Side Story: Selly dan Tadao

401 26 5
                                    

From: Crazy Tadao

"Hey, Selly guk guk guk, kapan kamu pulang?"

Selly mendengus saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Tadao. Selly bersumpah, begitu mereka bertemu, Selly akan menjambak rambut Tadao hingga pria itu meminta ampun.

Tadao itu gila. Sebuah kenyataan yang selalu Selly ingin bagikan pada dunia mengenai betapa gilanya musuh bebuyutannya dari SMA itu.

To: Crazy Tadao

Siapa ya?

Pesannya langsung dibaca pada detik yang sama Selly mengirimkan pesan itu. Tidak lama kemudian, nada dering panggilan masuk berbunyi dan membuat Selly mendengus. Mau tidak mau, Selly mengangkat panggilan Tadao.

"Apa?" ketusnya. Suara decakan khas pria itu mulai terdengar.

"Ketus sekali. Kamu tidak rindu padaku? Jika dihitung, sudah 2 minggu aku pergi dalam perjalanan bisnis."

"2 minggu terindah dalam hidupku," sarkas Selly.

Tadao tertawa kencang sekali, membuat Selly mengepalkan kedua tangannya saat membayangkan ekspresi bahagia Tadao.

"Mulutmu semakin seksi, sayang."

"Dan kamu semakin menjijikkan," kata Selly.

Tadao kembali tertawa. Perhatian Selly teralih sejenak saat mendengar bunyi kereta telah datang.

"Kamu naik kereta lagi?!" kata Tadao. Selly mendengus.

"Anak nakal!"

Tadao memutuskan sambungan secara sepihak, membuat Selly mndengus lagi. Musuhnya itu, selalu menasihatinya panjang lebar mengenai bahayanya seorang perempuan menaiki kereta di malam hari. Demi Tuhan, pria itu selalu mengganggu hidup dan ketenangan Selly.

Sadar Tadao mulai meracuni pikirannya, Selly mengenyahkan pikirannya mengenai Tadao. Selly pun sibuk mendengarkan musik di playlistnya hingga tidak terasa dirinya sudah sampai pada stasiun terdekat dengan rumahnya.

Begitu Selly keluar dari stasiun, Selly sudah menemukan Tadao berdiri di depan mobil mahalnya, dengan ekspresi kesal.

"Kan udah dibilangin berkali-kali, naik kereta malam-malam itu.."

"Shut up!" potong Selly. Tadao pun mendesah pertanda menyerah, kemudian memaksa Selly memasuki mobilnya.

"Kamu mau culik aku ke apartment mu lagi?" tanya Selly curiga. Tadao menjitak pelan dahi Selly, yang dibalas Selly dengan tatapan tergalak yang bisa dibuatnya.

"Aku harap begitu, sayangnya malam ini apartment ku dipinjam temanku. Jadi malam ini, ditempatku saja ya sayang?" kata Tadao jahil. Selly mengernyit jijik, sedangkan Tadao tertawa lepas.

"Astaga, sudah lama sekali rasanya sejak aku terakhir menyaksikan tatapan "you're so disgusting to me" milikmu."

"Kamu benar-benar harus memeriksakan dirimu. Aku yakin betul kamu mengidap penyakit seksual."

"Auch, it hurts," kata Tadao dramatis seraya berpura-pura memegang dadanya. Selly hanya mengutuk dalam hati dan tidak membalasnya lagi.

Perjalanan dari stasiun ke apartment Selly tidak memakan waktu yang lama. Terpaksa, seperti yang sudah-sudah, Selly membiarkan Tadao masuk ke apartmentnya.

"Belum makan?" tanya Tadao. Selly menggeleng. Pekerjaannya sedang menumpuk hingga dia melewatkan makan malamnya tadi. Tadao mendengus, kemudian mulai mengotak atik dapurnya untuk memasak.

Hubungan mereka memang aneh. Selly rasanya membenci Tadao karena selalu mengganggunya, tapi tidak pernah lepas dari Tadao dari dulu hingga sekarang. Pada akhirnya, Tadaolah yang selalu ada di masa-masa sedih dan senang Selly. Jangan tanya, Tadao seolah selalu punya radar keberadaan Selly, apa yang sedang Selly lakukan, dan masih banyak hal lagi.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang