"Nad,Lo mau gak jadi Pacar gua?" Ucapan james tanpa basa basi membuat nadine terkejut tak percaya.
"Emm.. James... Itu.. Gua.. "
"Sutt.. Udah jangan di bahas maaf yah emm gua balik dulu sampai besok"Potong james dan langsung pergi dengan mobilnya itu.
Nadine hanya terus menatap mobil yang mulai menjauh itu. Lalu nadine memasuki rumah dengan perasaan heran.
"Nad, kamu udah pulang? Kamu kenapa? Pucet banget.. Kamu kumat sayang?"Tanya riana bertubi tubi dan mengecek tubuh nadine.
"Emm.. Maaf banget tan, kemarin nadine ga minum obat yang tante kasih dan pas tadi pagi nadine ga tahan dengan pusing di kepala nadine lalu nadine pergi ke toilet lalu darah nadine banyak keluar dari hidung nadz dan mulut nadz ntah kenapa, makanya wajah nadine pucet dan lemas"Jelas nadine dan menundukan kepalanya.
"Maafin nadine tan"Lanjut nadine sembari meneteskan air matanya."Sayang kenapa kamu nangis? Udah gapapa lain kali kamu jangan lupa minum obatnya yah karna itu buat kebaikan kamu, sekarang kamu minum obat penambah darahnya yah"Ucap riana sembari mengahapus airmata nadine dan mengecup keningnya.
"Baik tante"Ucap nadine dan memeluk riana lalu melangkah menuju kamarnya.
"Nad?"Tanya riana.
"Ummh? "
"Jaket kamu?"Tanya riana
"Em.. Tadi nadine pake buat bersihin darah lalu nadine simpen di tas"Ucap nadine sembari menunjuk ts yang berada di pojok sofa.
"Sekarang kamu istirahat yah makananya udah tante siapin"Ucap riana. Tanpa menjawab nadine langsung pergi kekamarnya dan menutup pintunya.
Nadine membawa beberapa obat di lemarinya lalu ia menghitung satu persatu obatnya lalu iapun meminum obatnya.
Lalu ia duduk di balkon menatap langit malam yang sangat kelam sesekali nadine menggambar dengan jemarinya kelangit lalu saat itu pula ia menghapusnya kembali.
'Tadi james kenapa? Secara langsung dia nembak gua tapi dia juga yang memutuskan lalu pergi, apa tadi dia cuma becanda? Makanya dia langsung memotong pembicaraan sebelum gua jawab, apa gua suka sama james? Apa ini yang namanya cinta? Gua nyaman sama james, tapi.. hemz disini gua yang terlalu berharap.'Batin nadine.
"Apa sih yang sedang keponakan tante ini pikirkan?"Ucap riana tiba tiba dan membuat nadine kaget.
"Tante?"
"Ini minum susunya"Ucap riana sambil menyodorkan satu gelas susu yang ia bawa.
"Kamu mikirin apa nad?" Tanya riana dan duduk disebelah nadine."Enggak ko tan, nadine ga mikirn apa apa"Elak nadine.
"Nadine sayang, tante ini udah kayak ibu kamujadi kamu ga bisa bohongin tante"Ucap rian sembari menatap keponakanya itu dan nadine pun menatap tanteny itu terjadi kontak mata antara mereka berdua dan nadine langsung mengalihkan pandanganya.
"Ngak ko tan, nadine cuma bingung sama perasaan nadine sendiri"Ucap nadine lesu.
"Kenapa? Coba jelasin?"Ucap riana penasaran.
"Jadi tante, nadine tuh suka sama seseorang tapi dia biasa aja lama lama dia respect nah saat kami mulai menyayangi dia malah cuek, malah diemin nadine tan semakin nadine kejar semakin dia menjauh"Ucap nadine menghela napas
"Dia diemin kamu? Dia cuekin kamu? Berearti bukan kami mulai menyayangi tapi, hanya kamu yang menyayanginya. jika kamu dan dia saling menyayangi dia ga akan diemin kamu atau cuekin kamu sayang"Ucap riana sambil mengusap lembur rambut nadine.

KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love.?
FanfictionBukan penulis yang amatir masih newbie Seorang pria yang trauma akan cinta dan tak ingin mengetahui atau merasakan sebuah cinta lagi karna perpisahan yang amat sakit. Dan seorang wanita yang penasaran dengan sebuah cinta yang sebenarnya yang sangat...