Tentu saja setiap hari Jungkook melakukan aktivitas yang sama. Bangun,sekolah, belajar, makan bersama teman-teman di kantin, dan pulang. Jungkook melakukan hal itu setiap hari sejak umurnya enam tahun dan masuk ke sekolah dasar.
Sebelumnya Jungkook menjalaninya dengan bahagia. Tanpa ada beban sedikit pun yang Jungkook bawa dalam hari-hari nya. Dan untuk lima tahun belakangan ini,Jungkook tetap bahagia, dengan sudut pandang orang lain. Dengan tatapan mata orang lain Jungkook bahagia.
Hari ini pun sama. Pergi ke sekolah, belajar dan saat ini mereka tengah menikmati makan siang di kantin sekolah bersama Namjoon, Taehyung dan Hoseok. Mereka membicarakan segala hal bahkan sesuatu yang tidak penting.
"Jangan dekati Eunha! kalian tau dia target ku." Taehyung merebut salah satu sosis sapi dari atas nampan Hoseok.
"Kau tau, pria humor seperti ku populer akhir-akhir ini." Hoseok membangga.
"Permisi.." panggil pria yang bisa di katakan 'asing' untuk berada di sekitar mereka.
"Yo! Park Jimin." sahut Hoseok heboh. Pria dengan senyuman khasnya itu sebenarnya terkejut karena seorang Park Jimin yang tidak tersentuh meghampiri meja mereka.
"Boleh aku bicara dengan Jungkook sebentar." jawab Jimin.
Semua perhatian mengarah pada Jungkook. Melemparkan tatapan aneh yang menurut Jungkook terlihat menakutkan. Akan banyak pertanyaan untuknya setelah ini. Jungkook yakin itu.
Jungkook berdiri dan mengikuti langkah Jimin yang membawanya jauh dari kebisingan kantin.
"Ada apa?" Jungkook memulai percakapaan dengan senyuman merona yang dirinya tunjukan pada Jimin.
"Aku minta maaf." ujar Jimin seraya menunduk.
"Untuk apa?"
"Untuk membuat mu terlibat dalam masalah dengan Chanyeol."
"Aku tidak di hukum. Dan Chanyeol seperti terlibat masalah lebih besar dengan kedisiplinan. Apa yang harus ku maafkan dari mu?"
"Karena aku membuat mu terluka." ujar Jimin benar-benar tidak bernai menatap Jungkook.
Jungkook tersenyum menepuk pundak Jimin. Pemuda yang di depannya itu tersentak kaget.
"Aku terluka bukan karena dirimu. Aku membantumu karena keinginan ku. Jangan merasa bersalah. Aku sudah banyak terluka bahkan sebelum kejadian ini." ucap Jungkook.
Jimin menatap Jungkook penuh dengan pertanyaan. Kenapa pemuda di depannya ini selalu tersenyum? Kenapa pemuda di hadapannya ini terlihat hidup tanpa masalah. Jungkook tampan, pintar dan bahkan Jimin tau kali ini bahwa Jungkook memiliki pribadi yang sangat ramah.
"Tenang saja. Jangan terlalu menyalahkan dirimu. Aku sudah bilang kalau terima kasih lebih baik." Jungkook tersenyum. Menepuk pelan pundak Jimin dan berbalik untuk kembali untuk teman-temannya.
"Jungkook!" panggil Jimin sebelum Jungkook benar-benar pergi meninggalkannya.
Yang di panggil pun berbalik.
"Terima kasih." ucap Jimin.
Jungkook tersenyum lebar. Teman
kelasnya itu cukup menggemaskan. Jimin anak yang ramah jika sudah di dekati. Alasan kenapa Jimin selau sedirian dalam lingkupan sekolah ini karena anak itu terlalu pemalu dan kaku untuk tersenyum.Jungkook melambai dan kembali pada mejanya. bergabung bersama teman-temannya.
Jimin bisa melihat bahwa teman-teman Jungkook mulai menghujani Jungkook dengan berbagai pertanyaan. Lalu segera pergi.
