LAST

2.7K 280 45
                                    

Semua manusia memang berbeda. Namun, yang membuat mereka sama adalah menciptakan sebuah kesalahan yang juga berbeda. Kesalahan pada keluarga, pertemanan bahkan kesalahan pada diri sendiri. Manusia terlalu egois untuk mengatakan tolong, terima kasih dan maaf. Sehingga banyak sekali kesalah pahaman yang terjadi di antara hubungan manusia tersebut.

Jalan mereka berbeda. Masalahnya juga berbeda. Dan sangat di pastikan kalau jalan keluarnya juga akan berbeda. Harapan saling membantu, saling memaafkan dan saling menerima maaf mungkin akan meringankan. Kembali menjalin sebuah hubungan baik tanpa ada kebencian, pertengkaran dan dendam.

Begitu juga dengan Jungkook dan Yoongi. Sangat menyedihkan saat mereka mengetahui fakta bahwa ibu Jimin adalah salah satu wanita yang di bawa ayahnya untuk bercumbu di rumah mereka. Namun tidak ada satupun dari mereka yang mau menyalahkan Jimin. Karena semua anak lahir dengan suci tanpa dosa. Jimin bahkan tidak tau kalau ibunya mulai merusak keluarga sahabatnya sendiri.

Saat minggu terakhir masa pemulihan Jungkook setelah satu bulan, susana kamar inap Jungkook sedikit mnyeramkan dan sangat haru.

Sungryung meminta maaf dan bersujud di kaki Ilhwa dengan penyesalan yang sangat dalam. Mengakui kerendahan dirinya setelah merusak rumah tangga orang lain. Bercumbu di depan wanita malang nan buta dan mengambil lembaran-lembaran uang tersebut tanpa ragu. Sung Ryung mencium kaki Ilhwa berkali-kali sampai Ilhwa menarik tubuhnya untuk segera berdiri.

Ilhwa marah? Tentu saja!

Wanita nama yang tidak marah saat suaminya berselingkuh dengan wanita lain di depan dirinya. Walaupun tidak melihatnya, Ilhwa merasakan betapa kejinya perbuatan kedua orang tersebut di hadapannya.

Namun Sungryung melahirkan seorang putra yang menjadi sahabat bagi putranya. Ilhwa juga sangat berterima kasih atas permintaan maaf Sungryung. Memaafkan adalah jalan yang terbaik. Menjalin hubungan yang benar-benar sangat baik. Lebih baik dari yang sebelumnya.

Hari-hari benar terasa lebih baik bahkan setelah berjalan satu tahun lamanya. Semua memiliki tempat yang layak dan mendapatkan perannya masing-masing. Senyuman dan kebahagian kini menyelimuti rumah megah yang sebelumnya mati dalam kepedihan hidup. Kini rumah tersebut dengan tawa melengkapi pagi indah nan cerah.

"Mama! Aku tidak mau tidur dengan Jimin lagi. Dia selalu memeluk ku sampai aku berkeringat setiap malam karena kepanasan." Ujar Jungkook.

Kemudian duduk di sebelah Honggil yang sebelumnya membaca koran paginya, memutuskan mengentikan aktivitas membacanya setelah Jungkook memeluk lengan kirinya.

"Ayah, aku mau kamar sendiri dan mobil sendiri. Jimin selalu susah di bangunkan dan kami selalu terlambat. Dosen Gong sangat mengerikan." Jungkook merengek.

"Mama akan memarahi Jimin dan membuatnya bangun lebih cepat. Jangan khawatir Jungkook-ah." Ujar Sungryung.

Ilhwa di sebelahnya hanya tersenyum manis. Sungryung meletakan piring berisi potongan roti isi daging dan sayur itu di atas pangkuan Ilhwa. "Ini Eonni." Ujarnya . Lalu mendorong kursi rodanya mendekati meja makan.

"Jimin mungkin kelelahan dengan semua tugas kuliah. Jimin jurusan kedokteran, dan ibu lihat tugasnya lebih banyak dari Jungkook yang jurusan kesenian musik. Lalu Jimin memelukmu karena dia menyayangi mu sebagai adiknya. Kau harusnya senang." Ujar Ilhwa.

Jungkook hanya menghela nafas berat. Menyuap roti isi dagingnya lalu menyeruput susu coklat kesukaannya.

Detik berikutnya Jimin langsung menyambar roti yang sudah Jungkook gigit separuhnya dari tangan Jungkook lalu melahapnya hingga habis. Ingin Jungkook marah, tapi memang bini lah Jimin.

