Tanding!

983 75 47
                                    

  Satu minggu berlalu, kaki nadine sudah dikatakan sembuh dan balapan akan diselenggarakan besok. Davin sudah siap dengan balapanya yang dibimbing oleh Agil pacar liza, sedangkan james? Dia terlihat santai dan percaya bahwa dia akan menang.

Selama ini hubungan nadine dan davin semakin baik sedangkan dengan james? Mereka tidak pernah saling sapa seminggu ini seperti mereka tidak pernah mengenal satu sama lain.

Beberapa hari kebelakang ini nadine sering melihat james yang murung dan marah marah tidak jelas pada setiap orang yang berada didekatnya dan pernah nadine melihat james prustasi sampai menjambak rambutnya sendiri dengan kasar di belakang gudang yang sepi.

Ini adalah hari minggu dimana yang pacaran asik bermain dan yang jomblo diem di rumah sambilmeluk guling.
Sama hal dengan nadine yang masih tiduran dikasurnya itu.

Drrtt drrt.. suara getaran dari benda pipih kotak itu langsung di raihnya dan tanpa dilihat namanya nadine langsung menggeser icon hijau dan menempelkan ponselnya di telinganya.

"Hallo?"Sapa nadine.

"Keluar lo gua udah ada diluar rumah lo cepetan panas nih!" Ucap suara disebrang sana dan nadine terpekik kaget dengan suara tersebut. saat nadine melihat nama disana adalah Monster. 'Sial' Batin nadine dan menempelkan lagi ponsel itu ketelinganya.

"Mau apa sih lo? Gua masih ngantuk nih huaa." Tanya nadine yang berpura-pura menguap.

"Cepetan atau gua lindes rumah lo" Ancam james dan nadine hanya memutarkan bola matanya.

"Lo yah masuk dulu ajah gua mau ganti baju"Ucap nadine kesal dan langsung menutup panggilan itu tanpa mendengarkan kata dari james lagi memutuskan panggilan sebelah pihak dan menyimpan kembali ponselnya dinakas.

Beberapa menit kemudian nadine sudah cantik dengan baju kaosnya dan jelana jeans nya iya menyisir rambutnya, membawa ponselnya dan berlari kebawah.

Saat dibawah sudah ada james yang sedang duduk di sofa dan membaca koran yang berada diatas meja.

"Ayo"Ajak nadine.

"Kemana?" Tanya james heran dan menaikan satu alisnya

"Lah, tadi lo nelpon gua buat apaan?" Tanya nadine kesal.

"Untuk ini" Ucap james sambil menyodorkan sebuah dompet berwana pink milik nadine.
"Gua kira ini penting buat lo, gua nemu ini kemarin di koridor karna kemarin gua gak sempat balikin sama lo jadi gua balikin sekarang"Jelas james dengan datar.

"What the fuck permainan apa lagi ini, Dompet? Argh.. menyebalkan!" Batin nadine yang mulai kesal dengan itu dan menarik kasar dompet di tangan james.

"Bye the way kenapa tadi pas di telpon lo mau ganti baju lah apalah itu?"james menheda pembicaraanya "Oh ataw lo ngira gua mau ajak lo jalan?"sambung james dengan tawa sinisnya.

"Apaan sih lo, tadi lo jelas jelas minta gua keluarkan?" Tanya nadine dengan emosi

"Gua minta lo keluar, bukan ajak lo jalan"Ucap james dengan santai.

"Arg.. ya udah gua juga mau.." nadine memberhentikan ucapnya.

"Mau apa?" Tanya james dengan senyum miring

"Mau..mau jalan sama davin." Ucap nadine

"Coba aja telpon"

"Oke"Ucap nadine dan membawa ponselnya dari tas lalu mengotak atik dan mengeraskan suara ponselnya.

"Nomber yang anda tuju sedang..." suara di sebrang sana malah oprator dan nadine segera menutup telponya.

"Waw, davin nya lagi sama cewe ya? Kok yang jawab cewe?" Ucap james yang menahan tawa nya sedangkan nadine dia menekukan mukanya dengan penuh amarah.

What Is Love.?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang