Dunia terasa runtuh. Kepanikan, kekhawatiran, dan semua pikiran buruk yang berusaha Yoongi tepis kini memenuhi isi kepalanya. Yoongi tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Yang dirinya tangkap adalah, Jungkook kini tengah melawan maut.
Yoongi menginjak pedal gasnya dan kilometer kecepatan mobilnya sudah melewati batas. Seokjin yang dududk di sebelah menelan ludah berkali-kali setiap Yoongi menyalip mobil lain. Melihat raut wajah Yoongi yang tidak baik, Seokjin memaksa Yoongi takut pria itu hilang kendali. Walaupun dirinya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan tidak berani bertanya. Tapi, Seokjin tau kalau ini adalah masalah yang besar.
Yoongi mendapat panggilan dari Jimin saat di rumah Seokjin dan mengatakan Jungkook di bawa ke UGD untuk di tangani. Yoongi tidak tau kenapa dan apa penyebabnya. Yang pasti telah terjadi sesuatu yang buruk. Di pikirannya sekarang hanyalah harus bertemu Jungkook. Tidak peduli apapun itu.
Mereka tiba di rumah sakit dengan sangat cepat dan segera berlari menuju layanan informasi.
"Permisi. Anak bernama Jeon Jungkook baru saja masuk ke rumah sakit ini, sekarang dia ada dimana?" tanya Yoongi tergesah pada petugas informasi.
Petugas itu segera mengotak-atik komputernya. "Sedang di operasi oleh dokter Park Hae Jin di kamar operasi lantai tiga." Ujar perawat tersebut.
Dengan terima kasih singkat Yoongi langsung berlari di ikuti Seokjin di belakangnya. Semua yang melihat mereka berdua terheran-heran melihat Yoongi dan Seokjin berada di rumah sakit bersama. Memperhatikan setiap langkah mereka. Mengira-ngira apa yang membawa kedua artis terkenal itu ke rumah sakit ini.
Mereka tiba di lantai tiga. Yoongi mengatur nafasnya yang terengah, begitu juga dengan Seokjin. Irisnya menangkap sosok Jimin dengan baju yang penuh darah dan beberapa orang yang tidak Yoongi kenal berdiri di depan pintu ruangan operasi yang lampunya tengah menyala merah tersebut. Yoongi yakin kini Jungkook tengah berada di dalam ruangan tersebut.
Taehyung, Namjoon dan Hoseok langsung ke rumah sakit setelah mendapat telepon dari Jimin tetang Jungkook. Dan kini mereka sangat terkejut melihat kehadiran Yoongi dan Seokjin di atara mereka. Suga dan Jin adalah idola mereka dan kini keduanya tengah berada di samping mereka. Mereka lihat kini Suga tengah meneteskan air mata.
Saat itu mereka tau kalau Yoongi memiliki hubunganyang cukup dekat dengan Jungkook. Secara pria itu berlari dengan kepanikan tergambar jelas di wajahnya. Langsung melihat kepintu ruangan operasi yang tertutup. Suga yang mereka kenal mengkhawatirkan Jungkook di dalamnya.
"A-apa yang terjadi Jimin-ah." Tanya Yoongi dengan suara bergetar.
Jimin yang masih sama paniknya menjawab pertanyaan Yoongi dengan suara serak dan sambil menunduk dalam. Tidak mampu menatap Yoongi. "Jungkook di tikam oleh Park Chanyeol senior di sekolah yang juga pernah bermasalah dengan ku dan Jungkook, hyung." Ujar Jimin.
Detak jantung Yoongi benar-benar terasa berhenti mendengar pernyataan Jimin. Seperti udara benar-benar meninggalkannya saat ini. Amarah dan kekecewaan pada diri sendiri karena tidak bisa melindungi adiknya kini membaluti dirinya sepenuhnya.
Air matanya tidak dapat di bendung. Mereka kini menghiasi pipi Yoongi dengan baik tapi tidak ada suara tangisan terdengar dari mulut Yoongi sama sekali. "S-seberapa banyak luka Jungkook?" tanya Yoongi setennag mungkin.
Jimin kembali menundukkan wajahnya dalam. Membenamkannya dalam bungkukan tidak mampu menjawab pertanyaan Yoongi. Jungkook terlihat sangat kesakitan tadi. Darah tidak berhenti mengalir dari tubuhnya dan berkali-kali dokter memberikan CPR karen Jungkook kehilangan detak jantungnya. Bahkan sampai Jungkook masuk ke dalam ruangan operasi. Jimin tidak mampu untuk menjelaskannya semua itu pada Yoongi.