Jungkook, Jimin, Taehyung, Namjoon dan Hoseok memiliki sebuah rencana yang benar-benar awam untuk mereka lakukan bersama. Untuk pertama kalinya, dan membuat mereka sedikit canggung. Dan rencana itu adalah merayakan ulang tahun Jimin bersama-sama.
Jungkook bilang untuk merayakan ulang tahun mereka di café baru yang belum sempat Jungkook kunjungi. Taehyung, Namjoon dan Hoseok masih dalam perasaan bersalah karen meninggalkan Jungkook saat itu. Lalu Jungkook menenangkan mereka dan mengatakan kalau itu hanyalah masa lalu. Jungkook juga bilang agar mereka tidak usah merasa bersalah.
"Kita pesan dulu. Jungkook-ah, ini kesukaanmu kan. Ayo pesan." Ujar Taehyung antusias.
"Hei, peran utamanya sekarang kan Jimin." jawab Jungkook tersenyum.
Taehyung kicep. Dirinya dan yang lain baru kali ini makan bersama dengan Jimin. Jadi, tidak banyak yang mereka tau tentang Jimin.
"Jangan begitu. Kau membuat ku malu." Ujar Jimin.
"Selamat ulang tahun, Jimin" Ujar Namjoon tersenyum.
"Iya. Panjang umur, Jimin-ah." Lanjut Hoseok.
"Selamat ulang tahun." Lanjut Taehyung.
Jimin sedikit terkejut. Seperti kemustahil untuk kalimat selamat ulang tahun dari mereka bisa Jimin dengar. Tapi, Jimin menghargai itu. Sangat menghargainya.
Hal yang paling membahagiakan bagi Jungkook adalah membuat kebahagian yang dirinya punya tersebar pada orang-orang sekelilingnya. Jungkook bahagia bisa menyatukan Jimin dan semua teman-temannya untuk menjadi teman juga. Jungkook bangga dengan dirinya karena bisa membuat suasana bisa menjadi lebih baik.
Mereka mengabiskan sore itu dengan semua tawa yang mereka tahan selama ini. Dengan semua cerita baru yang saling mereka lontarkan. Tetang kelucuan dan kebodohan yang pernah mereka lakukan.
Bagi Jimin ulang tahunnya kali ini adalah ulang tahun yang paling membahagiakan. Paling membuatnya merasa hidup. Mendapatkan sup rumput laut setelah sekian lama. Memiliki teman-teman baru. Sangat membahagiakan.
***
Chanyeol dan kedua temannya kini berada di tempat dimana mereka biasa berkumpul. Sebuah bangunan tidak terpakai yang masih bisa untuk tempat berlindung dari hujan atau pun terik mentari. Dengan sofa usang dan meja yang mereka buat sendiri.
Sedari tadi Chanyeol tidak bisa duduk dengan tenang. Pikirannya tentang Jungkook membuat amarahnya tidak bisa redam. Baekhyun dan Sehun ikut resah dengan Chanyeol yang raut wajahnya tidak berubah baik setelah beberapa jam.
"Tidak apa-apa Chanyeol-ah. Junior itu masih kecil." Ujar Baekhyun.
"Karena masih kecil sepertinya harus ku beri pelajaran." Jawab Chanyeol.
Baekhyun dan Sehun saling bertatap. Sepertinya apa yang terjadi selanjutnya akan menjadi lebih buruk dari pada dugaan mereka. Chanyeol yang kehilangan akal sehatnya tidak akan peduli dengan penjara atau apapun itu hukumannya.
Baehyung dan Sehun bertahan bersama Chanyeol hanya memastikan sahabatnya itu tidak bertindak lebih jauh. Chanyeol sebenarnya anak yang baik. Anak baik yang kehilangan ibu dan di siksa oleh ayahnya. Mereka tidak ingin meninggalkan Chanyeol dalam kehitaman dunia sendirian.
Mereka juga membiarkan Chanyeol melakukan apa yang dia inginkan karena mereka pikir hanya itu yang bisa membuat Chanyeol lega Tapi, sepertinya cara seperti itu salah. Chanyeol semakin mengerikan dan sulit untuk di hentikan.
"Kalian harus membantu ku. Kalian selalu membantu ku, kan?" Ujar Chanyeol.
"Apa?" jawab Sehun.
"Ayo berikan Jeon Jungkook sialan itu pelajaran." Ujar Chanyeol menyeringai.