Katanya diam itu emas tapi kalo kamu yang diam, mending nggak usah deh.
~Jingga dan Senja~
Hari ini tepat seminggu setelah Bella menjalani hubungannya bersama Devian bukan sebagai teman ataupun sahabat lagi melainkan sebagai sepasang kekasih. Awalnya semua berjalan baik-baik saja namun setelah hubungannya tersebar semuanya mulai berubah ia mulai kehilangan semuanya, entah mengapa semua itu terjadi dan entah apa juga penyebabnya hingga Jingga menjauhinya dan entah mengapa Adeeva juga ikut-ikutan menjauhinya.
Jika semuanya akan seperti ini mungkin dulu ia akan menolak Devian dan memilih mengabaikan perasaannya yang sudah lama ia pendam.
"Kak David," panggil Bella saat tengah sarapan di ruang makan, hari ini Kakaknya memang sedang libur jadi ia bisa berkumpul untuk sekadar sarapan bersama.
"Hmm."
Bella menghela napasnya ia lelah dengan semua yang terjadi saat ini, ingin rasanya ia cepat-cepat mengakhiri semuanya, ia tidak mau jika persahabatannya dengan Adeeva hancur begitu saja hanya karena seorang cowok.
"Nggak jadi deh."
"Kenapa? Lo lagi ada masalah?"
Bella hanya menggelengkan kepalanya berusaha menutupi semuanya namun semua itu terlihat sia-sia saja karena David terus saja menatapnya membuatnya terpaksa berkata jujur.
"Iya gue lagi ada masalah."
"Gue tau."
Hanya itu yang keluar dari mulut Kakaknya, menyebalkan sekali! Jika ia sudah tau kalau Bella sedang memiliki masalah mengapa ia tetap menanyakannya kepada Bella?
"Lo lagi ada masalah juga kan sama Jingga?"
"Nggak."
"Nggak usah bohong."
"Kakak tau dari mana?"
"Dari hati lo."
"Hah?! Maksudnya?"
"Gue tau hati lo ngerasa kehilangan Jingga, iya kan?"
"Nggak, gue nggak merasa kehilangan Jingga, gue cuma merasa kehilangan Adeeva."
"Bohong."
"Gue nggak bohong Kak."
"Yaudah lo jalanin aja hubungan lo sama Devian kalo emang menurut lo itu yang terbaik, hari ini gue yang anterin lo ke sekolah."
Bella hanya terdiam sembari memainkan makanan di hadapannya.
"Nggak usah dipikirin, abisin makanannya."
~Jingga dan Senja~
Hari ini tidak ada pembelajaran secara normal karena sebentar lagi akan diadakan pensi, semua sibuk mempersiapkan susunan acara itu, tak terkecuali Bella karena ia merupakan salah satu anggota OSIS di SMA Tunas Bangsa.
Bella berjalan memasuki kelas yang ia yakini masih sangat sepi mungkin saja mereka malas datang ke sekolah, wajar saja mereka malas karena sekolah sudah tidak mengadakan jam belajar-mengajar lagi sampai acara pensinya selesai, jika Bella bukan bagian dari anggota OSIS mungkin sekarang ia sedang bersantai-santai di tempat tidurnya bersama bantal-bantal dan guling kesayangannya.
Adeeva terlihat sudah datang lebih awal dan terlihat sedang asik memainkan ponselnya hingga ia tidak menyadari kehadiran Bella, entah memang benar-benar tidak menyadarinya atau mungkin hanya pura-pura saja, Bella pusing memikirkan semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Senja [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SUDAH TERBIT, PART LENGKAP! Langit senja yang kerap kali menampilkan warna jingga yang indah kala itu terlihat begitu polos. Tak ada lagi jingga yang menghiasi langit senja tersebut namun itu bukan akhir dari perjalanan kita...