tiga.

247 33 20
                                    

Tasa berjalan menuju kantin untuk menemui Jeno. Tadi pagi mereka sudah bertemu dan Jeno meminta ganti imbalannya dengan traktiran soto kantin.

Sesampainya di kantin, ia langsung melihat Jeno dan duduk di hadapannya

"Pesen gih" perintah Tasa

"Iya bentar, mager" jawab Jeno sambil menatap Tasa

Tatapan Jeno berganti ketika ia melihat Renjun datang dan berbicara dengan Tasa

"Nanti jadi kan? Aku tunggu di parkiran motor ya" Renjun tersenyum lalu mengacak-acak rambut Tasa dan pergi menuju kelas

"Baper deh, baper!" Jeno meledek Tasa yang sudah tersipu malu di depannya

"Perasaan kalo gua gituin lu gak pernah baper" lanjut Jeno

"Ya kan beda Jen" Tasa tersenyum sambil menatap Jeno yang hanya memutar bola matanya malas

"Bu soto, pesen sotoooo" Jeno teriak sambil beranjak dari kursinya

"Dua porsi, saya laper. Yang bayar Tasa ya bu"

Bu soto pun mengacungkan jempolnya dan Tasa tertawa mendengar perkataan Jeno.

Setelah pesanannya siap, Jeno kembali duduk

"Sa, Renjun mendadak ngomong aku-kamu an tadi, kenapa dah?"

"Gak tau, tapi itu lucu. Sekalian latihan pacaran, ya kan?"

"Semangat mengejar cinta dari gua yang cintanya udah gak bisa di kejar"

"Lu suka sama siapa sih, cerita dong"

"Gak suka sama siapa-siapa, makanya gak bisa dikejar kan" Jeno tertawa, sementara Tasa kini bergantian memutar bola matanya malas.

#●#

"Gua pinjem ya Tasanya" kata Renjun pada Jeno

"Santai, pake aja"

"Lu kira gua apaan" Tasa berkata sambil bergaya menonjok Jeno, Jeno hanya tertawa sambil memegang tangan Tasa yang mau menojoknya itu

"Hati-hati ya" lanjut Jeno

"Udah ayo Jun, lagian lu ngapain izin sama dia coba" kata Tasa sambil menaiki motor Renjun

"Hahaha, dia kan gak kita ajak Sa"

"Emang gak usah di ajak, wlee" Tasa menjulurkan lidahnya mengejek Jeno

Jeno lagi-lagi tertawa melihat tingkah sahabatnya itu

"Dadahh" Tasa melambaikan tangannya kepada Jeno

"Dahh" balas Jeno sambil tersenyum

#●#

Mereka berdua sudah sampai disalah satu mall terkenal di daerahnya. Lalu mereka langsung menuju lantai atas mall, yaitu tempat bioskop berada

"Jeno ceria ya akhir-akhir ini" kata Renjun

"Iya, udah ah ngapain malah ngomongin dia" balas Tasa

Renjun hanya tertawa kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Mereka masih asik berbincang sambil mengantri tiket, sampai akhirnya..

"Renjun?" Panggil seorang perempuan

Renjun menengok dan langsung kaget melihat seseorang itu

"Herin?"

"Wah Jun, udah lama ya gak ketemu" kata perempuan yang bernama Herin itu

"I..iya hehehe"

"Kenalin ini Nana, pacar gua"

Tasa yang mendengar nama itupun menengok ke sumber suara

"Nana??"

"Halo gu- TaSA? L..lu ngapain disini sama Renjun?!"

Tasa langsung membeku di tempat, ia bingung harus menjawab apa

"K..kita lagi kencan, ini pacar gua, Tasa" kata Renjun tiba-tiba, ia pun merangkul Tasa yang berada di sebelahnya

"H..Hah?!?!?" Tasa jadi semakin bingung

"Kok tega sih lu ngelakuin ini semua ke Jeno?? Gak abis pikir gua" tanya Jaemin kesal

Yang ditanya hanya melongo bingung

"Jeno kenapa?" Tanya Herin

"Ishh tau ah. Eh Tasa, da-sar ce-wek gak PE-KA!" Jaemin menunjuk Tasa, lalu menarik Herin untuk pergi

"Hah?" Tasa hanya diam melongo

"Huft, untung ketemu Herin pas lagi ada lu" Renjun menghela nafasnya kasar

"Eh? Kenapa? Dia siapa?" Tanya Tasa bertubi-tubi

"Dia mantan gua pas SMP"

"LU PUNYA MANTAN?!" Tasa mengerutkan dahinya tanda tak mengerti

"I..iya, dia doang kok" jawabnya sambil tersenyum peps*dent

"Kenapa harus gua coba yang jadi korban?!?!?!?" Tanya Tasa sambil melipat tangannya di depan dada

"Maap ya Sa, mendadak"

"Santai, btw ay-" belum selesai bicara, Renjun langsung memotong ucapan Tasa

"Suatu hari nanti, gua bakal ngenalin lu ke Herin- eh gak ke dia doang, ke semua orang, kalo lu itu pacar gua. Pacar gua be-ne-ran!"

Tasa hanya terdiam menatap Renjun

"Tunggu tanggal mainnya Tasa. Ayo kita ubah kata 'sahabat' menjadi 'pacar', ayo kita ubah rasa sayang kita sebagai seorang kekasih, bukan seorang sahabat. Itu berbeda kan?"















Tbc

Katanya sih yang banyak ketawa, malah yang menyimpan kesedihan :)

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang