Finding Ten

1K 111 19
                                    

"Aku bisa mati disini." ucap Ten dalam hati.

Tak pernah terpikirkan oleh Ten jika ia masuk dan terjebak di dalam sauna khusus laki-laki. Ia bahkan tak bisa berpikir apapun lagi. Lagi pula, saat ini ia membutuhkan oksigen. Nafasnya benar-benar sudah hampir habis karena terlalu lama bersembunyi di dalam bak air.

"Whatever! Aku bahkan sudah pernah melihat ini sebelumnya."

Pada akhirnya Ten memilih untuk berdiri dan menarik nafasnya panjang dengan memejamkan matanya. Ia menghirup oksigen dengan sangat rakus, tak mempedulikan sekitarnya. Tanpa menyadari jika seorang pemuda tengah berdiri dengan membelakanginya.




.
.
.












"Uhuk.. Uhuk.." Ten terbatuk karena terlalu rakus menghirup oksigen dan juga karena menelan air yang tanpa sengaja masuk ke dalam hidung bangirnya.

Sosok pemuda yang semula membelakangi itu pada akhirnya berbalik, mencari asal suara yang sempat membuatnya terkejut ketika ia tengah membilas rambutnya.

Pemuda itu melebarkan matanya terkejut saat melihat Ten yang terbatuk, dan di saat yang bersamaan Ten sama terkejutnya kala ia membuka matanya dan melihat siapa sosok yang berada di hadapannya.

"Ten?" ucap pemuda itu terkejut.

"Kau?" Ten yang sadar siapa sosok di hadapannya pada akhirnya menutup matanya dengan cepat.

Pemuda itu adalah Jaehyun, pemuda yang selalu mengganggu Ten akhir-akhir ini. Wajah Jaehyun memerah hingga ke telinga kala melihat Ten menutup matanya. Ia dengan cepat menutup bagian bawahnya, merasa malu pada Ten karena tengah bertelanjang bulat.

Pemuda dan pria-pria lainnya yang sama tengah bertelanjang bulat pun ikut menutupi bagian bawahnya, merasa malu kala melihat Ten dan Jaehyun berteriak secara bersamaan.

Ada yang menutupi menggunakan gayung, ada yang menutupi menggunakan gagang shower, ada yang menutupi menggunakan handuk, dan ada pula yang menutupi menggunakan baby lotion.

Seseorang berusaha menutupi kemaluan milik Jaehyun, sedangkan miliknya di biarkan begitu saja kala melihat Ten yang tengah mengeluarkan diri dari dalam bak.

Tidak hanya wajah Jaehyun saja yang memerah, Ten sendirioun sama merahnya. Ia memilih melangkahkan kakinya dengan menutupi matanya menggunakan telapak tangannya.

"MOVE!! GET OUT OF MY WAY!" teriak Ten dengan mempercepat langkahnya. Ia harus memfokuskan pikirannya, meyakinkan dirinya bahwa ia tak melihat apapun.

Tubuh Ten sedikit bergetar kala ia memegang gagang pintu, setidaknya ia bisa sedikit lebih tenang, pikirnya. Namun, pada kenyatannya, ketika ia membuka pintu agar bisa keluar, tepat di depan pintu itu sendiri pun masih banyak pria yang tengah bertelanjang bulat. Bahkan, disitu ada ayah Jaehyun yang tengah menggunakan kursi massage dan hanya menggunakan pakaian dalam saja.

Wajah Ten benar-benar sudah sangat putus asa. Ia berpikir bahwa saat ini ia tengah berjalan untuk menaiki puncak gunung dan melintasi samudera yang begitu luas.

Begitu sangat sulit dan melelahkan.

Ayah Jaehyun dan Ten saling bertatapan, namun tak lama Ten memilih mengalihkan perhatiannya dan berlari secepat mungkin. Ia benar-benar harus pergi secepatnya dari tempat yang sama mengerikannya seperti neraka ini.














• TOUCH •














TOUCH -TaeTen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang