Hari ini, pulang sekolah, Tasa pergi ke kelas Renjun untuk ngajak dia makan.
"Renjun" panggil Tasa dengan senyumnya yang terus merekah dari tadi pagi.
Tapi senyumnya lama-lama memudar ketika ternyata Renjun dan Jeno hanya berdua di kelas dan sedang main game.
"Bentar dulu Sa, masih main" balas Renjun sambil menyuruh Tasa masuk.
Tasa mengikuti perintah Renjun dan masuk ke kelas sebelas ipa empat, lalu duduk di dekat Renjun dan Jeno.
Tasa melepas tas ransel dari pundaknya, lalu ia mendekat ke Renjun. Tasa tidak mau mereka benar-benar jadi canggung, apalagi sekarang diantara mereka bertiga ada yang sudah menjalin 'hubungan' satu sama lain.
"Jeno nanti ikut makan bareng ya?" Tanya Tasa.
Mendengar itu Jeno sedikit tersentak. Tak menyangka bahwa Tasa masih mau berbicara dengannya.
"Gak usah, gua makan di rumah aja"
"Gapapa Jen, gua traktir sekalian pajak jadian" katanya sambil menggaruk tengkuk.
"Apaan dah, gak perlu" Jeno langsung mematikan hpnya dan mengambil tas. Lalu ia pun beranjak pergi
"Jen jangan bersikap gitu bisa gak sih?!" Tasa menahan pergelangan tangan Jeno.
"LU GAK BERSIKAP GINI JUGA BISA GAK SIH?!!" Jeno langsung menarik tangannya secara kasar, membuat tangan Tasa ikut terlepas secara kasar juga.
Pertama kali.
Untuk pertama kalinya Jeno membentak dirinya.
"Jen, sabar Jen... Ingetlah Tasa tuh sahabat lu, pacar sahabat lu juga" Renjun langsung berdiri dari duduknya
"Jen.. kok lu kurusan? Lu sakit?" Tanya Tasa yang mencoba menghiraukam bentakan Jeno tadi.
"Kalo sakit juga bukan urusan lu" Jeno mencoba pergi lagi, tapi kali ini ditahan oleh Renjun.
"Sumpah lama-lama gua gak tahan ya. Jelasin sekarang juga apa maksud lu kayak gini sama Tasa doang. Apa salah Tasa Jen sampe lu jahat ke dia doang??" Tanya Renjun.
"Apa jangan-jangan lu dari awal gak setuju sama hubungan gua dan Renjun?" Perkataan Tasa membuat Renjun dan Jeno langsung menatapnya.
"Cih, gua gak peduli kalian mau pacaran kek, mau putus kek, mau apa kek. Gua gak peduli!"
"Jangan bohong, lu kira gua sebodoh itu?! Lu berubah sejak gua deket sama Renjun!" Ucap Tasa.
Jeno diam. Entahlah, ia bingung harus berkata apalagi. Apa ini waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya?
"Yang gua lakuin sekarang, itu demi kebaikan kalian" jawab Jeno
"Mulai detik ini, tolong kalian jangan pernah lagi anggap gua ada, termasuk lu Jun"
"Dan mulai detik ini juga, persahabatan kita berakhir. Sekarang kalian juga udah gak sahabatan kan? Sama. Gua juga udah bukan sahabat kalian lagi sekarang." Jeno langsung pergi keluar kelas, dan meninggalkan mantan sahabatnya itu.
Hari ini, hari bahagia sekaligus hari paling menyedihkan di hidup Tasa. Jeno benar-benar mengucapkan semuanya lewat mulutnya sendiri.
###
"Aku beneran gak bisa kak.. a..aku bener bener gak nyangka hari ini bakal terjadi" Tasa terus terisak di pelukan kakaknya, Taeyong.
"Kak.. bilang ke Jeno kak.., a..a..ku gak m..mungkin bisa tenang pacaran sama Renjun t..tapi musuhan sama Jeno" ucapannya mendadak gagap seiring dengan air matanya yang terus mengalir.
"Kakak udah pernah coba ngomong, tapi kamu tau kan kalo Jeno itu berpegang teguh sama apa yang ia percaya. Kalo dia bilang dia ngelakuin semua ini demi kebaikan, dia berarti percaya bahwa yang dia lakuin emang akan menimbulkan kebaikan" Taeyong mencoba membuat Tasa mengerti.
"Belajar ikhlas dari sekarang ya? Jeno masih sayang sama kamu. Jeno pasti sedih ngelakuin semua ini, tapi dia rela begitu demi kebaikan kamu" lanjutnya.
"Tapi kan aku sama Renjun juga sedih kak.. apa dia gak mikir?"
"Kalian sedih karena kalian belum ikhlas dengan keputusan Jeno dan akan tanpa Jeno nantinya, belajar ikhlas" Taeyong terus mengelus lembut rambut adiknya yang acak-acakan tak karuan karena dibuat menangis berjam-jam.
Taeyong teman dekat Jaehyun. Sudah pasti ia tau semuanya, tapi tak ada alasan untuk dapat menghentikan Jeno. Entah ini keputusan yang baik atau tidak, entah akan berdampak buruk ke adiknya atau tidak, ia serta Jaehyun dan Winwin menyerahkan segala keputusannya kepada Jeno. Sekaligus mengambulkan permintaan terakhirnya itu yang sebenarnya tak pantas untuk di ucapkan.
Memprediksi kematian orang itu tak pantas.
.
.
.LINE!
Jeno-nG
JunJagain Tasa ya
Tbc