"Jeon Jimin, kau benar-benar membuat ku kesal." Ujar Jungkook tenang.

"Hyung. Jimin hyung Jungkook-ah." Ujar Ilhwa.

Jimin tersenyum penuh kemenangan namun Jungkook merajuk dengan waah lucunya. Semakin hari semakin menyenangkan bagi Jimin untuk menganggu Jungkook.

"Aku sudah menyelesaikan essay mu untuk besok tadi malam. Jadi jangan merajuk."

Mendengar itu Jungkook dengan segera tersenyum. Semua kekesalannya pagi ini benar-benar hilang. Mungkin nanti, Jimin adaah seorang dokter yang akan menjadi seorang idol juga. Jimin pinta dalam segela hal. Karena itu tidak jarang bagi Jungkook untuk meminta bantuan Jimin.

"Wuah, Yoongi hyung benar-benar memangkan penghargaan di Amerika tadi malam." Ujar Jimin menunjukkan foto Yoongi yan tersenyum dengan piala emas bertataan hitam yang mengkilap.

"Yoongi sudah menelpon ayah semalam. Kalian terlambat." Honggil tersenyum.

Jungkook saling bertatapan dengan Jimin. "Ibu juga sudah tau?" tanya Jimin

Ilhwa mengangguk.

"Mama juga tau?"lajut Jungkook.

"Tentu saja" jawab Sungryung mengangguk dan tersenyum.

"Kalau begitu, Yoongi hyung harus membayar kemenangannya karena tidak memberi tau kita lebih dulu." Kata Jungkook.

"Setuju." Balas Jimin.

Honggil hanya tersenyum geli melihat kedua putranya masih terlihat seperti anak-anak setelah mereka berusia dalam golongan kepala dua. "Cepat berangkat. Ini sudah terlambat jika tidak ingin berurusan dengan Gong Ji Chul, Jungkook-ah."

Jungkook segera menarik Jimin dengan roti isi di tanganya. Mencium kedua pipi Ilhwa lalu berlanjut pada Sungryung. Begitu juga dengan Jimin.

"Kami berangkat." Ujar mereka berdua.

Semuanya menjadi lebih baik. Semua kebahagian yang dulunya palsu kini benar-benar nyata adanya.

Kala itu Ilhwa meminta Honggil untuk menikahi Sungryung. Honggil menolak karena Ilhwa masih satu-satunya wanita yang di cintainya. Dengan memohon dengan sangat kalau Honggil memang harus menikahi Sungryung dengan alasan kalau mereka sudah melakukan hal lebih dari hubungan suami istri dan membuat Jimin malu tidak bisa mengangkat wajahnya. Karena ibunya adalah wanita malam.

Honggil merasa bersalah dan menyetujuinya. Hanya dengan syarat kalau Ilhwa tidak akan bercerai dengannya. Lalu Ilhwa setuju, Ilhwa tidak peduli jika nantinya Honggil bahkan tidak lagi mencintanya. Namun, kenyataan sebaliknya. Honggil sangat adil dalam cintanya dan mereka hidup dengan baik hingga sekarang.

Setelah berunding dengan Yoongi dan Jungkook, lalu pernikahan Sungryung dan Honggil berlangsung sederhana yang hanya di hadiri kerabat. Jungkook dan Jimin resmi menjadi saudara. Lalu Yoongi memeiliki dua adik yang sangat di cintainya.

Mereka memiliki tempat masing-masing. Memiliki peran masing-masing dalam kehidupan. Awalnya surga dunia itu terasa mustahil. Kebahagiaan bersama itu terasa sangat jauh. Namun kini, mereka dibaluti dengan selimut kebahagiaan nyata nan hangat. Menyalurkan kehangatan itu satu sama lain.

Dan mendapatkan kebagiaan.

END

Hai semua,

Looks sudah selesai sampai di sini. Terima kasih banyak buat teman-teman yang masih setia nungguin Looks sampe habis.

Walaupun telat pake banget Updateya, suka banyak typo yang terlihat. Tapi kalian tetap suport aku dan akhirnya selesai hingga akhir.

Maaf buat terlambatannya, aku berusaha sebisa mungkin untuk yang terbaik. Dan mungkin aku kembali denga cerita baru yang lagi aku kerjain.

Ada yang mau tau? Hehe

Sekali lagi terima kasih,

selamat menikmati.

3:24

LOOKS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang