Chapter 9

1.8K 117 5
                                    

Pelabuhan Peyton

Nyonya Lucy terlihat sedang sibuk mengurus dokumen-dokumen di ruang kerjanya.

Nyonya Lucy bekerja sebagai kepala Tabib Kerajaan bertugas memantau pasokan obat-obat dan tanaman herbal di seluruh Kerajaan, memastikan semuanya tersebar merata. Sebuah suara ketukan pintu terdengar dari luar

ToKk...TokK..

" Masuk... " seru Nyonya Lucy
Terlihat sosok Elena muncul di balik pintu yang terbuka

" Maaf menganggu,, ada sebuah surat untuk Nyonya Lucy " kata Elena seraya berjalan memberikan sebuah surat pada Nyonya Lucy.

Nyonya Lucy pun lantas membuka isi surat itu dan membacanya dengan serius.

" Ehem.." Nyonya Lucy sedikit bergumam

" Elena 4 hari lagi sebuah Kapal Kerajaan akan berlabuh di Pelabuhan mereka membawa muatan tanaman-tanaman herbal yang langka,, Kau pergilah menghadap Zayn dan suruh dia menghadap padaku sekarang juga.." pinta Nyonya Lucy

" Baik," seru Elena lalu bergegas pergi menemui Pangeran Zayn

🌸🌸🌸

" Jadi ada perlu apa Kalian memanggilku ke sini? " tanya Pangeran Zayn yang sudah berada di ruangan kerja Nyonya Lucy

" Aku ingin kau menggantikanku pergi ke Pelabuhan untuk memeriksa dan mengawal tanaman herbal yang di bawa,"

" Kenapa tak biarkan mereka membawanya ke Istana saja agar kau bisa mengeceknya langsung " sanggah Pangeran Zayn

" Kalau aku yang pergi, aku tidak akan meminta bantuanmu Pangeran " balas Nyonya Lucy

" Besok aku ada keperluan yang tidak bisa di tunda dan Elena yang menjaga Ruangan Pengobatan di Istana tidak ada orang yang menjaga tempat ini lagi pula Kau pergi dengan Winny yang menemanimu " ujar Nyonya Lucy dengan tersenyum tipis

" Tapi kalau kau tidak mau apa boleh buat..." sambung Nyonya Lucy

" aHahahah... tentu saja sebagai Pangeran sudah tugasku kan menjaga Kerajaan dan memastikan semunya terkendali bukan.." ujar Pangeran Zayn dengan tersipu

" Lebih baik aku yang menemanimu Zayn.." sela Elena

" Kau di sini saja Elena, biar aku yang pergi. Lagi pula banyak Prajurit yang akan kecewa saat kau tak ada di sini untuk mengobati mereka " goda Pangeran Zayn pada sahabatnya

" aku harap kau tidak melakukan hal aneh Zayn..." ujar Elena

" Percayakan padaku Elena.." jawab Pangeran Zayn dengan percaya diri.

" baiklah aku akan mengirim surat untuk memberitahukan kedatanganmu, besok pagi kalian harus berangkat karena perjalanan ini memakan waktu setengah hari, aku rasa kalian akan tiba saat sore hari "

" Ahh,, tunggu dulu..Tabib Lucy" potong Pangeran Zayn

" Ada Apa Pangeran...? " tanya Nyonya Lucy

" aku tidak bisa ke sana sebagai Pangeran jika Winny ikut "

" tenanglah aku akan mengaturnya.. " jawab Nyonya Lucy dengan tersenyum. Ia sudah tahu Pangeran Zayn pasti khawatir tentang statusnya.

Lagi-lagi Emiliy yang menguping pembicaraan mereka terlihat sangat marah mendengarnya. Ia pun berjalan meninggalkan Ruang Kerja Nyonya Lucy dan kembali bekerja.

Keesokan harinya beberapa gerobak kuda telah siap di halaman istana. Winny tengah sibuk mengangkat barang-barang ke atasnya.

" Apa semua sudah kau bawa Win? " tanya Elena yang sedang melihat catatan di tangannya

" aku rasa aku sudah membawa semuanya.."

