#04

286 141 106
                                    

I'm grateful for having the believe until now,

Smiling and laughing,
I can still do it.

[part khusus untuk keluarga Adhyasta]


Ada satu hal diantara hal lainnya yang membuat Kayna harus menjadi manusia yang paling bersyukur, adalah terlahir dengan dikaruniai keluarga utuh. Ada papa, mama, dan ketiga kakak cowoknya.

Selama Kayna memiliki mereka, Kayna yakin dia tidak perlu untuk merasa bahwa hidupnya sesusah itu, dia tidak perlu mengeluh karena masih ada alasan lain yang membuatnya untuk tetap bahagia.

Sebagai contoh, Papa selalu sibuk di kantornya. Terkadang tidak punya waktu pulang ke rumah, pulang pun selalu larut malam. Dia selalu jarang punya waktu untuk di habiskan di rumah. Dari dulu, Kayna jujur bahwa dia kesepian meskipun masih ada ketiga kakaknya juga Mama, dia hanya sangat ingin punya waktu untuk bersama Papa juga, walaupun Papa mungkin sangat sibuk bahkan tidak ada waktu untuk bertanya padanya apa dia sudah makan, bagaimana tentang sekolahnya, nilai ulangannya bagaimana, juga dia sedang apa.

Mungkin Kayna bisa saja mengeluh karena itu. Tetapi, dia selalu berpikiran positif. Selalu berpikir alasan lainnya adalah Papanya mungkin sesibuk itu sampai-sampai sulit untuk punya kesempatan pulang ke rumah. Papa sangat bekerja keras demi keluarganya.

Kalau begitu apa arti keinginannya untuk diperhatikan Papa kalau disana, bisnis papa jadi lancar, terus sukses dan, bukankah ini demi kebaikannya, juga demi kebaikan anggota keluarganya? Kayna berpegang pada alasan itu. Sesuatu yang membuatnya tetap tersenyum, tetap semangat, meskipun sesibuk apapun Papanya.

Dan meskipun Papa terkadang bersikap dingin padanya.

Lagipula ada Mama yang masih menemaninya kala dia menginginkan Papa untuk pulang ke rumah bukan?

Kayna begitu menyayangi Mama. Tetapi Wanita itu sedang sakit. Akhir-akhir ini hujan sering turun, mengguyur kota yang membuat udara terasa dingin. Mungkin juga dapat menimbulkan musim penyakit. Kondisi ini menimbulkan stamina Mama jadi menurun karena dirinya tidak tahan dengan udara dingin.

Kayna paling tidak suka jika melihat Mama tiba-tiba sakit lagi. Dia benci melihat Mama akhir-akhir ini terus menggunakan syal yang melilit lehernya, Kayna sedih melihat Mama yang suka menangis sendirian di kamar. Kayna benar-benar benci saat dia diposisikan sebagai anak yang tidak bisa berbuat sesuatu untuk membuat Mama ceria lagi.

Meski Mama tersenyum, Kayna tahu hati Mama sedang bersedih.

Segalanya berlangsung seperti biasanya seperti apa yang Kayna pikirkan, sampai pada akhirnya dia tahu semua kebenaran yang telah Papa Sembunyikan dari dulu, sebelum dia menikahi Mama. Papa memang terlihat seperti figur Ayah bagi keluarganya namun saat mengetahui hal itu Kayna serasa ingin membencinya.

Tapi dia tidak bisa.

Sebab bagaimana pun juga, Papa tetaplah satu-satunya sosok Ayah di dunianya.

Kayna sedih. Mungkin Papa memang kerja, ketika dia bilang bahwa dia ada bisnis di luar kota, itu memang benar, itu bukan kebohongan.

Tapi, dia tidak menyangka kejujuran Papa menutupi sebuah kebohongannya yang lain.

Ternyata Papa juga sedang menghabiskan waktunya bersama dengan cinta-nya yang lain.

Saat tahu, Kayna merasa dia ada pada tahap dimana dia dijatuhkan secara tiba-tiba, hatinya begitu hancur dan dia sangat terpuruk.

Segalanya bertambah buruk baginya kala tahu Mama ternyata mengetahui hal itu sejak lama. Dia memendam semua itu sendirian seolah tidak pernah tersakiti. Namun tentu Kayna anak Mama. Dia tahu bagaimana perasaan perempuan itu meskipun sedang tersenyum dengan manisnya tetap saja dia juga sedang menyimpan luka.

VELAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang