"aku sarankan untuk tidak sering datang kemari. Tolong jaga nama baik Sakura di depan pekerja-pekerja lainya" ucap Sasori.
Sasuke tampak tidak berniat menanggapi Sasori, dia langsung bangun dan meninggalkan ruangan begitu saja.
.
.
.
.
.
.
SATU MINGGU KEMUDIAN
"selamat pagi dokter" seseorang muncul dari balik pintu menampilkan senyum terbaiknya.
"Tenten, sudah lama aku tidak melihatmu ?"
"saya pergi dinas luar bersama dr. Akasuna selama kurang lebih satu minggu lalu, dokter" jawab Tenten. "anda bagaimana kabarnya ?" Tenten kemudian mendudukkan dirinya di kursi depan meja.
"baik, Tenten" Sakura tersenyum. "jadi kamu juga ikut dinas luar juga, dan sekarang dr.Akasuna dimana ?"
"ah dr. Akasuna mengambil libur satu hari setelah pulang kemarin" jawab Tenten. "ngomong-ngomong dokter, apakah dokter tau tentang kejadian yang terjadi sebelum dr.Akasuna pergi dinas luar ?"
"kejadian apa memang, aku tidak tau"
"sungguh ?" raut wajah heran terpatri di wajah salah satu perawat di rumah sakit ini. "saya pikir dokter tau, anda kan dekat dengan dr.Akasuna"
"memangnya apa yang terjadi ?"
"kemarin, satu hari sebelum keberangkatan kami dan dr.Akasuna untuk dinas luar. Dr.Akasuna mendapatkan luka memar di sudut bibirnya. Dari omongan beberapa petugas sebelumnya dr.Akasuna bertemu dengan CEO dari Uchiha Company" Sakura tampak begitu terkejut mendengar penuturan dari Tenten tersebut. "apakah menurut dokter, mereka bertengkar ?" wajah Tenten terlihat sedang menerka-nerka. "bukankah anda juga dekat dengan CEO Uchiha Company, dokter ?"
"Sasuke ?" Sakura berkata lebih pada berbisik. "apakah waktu itu dia menemui Sasori, lalu kenapa Sasori bisa dapatkan luka memar juga, apa benar mereka bertengkar ?" Sakura tampak hanyut dalam pikirannya sendiri, mengesampingkan sosok Tenten yang tengah memperhatikannya dengan heran karena merasa dirinya tidak dianggap.
"dokter, bagaimana menurut dokter ?" tanya Tenten untuk membuka kembali pembicaraan.
Drrrttt...drrtttt...drttt
Getaran ponsel tampak menginterupsi percakapan mereka. Sakura menyadari itu kemudian melirik sekilas tanpa ada keinginan menerima panggilan dari ponsel tersebut.
"ada panggilan masuk di ponsel anda, dokter.Apa anda tidak berniat mengangkatnya ?"
Sakura kembali menatap ponselnya dengan ragu. "biarkan saja"
Getaran ponselnya sudah tidak terdengar lagi. Panggilan tak terjawab hari ini menambah jumlah daftar panggilan tak terjawab menjadi 32 panggilan tak terjawab. Begitupun jumlah pesan yang diterima.
"Akan aku tanyakan langsung pada dr.Akasuna nanti. Aku akan menemuinya" jawab Sakura.
"begitu" ucap Tenten. "baiklah dokter, saya izin permisi. Semoga harimu menyenangkan dokter" Tenten tersenyum ke arah sebelum pamit meninggalkan ruangan.
"ya, semoga harimu menyenangkan juga Tenten"
.
.
.
.
.
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbiden Love ( Lets Not Fall In Love )
Fiksi PenggemarKetika cinta muncul dalam kisah pertemanan Akui dihadapan mereka dan kau akan kehilangan persahabatan atau simpan untuk diri sendiri dan rasakan sakitnya selamanya Namun bagaimana jika ada pilihan lain yang menanti Sakura, Sasuke maupun Karin ? Dis...