" Baiklah ini daftar tanaman yang harus kau periksa saat kapal berlabuh kau harus memastikannya semuanya ada dalam daftar yang aku berikan, kau harus memastikan tanaman itu tiba di sini dalam kondisi baik sebab tanaman itu sangat susah didapat, apa kau mengerti Winny..? "tanya Elena memastikan
" aku akan melakukannya dengan baik " jawab Winny

"Oh, ya kau akan bertemu seseorang di perjalanan nanti yang akan membantumu, berhati-hatilah " kata Elena

" baiklah, kalau begitu aku pergi dulu Nona Elena.. " seru Winny seraya menaiki gerobak kudanya ia duduk di samping seorang pria yang menjadi kusir.

Gerobak pun berjalan perlahan meninggalkan istana perlahan-lahan. Karena hari ini sangat cerah cahaya matahari sangat menyilaukan membuat Winny menggunakan jubah untuk menutupi tubuh dan kepalanya. Terdengar langkah kaki kuda yang mendekati gerobak

" Heyy... " sapa seseorang
Winny pun menoleh ke arah suara itu

" Peyton... " seru Winny

" apakah kau yang menemaniku..? " tanya Winny

" Tebakan mu benar sekali..."

" aku kira Kau mengawal Pangeran...? "

" Yaaa,, itu karena Nyonya Lucy membutuhkan seseorang yang sepertiku untuk menjaga barang-barang milik Kerajaan agar tidak hilang.."

" Oh, benar juga? Kami tak perlu khawatir karena ada Kesatria sepertimu.. "

" serahkan padaku Winny.. " ujar Pangeran Zayn dengan semangat.

Mereka berdua melewati perjalanan itu dengan banyak mengobrol hingga mereka tidak merasakan lelahnya perjalanan karena tidak terasa mereka telah tiba di pelabuhan.

Bagi Winny ini adalah pengalaman baru yang ia rasakan setelah keluar dari Desa. Banyak hal baru yang ia lihat. Terlihat rumah-rumah yang berjejer menghadap ke arah laut.

Orang-orang yang lalu lalang, ada juga yang membawa ember penuh ikan di kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang yang lalu lalang, ada juga yang membawa ember penuh ikan di kedua tangannya. Anak-anak kecil yang berlarian dan burung camar yang bertebangan di udara serta kapal-kapal dengan segala ukuran bersandar di dermaga.

" ini sangat indah.. " ucap Winny dengan takjub

" apakah ini yang pertama kali bagimu? " tanya Pangeran Zayn

" tentu saja, aku baru pertama kali melihat desa di tepi laut seperti ini, semuanya terlihat luar biasa " ungkap Winny dengan mata berbinar-binar.

Pangeran Zayn hanya tersenyum menatap Winny. Menurut Pangeran, Winny tipe wanita yang unik. Selalu memberikan kejutan-kejutan yang tak dipikirkannya.

" kalau begitu kita harus mencari penginapan untuk beristirahat.."

"Ah,iya aku hampir lupa " celutuk Winny dari rasa kagumnya

Mereka pun singgah di sebuah penginapan warga dan menyewa dua buah kamar dan menyimpan barang-barang mereka. Nyonya Lucy berkata mereka harus tiba sebelum Kapal itu berlabuh. Membuat keduanya mempunyai waktu luang untuk berkeliling di sekitar.

" Oh ya, Winny jika kau perlu sesuatu katakan padaku," kata Pangeran Zayn menawarkan diri

" terima kasih Peyton, apa aku boleh minta tolong..?" tanya Winny

" dengan senang hati aku akan membantumu.." jawab Pangeran dengan senang

" maukah kau besok menemaniku berkeliling di pelabuhan, aku ingin melihat-lihat.."

" tentu saja, aku akan membawamu berkeliling, besok panggil aku jika kau sudah siap. Kita masih punya 3 hari sebelum kapal itu bersandar "

" Terima Kasih..."
" baiklah, kau istirahat saja dulu di kamarmu.." ujar Pangeran Zayn.

Keduanya pun berpisah di Lobby penginapan. Winny segera pergi menuju kamarnya dan meninggalkan Pangeran Zayn.

If You Love Me  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang