Lagu GALAU

10.9K 1K 63
                                    

WARNING!!!

Mengandung konten yang bikin ketawa dan kesel.

Jangan lupa MULMED didengerin. Xoxok banget sama bang Joe ini.

-
-
-

😀

Joe merasa ada yang tidak benar selama dua minggu ini. Dia merasa uring-uringan. Apapun yang ia lakukan penuh dengan ketidak-konsentrasian.

Satu nama yang terus berputar di otaknya. Aya, alias Aryana Aryo. Semua kekacauan dalam stabilitas emosionalnya berawal dari nama Aya. Padahal ia adalah manusia paling KONSISTEN jika menyangkut pekerjaan juga hal apapun di dunia ini.

Tapi Joe tidak tahu harus bergerak mulai dari mana. Ia masih ragu, apakah ia sungguh telah jatuh cinta pada Aryana Aryo? Bagaimana jika ini hanya sesaat, lalu dia tiba-tiba tak menginginkan Aya lagi karena bosan? Atau ia hanya tertantang dengan Aya karena mengatakan tidak mencintai dirinya.

Lagipula sekarang ada Ana di sisinya. Dia juga merasa nyaman dengan gadis itu. Istilahnya, nyambung. Hanya entah kenapa, meskipun ia merasa nyaman dan tertarik dengan Ana, ada ruang kosong di hatinya. Kehadiran Ana seolah tidak cukup, tidak pernah cukup.

Setiap melihat Ana atau bersama Ana, ia malah penasaran dan ingin tahu tentang kakak dari gadis itu, bukannya menyelami tentang kepribadian Ana.

Terkadang Joe ingin tanya,
- Bagaimana kabar Aya?
- Apa Aya dan Reno bahagia? Namun pada akhirnya semua rasa penasarannya ia telan bulat-bulat.

"Lalu perasaan resah apakah ini? Benarkah aku sudah jatuh cinta? Benarkah hatiku ditaklukkan oleh seorang perempuan dingin, kaku, dan catat ini yang terpenting. Perempuan yang lebih tua dari diriku... Apa? Lebih tua?!

Ck.

Aku bahkan selalu mengira jika Aya itu masih anak kuliahan atau bekerja serampangan di cafe.

Siapa sangka, perempuan itu dokter. Seorang Dokter Spesialis Anak?! Oh Astaga... Huh... Pantas dia selalu menekankan agar aku wajib memakai pengaman.

Tapi kenapa Aya jadi seorang dokter padahal ia memiliki Ayah tiri pengusaha sekelas Alex Orlando ya? Pria itu bahkan sampai harus menggaji direktur untuk beberapa anak perusahaan Orlando?" Joe berbicara sendirian seperti orang gila sambil berjalan di lorong kantornya yang telah sepi.

Semua pegawainya sudah pulang, hanya tertinggal beberapa orang cleaning service yang sepertinya masih membersihkan ruang rapat usai meeting.

Tiba- tiba ia terdiam mendengar lagu dari ponsel salah seorang petugas kebersihan tersebut.

Cinta itu buta dan tuli
tak melihat tak mendengar
namun datangnya dari hati
tidak bisa dipungkiri
itu benar memang benar

cinta itu ruang dan waktu
tak sekejap harus mau
cinta butuh ruang yang sepi
tuk mengutarakan hati
kamu aku bincang bincang

mau bilang cinta tapi takut salah
(halo kenapa? mau bilang apa sih? bilang aja, gpp kok...)
bilang tidak ya?
bilang tidak ya?
mau bilang sayang tapi bukan pacar
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?

tulusnya cinta yang aku berikan
tulus dari hatiku ini yang paling dalam
semoga kau mengerti
semoga kau mengerti

mau bilang cinta tapi takut salah
bilang tidak ya?
bilang tidak ya?
mau bilang sayang tapi bukan pacar
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?
tembak tidak ya?

my beLOVEd AryanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang