Ngomong-ngomong soal Justin, terakhir kali kala dia melihat Kayna bareng sama Ravel di kantin, Justin jadi tidak mau bicara sama Kayna. Kayna jelas kangen sama cowok itu, senyumannya, candaannya, juga perhatian yang sering dia berikan untuk Kayna. Tapi sekarang Justin bahkan masih tidak mau bicara sama Kayna.
Kayna kesepian di rumah, dia merasa seperti sendirian meskipun keluarganya ada di rumah. Kayna memutuskan untuk berada di kamar seharian, mood nya hancur sebab sekalipun Papa pulang, dia bahkan masih terlihat seperti tidak ada waktu untuk Kayna. Sekarang juga, Mama sedang tidak ada, wanita itu pergi ke rumah Oma Kayna di Bandung, dan Arka ikut menemani Mama.
Biasanya jika Kayna sudah merasa seperti ini pasti yang selalu ada untuknya itu Justin. Kayna memijat pelipisnya kemudian dengan ragu mulai mengetik sesuatu di ponselnya.
Kayna:
justinnTerkirim. Dan beberapa menit kemudian telah dibaca, tapi tidak ada balasan. Kayna mengehela napas.
Kayna:
maafread
Kayna:
maafin aku
jangan marah terus dong, ayo baikanread
Kayna:
lagi ngapain Just?
oh aku tau! Pasti lagi sama Khanza ya?read
Kayna:
hehe pacaran mulu ih taunya
yaudah maaf gangguKayna memaksa senyumnya. Sejauh ini Justin tidak pernah hanya meread chat dari Kayna, namun sekarang jelas berbeda. Semenit Kayna tetap menunggu sampai akhirnya sebuah notifikasi muncul.
Justin:
lo kenapa sih?Kayna tersentak mendapat balasan dari Justin, gadis itu tersenyum ceria lalu mengetik sesuatu.
Kayna:
aku kangen sama sahabat aku
tapi dia lagi marahJustin:
sadar lo sekarang?Kayna:
ravel cuma traktir makan kemarinJustin:
artinya lo deket lagi sama diaKayna:
justin, ravel nggak sejahat ituJustin:
tau apa lo?Kayna:
aku nggak merasa harus ngejauh dari diaJustin:
jadi lo nggak mau dengerin gue lagi?