Friend

1.8K 213 12
                                    

"Eh, bukankan itu seragam milik Taeyong?"

Ten yang baru saja memasuki kelasnya terkejut saat melihat seragam milik Taeyong sudah tersimpan rapi di atas mejanya.

"Si pervert itu benar-benar berakting seakan-akan ia takkan mengembalikan seragam ini. Tapi nyatanya, seragam ini sudah ada di sini sekarang." Ten mengambil seragam milik Taeyong, setelahnya ia melebarkan matanya saat melihat ponselnya tergeletak di atas mejanya.

"Ya Tuhan, ternyata aku benar-benar meninggalkan ponselku disini. Bagaimana jika seseorang mencurinya?" ia bergumam dengan menggelengkan kepalanya kecil.

"Aku merasa beruntung jika kami berdua tidak jadi di usir. Meskipun setiap waktu aku akan menyentuh para pelanggan, tapi tidak apa. Yang terpenting aku dan kakakku tidak jadi gelandangan." Ten bergumam dengan menghela nafasnya panjang di akhir.

Drrtt.. Drrttt..

Ten mengerutkan dahinya saat tiba-tiba ada yang menghubunginya. Ia melihat siapa yang memanggilnya itu, dan setelahnya ia kembali mengerutkan dahinya saat melihat nama yang tertera pada ponselnya.

Husband❤️

Nama itu yang tertera pada ponsel pintarnya. Membuat bibirnya menganga dengan sangat lebar.

"What the.. Siapa orang yang memanggil dirinya 'suamiku'?"

...
..
.
TOUCH
.
..
...

"Aishh.. Siapa orang ini sebenarnya? Kenapa orang ini tidak berhenti menghubungiku?" Ten menggaruk kepalanya yang tak gatal saat melihat ponselnya terus bergetar.

Ten memilih untuk tidak menggubris panggilan itu. Sekalipun ponselnya terus bergetar, ia memilih diam di kursinya dengan dahi yang berkerut.

Di lain kelas, seorang pemuda tampan tengah menepelkan ponselnya di telinga dengan dahi yang berkerut tanda bahwa dirinya kesal.

"Geez.. Kenapa dia tak juga menerima panggilanku?" ia bermonolog tanpa menyadari jika seorang pemuda manis tengah melihatnya dengan senyuman yang lebar.

Pemuda manis itu berjalan dengan pelan, bermaksud ingin mengerjai pemuda tampan yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Mungkin dia belum sampai ke sekolah. Tapi aku akan mencoba menghubunginya lagi." ia kembali bergumam tanpa menyadari pemuda manis berwajah kelinci itu sudah berdiri tepat di belakangnya.

Byun Ten❤️

Pemuda manis itu terdiam beberapa saat saat melihat tulisan yang tertera di layar ponsel pemuda yang berada di hadapannya, sebelum akhirnya ia tersadar dengan melabarkan matanya.

"Byun Ten? What the hell? Are you seriously calling THAT LOSER, Byun Ten dari kelasku?" pemuda manis berwajah kelinci itu berteriak tepat di samping pemuda tampan.

"That's right." pemuda tampan itu menjawab dengan wajah datarnya. "Tapi kenapa dia harus di panggil pencundang? Bagiku, justru kaulah yang seorang pecundang, Doyoung."

"Jaehyun! Bagaimana bisa kau membandingkanku dengan si buruk rupa itu?" Doyoung berkata dengan mengepalkan kedua tangannya marah "Bahkan pertunangan kita sudah di atur dengan sangat baik oleh kedua orang tua kita. Seharusnya kau mengikuti peraturan yang telah di buat bukan?"

TOUCH -TaeTen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang