"Justin" gumanan itu berasal dari cewek berambut sebahu, wajahnya cantik. Tangannya menarik-narik lengan Justin mencoba membuat Justin memperhatikannya.
"Hmm?" Justin hanya bergumam. Cowok itu sedikit tersenyum pada pacarnya yang sedang bersandar di lengannya.
Nama cewek itu Khanza. Khanza Maharani. Cewek dengan kelebihan pada wajahnya yang terbilang sempurna, kemampuannya dalam menari, juga cewek yang supel dan mempunyai teman yang banyak.
Bagaimana Khanza bisa kenal Justin hingga mereka pacaran?
Jadi, Khanza menyukai Justin saat awal tatap mereka bertemu. Justin yang merupakan kapten tim basket sekolah, sedang bermain basket sendirian kala sore hari di lapangan sekolah. Cowok itu fokus men-drible bola, sesekali mencoba teknik-teknik yang dia tahu.
Khanza menatap cowok itu dari jauh sambil mengulum tersenyum. Dia kenal betul siapa itu kapten tim basket sekolahnya. Cowok pemilik lesung pipi yang manis ketika dia tersenyum, ramah sama siapapun, nggak pernah berlaku kasar sama cewek, yang sikapnya selalu dia jaga di mana-pun dia berada.
"Gue boleh ikut main?" tanya Khanza saat menghampiri Justin. Cowok itu berhenti sebentar, menegakkan tubuhnya lalu melempar senyum pada Khanza. Khanza rasanya waktu itu ingin meleleh di tempat. Serius, Justin kalau senyum kelewat manis
"Lo bisa?"
"Iya lah." Khanza memutar bola mata sambil terkekeh. "Anyway, lo mungkin belum kenal gue secara langsung. Jadi-"
Kalimat cewek itu terpotong ketika Justin menyahutnya. Sambil mengusap peluhnya, cowok itu seperti menyimpan senyum geli pada Khanza.
"Gimana bisa gue nggak kenal cewek anak IPS 3 yang katanya idaman cowok satu sekolah?"
Pipi cewek itu memanas. Ternyata Justin mengenalnya. Rasanya agak canggung karena mereka tidak pernah berkomunikasi sebelumnya. "Apakah gue harus tersanjung sekarang?"