Dua
Aya membuka matanya perlahan. Ia merasakan suasana berbeda dari tempatnya terakhir berada. Ia di kamarnya. Dengan tubuh masih polos namun telah ditutup selimut.
Apakah dia menggendongku kemari?
Ia lalu teringat kekesalannya pada pria itu. Bagaimana tidak, pria itu menghilang seminggu, tak terhubungi lalu tiba-tiba muncul dan meneleponnya puluhan kali dan mengirimi sms yang bahkan belum sempat ia baca satupun.
Namun, yang lebih konyol adalah jika ia dengan mudahnya malah menuruti gairah biadab pria itu dan berakhir di pelukannya.
Astaga... Aku benar-benar sudah tak punya malu...
Tapi, kenapa pagi ini Aya bangun dengan perasaan berbeda? Ada rasa hangat sekaligus nyeri di sudut hatinya yang terdalam. Ia seperti merasa kehilangan, saat pagi ini bangun dan mendapati dirinya sendiri, padahal biasanya tidak seperti ini.
Aya teringat ucapan pria itu malam kemarin dan membuat wajahnya menghangat.
Astaga Aryana, wake up! He is just your sex partner. And you having sex not making love. Bangun, dan sadarlah. Ia merindukan tubuhmu, sayang...
Aya bangkit dari ranjang sambil menepuk pipinya. Ya, tidak boleh ada perasaan dalam memutuskan berjalan keluar kamar masih dengan tubuh polosnya. Dia tinggal sendiri di apartemen ini, ada dua kamar, ia menempati kamar utama, dan kamar mandi berada di luar kamar. Bukan apartemen mewah sih, tapi ini hasil kerja kerasnya sendiri dan ia bangga meskipun apartemen ini jauh dari kata elite seperti yang sering ditawarkan Ayah dan Bundanya.
Ia bukan tidak bisa mendapat lebih dari tempat ini, tapi sejak bekerja, ia enggan menerima materi dari keluarga Ayah tirinya. Angelica, sang nenek salah satu penyebabnya.
Aya berjalan santai menuju kamar mandi karena yakin ia hanya seorang diri di apartemennya, pria iyu pasti sudah pergi begitu terpuaskan, namun seketika ia melonjak kaget, saat tahu jika masih ada pria itu di apartemennya.
Duduk santai di pinggir jendela dengan memandangi langit dan gedung pencakar langit.
Pria itu menatap Aya, membuat Aya berlari ke kamar mandi dengan salah tingkah dan wajah merah padam.
"Kok dia masih disini? Biasanya habis begituan kan dia pergi?" ucap Aya sendirian di kamar mandi.
Tok.tok.tok.
Suara ketukan pintu terdengar.
"Hei, miss kaku, buka pintunya. Jangan malu-malu begitu. Aku sudah melihat semua inci tubuhmu, jadi jangan sok malu-malu kucing deh." terdengar suara dari luar pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
my beLOVEd Aryana
Romance21++ SEQUEL JAMU (JANDA MUDA AYRA)... Ga baca jamu juga ga ngaruh, tapi kalo baca akan lebih paham tentang cerita ini. -Sudah END dan dihapus bbrpa PART- -Sudah ada versi EBOOK nya ya... Gadis penyayang namun kaku, pendiam, dingin, tak tersentuh ber...