Akasuna Sasori

2.4K 190 1
                                    

"aku benar-benar bangga padamu" Sasori tersenyum kearah Sakura.

Percakapan mereka kembali berlangsung lama, banyak sekali hal yang dibicarakan oleh mereka. Mereka bercakap-cakap sembari menikmati hidangan yang telah disajikan.

Cukup lama mereka berbincang-bincang, sampai ditengah percakapan mereka, Sakura membeku sesaat setelah tanpa disengaja bertatap muka dan saling memandang dengan seseorang yang berada di seberang sana.

'Sial ! Bodohnya aku. Aku lupa jika Hanama Restaurant dan Ichiraku Resto itu berseberangan'

Terlihat dari balik kaca besar disebarang sana, tepatnya di dalam Ichiraku Resto tampak Sasuke yang sedang duduk di dekat kaca besar di Ichiraku Resto. Mereka benar-benar bisa saling melihat satu sama lain dengan jelasnya. Sasuke begitu memandang dengan tajam kearah Sakura. Membuatnya diam terpaku.

Melihat perubahan yang terjadi dengan Sakura, membuat Sasori penasaran dengan apa yang Sakura lihat, sehingga membuat Sakura diam membeku. Sasori mengikuti arah pandangan Sakura hingga dia melihat seseorang pria sedang menatap tajam kearah mereka berdua. "kau mengenalnya ?"

Pertanyaan Sasori membuat Sakura terkejut dan sadar. "ah, dia seperti teman SMA saya" jawab Sakura dengan sedikit gagap.

Sakura segera memutus pandangan mata dengan Sasuke dan berusaha menatap kearah lain. "bagaimana jika kita temui dia saja, kalian terlihat sudah lama tidak bertemu ?" ucap Sasori.

Perkataan Sasori benar-benar membuatnya tidak bisa berkata-kata dan terkejut untuk yang sekian kalianya. Bagaimana bisa Sakura menghampiri Sasuke, setelah apa yang dia katakan pada Sasuke di telephone tadi. "ahhh.... Aku sendiri masih tidak yakin Sasori, aku takut jika kita salah orang nanti. Karena teman-teman SMAku sudah banyak yang berubah" jawab Sakura dengan karangan indahnya.

"begitu, tapi sepertinya dia juga mengenalmu ?"

"ahh... benarkah ?" Sakura menjadi kikuk dan kembali harus berpikir keras untuk mencari alas an.

"Sasori, kau tau ?" Tanya Sakura. "akhir-akhir ini ibuku sedikit sensitive denganku, karena sebentar lagi aku wisuda, ibuku menjadi super khawatir padaku saat aku pergi jauh darinya terlalu lama. Jadi, mari kita bicarakan ini lain waktu lagi" lanjut Sakura. Sakura benar-benar tidak menyangka akan mucul kalimat panjang seperti ini.

"ya, baiklah" jawab Sasori.

Sakura kemudian mengangguk pada Sasori dan segera mengeluarkan uang untuk membayar pesanannya tadi.

"biar aku saja yang membayar" ucap Sasori.

"tidak perlu Sasori"

"aku menolak Sakura, biarkan aku yang membayar makanan dan mengantarkanmu pulang"

"ta-"

"oke ?" Tanya Sasori memutus perkataan Sakura. "anggap saja ini hadiah dariku atas penelitianmu yang luar biasa itu"

"oke" jawab Sakura pasrah. Akhirnya dia mau menerima usulan dari mantan dosen pembimbingnya itu.

"kalau begitu, tunggu sebentar" Sasori tersenyum kearah Sakura sebelum ijin untuk pergi meninggalkan Sakura sebentar.

Sakura hanya bisa menghela nafas, benar-benar tidak mengerti dengan laki-laki di dunia ini, apakah laki-laki sukses di dunia ini punya sifat pemaksa macam Sasori atau Sasuke. Mengingat Sasuke membuatnya sedikit penasaran dengan seseorang yang ada diseberang sana. Sakura kemudian mencoba menatap kembali, dan yang dia temui adalah Sasuke sudah tidak menatapnya lagi, dia sudah sibuk bercakap-cakap dengan Karin yang duduk membelakanginya.

Forbiden Love ( Lets Not Fall In Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang