"selamat pagi, Christine" Sakura terlihat masuk dari arah luar kemudian langsung menyapa satu-satunya pegawai yang ada di klinik ini.
"selamat pagi, dokter. Apakah dokter baik-baik saja. Kemarin anda tidak datang ke klinik ?" tanya perawat yang cantik berambut pirang sepundak tersebut kepada Sakura.
"aku baik-baik saja, Christine. Maaf sudah membuatmu khawatir" jawab Sakura. "oh iya, nomor ponselku baru, apa kau sudah punya nomer barunya, Christine ? "
"syukurlah jika anda baik-baik saja" ucap Christine. "sudah dokter, dokter Akasuna yang memberikannya kemarin"
"oh iya, bagaimana dengan tawaran yang Sasori berikan, kamu mau ?"
"terima kasih banyak dokter. tawaran itu sangat menjanjikan sekali. Bisa bekerja di salah satu rumah sakit besar adalah salah satu impian saya. Tapi sepertinya untuk saat ini saya masih ingin bekerja disini dengan anda"
"apa yang kau tunggu Christine. Tapi baiklah, terima kasih banyak atas kesetiaanmu. Aku jadi tidak kesepian karena masih ada kau"
"sama-sama dokter"
"kalau begitu aku masuk dulu ya"
.
.
.
.
.
.
.
.
"ada yang bisa saya bantu ?" ucap Christine begitu melihat seseorang memasuki klinik kesehatan tersebut.
"lenganku tersiram air panas" jawab seseorang tersebut secara singkat.
"kalau begitu tunggu sebentar" Christine nampak sedang berbicara dengan seseorang yang dia telepon. "silahkan anda bisa masuk diruang itu. Tapi sebelumnya saya registrasikan anda dulu"
"silahkan masuk Tuan Sasuke"
"hn"
.
.
Cklek !
"ya aku tahu kau tidak suka aku ada disini" ucap Sasuke langsung begitu melihat Sakura yang menatapnya dengan raut wajah tak terbaca. "tapi lenganku terbakar" Sasuke tampak gugup.
"berbaringlah disana" begitu mempersilahkan Sasuke berbaring di tempat tidur pasien. Sakura meninggalkan Sasuke sejenak untuk mempersiapkan peralatan perawatan luka bakar.
Tampak dari sisi tempat tidur, arah mata Sasuke selalu mengikuti kemana Sakura pergi, tanpa mengatakan apapun dia hanya bisa memandangi wajah Sakura. Kondisinya semakin memburuk karena kegugupan melandanya setelah melihat Sakura menghampirinya sambil membawa peralatan medis, kemudian Sakura mendudukkan diri di samping tempat tidur Sasuke untuk memulai perawatan luka bakar di lengan Sasuke.
Tidak ada kontak mata sejak Sakura memulai perawatan lukanya hingga sekarang. Saat ini Sakura sedang konsentrasi mengobati luka bakarnya yang tampak memerah dengan salep, kemudian menutupnya dengan kasa. "Terima kasih" ucap Sasuke begitu melihat Sakura telah selesai dengan perawatannya.
Kini Sasuke tengah duduk di depan meja Sakura, sambil memperhatikan Sakura yang sibuk menulis resep untuknya. "aku berikan obat anti nyeri dan ada beberapa obat lainnya. Jangan lupa untuk rutin mengolesi lukanya tersebut dengan salep. Semoga cepat sembuh" ucap Sakura sambil menyerahkan resepnya.
Dibanding dengan resep yang ada dihadapnya sebuah kotak kecil yang ada di atas resep justru menjadi pusat penglihatanya. "apa ini ?" tanya Sasuke penasaran. Kemudian dia membuka kotak tersebut dan melihat ada benda berkilau yang tidak asing bagi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbiden Love ( Lets Not Fall In Love )
FanfictionKetika cinta muncul dalam kisah pertemanan Akui dihadapan mereka dan kau akan kehilangan persahabatan atau simpan untuk diri sendiri dan rasakan sakitnya selamanya Namun bagaimana jika ada pilihan lain yang menanti Sakura, Sasuke maupun Karin ? Dis...