CHANGE

2.1K 274 30
                                    

Semua orang bisa berubah seiring waktu.  Menjadi lebih baik,  atau..

Lebih jahat.

Manusia bisa memilih. Karena perubahahan itu pilihan. Karena semua jalan itu pilihan. Karena setiap langkah adalah pilihan. 

*
*
*


Semua menjadi lebih baik. Yoongi bisa bangun dengan semangat untuk mengantar adiknya ke sekolah tanpa ada halangan lagi di antara mereka. Jungkook juga mulai mengucapkan selamat pagi padanya membuat semangat pagi Yoongi semakin bertambah. 

Yoongi, Jungkook dan ibu mereka benar-benar menikmati sarapan pagi ini. Terasa berbeda dari sebelumnya. Penuh dengan obrolan manis dan hangat. Kursi sang ayah kosong dan mereka tidak tau kemana perginya kepala keluarga Jeon itu. 

Hanya mengira-ngira dimana atau apa yang di lakukan kepala keluarga Jeon tersebut. Tetap saja, ini adalah sarapan terhangat yang mereka rasa sejak beberapa tahun belakangan ini. 

Sebenarnya Yoongi masih merasa canggung dengan sang adik, dan Jungkook juga merasakan hal yang sama. Tapi, ini jauh lebih baik dari pada mereka hanya di kelilingi dengan diam selama  ini. 

Dan sarapan hangat ini berakhir dengan pamit Jungkook yang akan berangkat sekolah pada sang ibu dan pamit Yoongi untuk mengantar sang adik lalu mengecup pip sang ibu. Ilhwa sangat bahagia karena kedua putranya jauh lebiuh hangat pagi ini. 

Tidak masalah apapun yang membuatnya menderita dengan istana megah sang suami dan segala kelumpuhannya. Ilhwa bahagia atas kebahagian Yoongi juga Jungkook. 

Sepanjang perjalanan Yoongi dan Jungkook menuju sekolah Jungkook, diam masih mendominasi suasana mereka. Yoongi tau Jungkook tidak akan memulai. Maka dari itu Yoongi selalu menjadi yang pertama untuk setiap percakapan mereka. 

"Aku akan menjemputmu nanti sepulang sekolah." ujar Yoongi. 

Jungkook hanya menganggu sambil memaikan ponselnya. 

"Hanya itu?" ujar Yoongi lagi merasa di abaikan. 

Jungkook mendongkak kepalanya dan menatap Yoongi bingung. Apa lagi memangnya? pikir Jungkook. Jungkook tidak terbiasa bicara di dengan Yoongi membuatnya tidak terlalu mengerti bagaimana mencairkan suasana. 

"A-aku tunggu." ujar Jungkook. Dan Yoongi tertawa dengan jawaban sang adik. 

"Kenapa?" Jungkook menatapa Yoongi bingung. 

"Hanya lucu melihat mu kebingungan."

"Aku tidak kebingungan." 

"Aku lihat wajah kaku mu."

Jungkook hanya diam. Tidak menangapi lebih lanjut karena dirinya memang kebingungan dan Yoongi menangkap hal itu membuatnya sedikit terlihat memalukan.

"Kita bisa bertahap menghilangkan kecangungan ini. Kau mau membantuku." ujar Yoongi. 

Apapun itu kali ini Jungkook sedikit bangga pada Yoongi karena berkata sekeren itu. Bagaimana pun Jungkook ingin membantu, dirinya tidak tau caranya.

LOOKS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang