

"Dimana seragamku?" Tanya Taeyong sekali lagi.

Ten terdiam dan menundukan kepalanya mencoba mengingat. Menatap buku di hadapannya, setelahnya ia melebarkan matanya.

"Ahh! Aku meninggalkannya di lapangan basket tadi." batin Ten.

"A-aku me-mencucinya." jawab Ten gugup.

Taeyong melirik sekilas pada Ten dengan senyuman tipisnya. "Jadi, dimana seragamku sekarang?"

Ten berdiri dari duduknya. "Seragammu tadi masih basah, tapi ada seseorang yang mencurinya. Hehe.." Ten tertawa hambar dengan meremat celananya. "Tapi kau tenang saja, aku akan mendapatkannya lagi."

Menaikan sebelah alisnya dan mendecak saat mendengar ucapan Ten, tanpa sengaja tatapan Taeyong terarah pada buku yang sedang di pegang oleh Ten dan memperlihatkan nama Ten pada buku tersebut.

"Jadi namamu adalah Byun Ten?"

"Aku harus pergi dari sini." ucap Ten yang berancang-ancang bersiap untuk berlari. Dalam hatinya Ten bahkan berkata apa jadinya jika memang ada yang mengambil seragam itu. Ia tidak akan mampu untuk mengganti seragam baru untuk Taeyong. Memikirkan itu membuat Ten semakin panik dan bersiap untuk berlari.

"Get out of my way!!"

BRUK..

Baru saja Ten melangkahkan kakinya dua langkah, ia tidak sengaja menabrak Taeyong sehingga membuat dirinya dan juga Taeyong jatuh secara bersamaan.

TOUCH -TaeTen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang