Renjun [2]

110 10 2
                                    

Pagi ini Tasa harus mengerjakan tugas fisika karena waktunya kemarin hanya ia habiskan untuk tidur. Layaknya orang mabuk, ia tak tau apa yang terjadi tadi malam.

"Ahelah semalem gua kenapa sih Jen?" Tanya Tasa kepada teman sebangkunya itu yang pagi-pagi sudah  asik bermain game.

"Lu lupa? Ngantuk sama mabok emang beda tipis ya?" Tanya Jeno sembari menjeda permainannya itu.

"Lupa lupa inget gua" Jawab Tasa sambil tetap menyalin jawaban dari buku tugas Jeno.

"Serius mau gua kasih tau? Kalo entar nyesel, gua gak tanggung jawab ya"

"Udah buru ceritain"

"Kemaren kayaknya lu ketiduran di motor, terus meluk Renjun. Abis itu di rumahnya Renjun lu di genggam tangannya. Abis itu lu tidur di bahunya" jelas Jeno yang membuat Tasa langsung menghentikan kegiatannya.

"Seriusan?" Tanya Tasa

"Serius, ngapain dah gua boong"

"Serius?!"

"Iya.."

"TASA!! LU BODOH BANGET SIHHH" Tasa langsung berlari ke kelas Renjun sambil terus menerus mengutuk dirinya sendiri.

"WOI MANA YANG NAMANYA RENJUN??!" Teriak Tasa di depan pintu kelas 10 IPA 3.

"Kenapa Sa?" Balas Renjun dari meja guru.

Setelah mendengar jawaban dari Renjun, Tasa pun langsung menghampirinya dan menarik ia keluar kelas.

"Eitsss ada apa ini ada apa ini???" Tanya Renjun saat ditarik Tasa.

"Gua minta maaf ya, plisss.. gua gak sadar. Gua gak boong ini, ini seriusan sumpah" pinta Tasa dengan tangan memohon.

"Buat?" Tanya Renjun bingung.

"Kejadian semalem" Tasa langsung menutupi mukanya, malu.

"Ya gak papa sih, santai aja. Kemaren juga cuman meluk, gandeng, senderan. Udah gitu ngiler pula.. hahaha gak papa, santai aja" Kata Renjun sedikit meledek.

"HAH SUMPAH GUA NGILER?!?! IH UDAH GILA YA GUA"

"MAAP!! MAAPIN GUAA" Tasa terus memohon

"Kocak dah, dibilang gitu aja langsung panik. Gak ngiler kok, iya gua maapin. Tapi seriusan, santai aja" jawab Renjun.

"IH JADI LU BOONG?!" Tasa memukul lengan Renjun, sementara Renjun sedikit mengaduh ketika terkena pukulan Tasa.

"LOH KOK KASAR SIH?!" Renjun balas mengelitiki Tasa, sementara Tasa ketawa kegelian sambil terus menghindar.

"JUN KOK LU NGEBALES SIH?!? HAHAHA.. EH.. HAHAHA UDAH KEK WOY" Tasa yang memang tidak tahan terhadap kelitikan itu hanya bisa terus menerus menghindari dan untungnya ia berhasil lolos dan berlari ke kelasnya walaupun Renjun terus mengejar.

Jeno yang sedari tadi memperhatikan Tasa di depan pintu, langsung kembali ke tempat duduknya ketika melihat Tasa berlari ke arah kelas.

Detik itu juga Jeno tidak bisa lagi menyangkal bahwa ia telah menyukai sahabatnya sendiri. Dirinya cemburu ketika melihat sahabatnya sangat akrab bahkan dengan sahabat SMPnya itu.

Padahal mereka berdua saling kenal juga karena Jeno, alasan mereka bisa bersahabat juga karena Jeno.

Jeno terus melamun sambil menopang dagunya. Bahkan mood bermain gamenya langsung hancur begitu saja.

Walaupun ia sadar telah menyukai Tasa, ia tetap bersikeras untuk menjaga persahabatannya. Cinta bukan alasan yang cocok untuk akhir dari persahabatan.

Jeno juga tak pernah menyalahkan Renjun. Karena saat ini Renjun sahabat Tasa juga bukan?

"Oi" tiba-tiba seseorang datang, menepuk pundak Jeno dan duduk di bangku depan Jeno yang belum didatangi penghuninya.

"Lu suka sama Tasa ya?" Tanya Nana sambil ikut menopang dagu. Siap mendengarkan semua cerita yang akan Jeno ceritakan.

###

Tak ada yang pernah tau bahwa di hari itu juga masing-masing diantara Renjun dan Tasa mulai tumbuh benih-benih cinta. Bedanya, yang satu mengakui perasaannya dan yang satu menyangkal perasaannya; kembali memilih bersikap biasa saja.

LINE!

Jeno jeleq

Jeno..

P

P

Kenapa?

Kayaknya..

Gua suka sama Renjun




Tbc

Jangan lupa vote comment ya gengss wkwk

Dukungan kalian sangat berarti bagiku 💚

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang