Chapter 5

2K 138 4
                                    

Undangan

Sepucuk surat datang dari kerajaan terlihat nenek sedang membacanya dengan serius, dengan sesedikit bergumam. Surat itu memiliki logo Kerajaan Peyton di depannya.

" Winn... " panggil nenek

" ada apa nek,,? " tanya Winny

" ini,bacalah.. " ujar nenek seraya memberikan surat itu pada Winny
Winny pun membaca surat tersebut, tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi berseri-seri

"  apa ini benar nek? " tanya Winny

" benar, kau mendapat undangan dari tabib istana untuk mengikuti ujian sebagai tabib kerajaan, bagaimana ? Ini kesempatan yang bagus untuk melihat kemampuanmu? " ujar nenek

" aku sangat senang menerima undangan, tapi hanya saja..." raut wajah Winny tampak sedih

" kau tak perlu memikirkanku, nenek baik-baik saja di sini. Jika kau terus seperti ini kau tak kan bisa berkembang, saatnya kau melihat dunia luar " ungkap Nenek

" aku mengerti nek, makasih " Winny pun seraya memeluk neneknya. Ada rasa bahagia dan kesedihan menjadi satu

" bersiap-siaplah, besok kau akan berangkat ke kerajaan. nenek akan menyiapkan semua keperluanmu "

Keesokan harinya Winny sudah dalam perjalanan menuju Kerajaan, ia singgah sebentar di pasar ibukota untuk beristirahat dan melihat-lihat suasana ibukota.

Suasana di ibukota sangatlah ramai, berbagai orang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Saling berteriak menjajakan dagangan mereka kepada setiap orang yang lewat. Winny pun menghentikan langkah kudanya di sebuah kedai yang menjual tanaman herbal.

 Winny pun menghentikan langkah kudanya di sebuah kedai yang menjual tanaman herbal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tringg.....

Terdengar suara lonceng kecil saat pintu kedai di buka, Winny pun memandang ruangan itu dengan takjub, kedai itu penuh dengan tanaman-tanaman herbal yang di pajang dalam wadah-wadah khusus bahkan ada beberapa tanaman yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

" ada yang bisa saya bantu Nona,,? " tanya seorang pelayan wanita kedai tersebut

" Ah,, tidak, maaf aku hanya ingin melihat-lihat.."

" apa anda orang baru di ibukota? " tanya pelayan itu

" ah,ya. Ini pertama kalinya aku berkunjung ke ibukota, aku akan mengikuti ujian untuk menjadi tabib istana "

" benarkah,,? Aku juga.. " ungkap pelayan itu dengan terkejut

" oh Ya,, ini Hebat "

" ini benar-benar kebetulan yang luar biasa bukan?, oh ya pekernalkan namaku Emily dan kau?  " ucap Emily memperkenalkan diri

" aku Winny Chayton, aku berasal dari desa Gwendolyn... senang berkenalan denganmu Emily  "

" senang berkenalan denganmu juga Winny.. "

" apa kau bekerja di sini Emily..? "

" Ya, aku telah bekerja di sini selama 2 tahun terakhir, kedai ini milik Tuan Thompson "

" begitu ya.. oh ya Emily, kita bisa ke istana bersama-sama.."

" tidak, kau pergi saja duluan, aku akan menyusul sebentar Tuan Thompson sedang keluar aku tak bisa meninggalkan kedai "

" baiklah, aku akan menunggumu di sana, aku harap kau datang Emily " tukas Winny

Winny pun pergi keluar dari kedai tersebut, mengampiri kudanya yang menunggu sedari tadi. Winny pun melanjutkan perjalanannya menuju istana.

Di depan gerbang istana terlihat dua orang penjaga yang sedang berdiri.

" Apa Kak Rery salah satu dari mereka? Aku harap Kak Rery sudah menerima surat dari nenek tentang kedatanganku " guman Winny dalam hati

" berhenti Nona.. " kata seorang dari mereka

" silahkan anda turun dari kuda anda " ucap teman di sebelahnya

Winny pun turun dari kuda yang di tungganginya

" apa tujuan anda datang ke istana..? "

" aku akan mengikuti ujia menjadi tabib istana.. "

"bisakah kami melihat undanganya..? "

" Oh baiklah, tunggu sebentar,, ini suratnya "

" baik, anda boleh masuk ke istana, temanku antar mengatar anda dan membawa kuda anda "

Winny pun mengikuti penjaga gerbang itu masuk ke dalam istana. Istana benar-benar besar dan indah. Banyak sekali pengawal dan pelayan yang berlalu lalang.

Penjaga gerbang itu membawanya menuju bangunan dengan halaman bunga-bunga warna warni yang tertanam teratur. Ia pun memasuki lorong istana dan berhenti di depan sebuah ruangan.

" ini ruangannya, silahkan " ungkap penjaga gerbang itu seraya pergi meninggalkan Winny.

Winny pun menarik nafas panjang dan mengetuk pintu ruangan-ruangan tersebut.

ToKk...ToKk..
pintu pun di buka nampak dua orang wanita sedang sibuk di dalamnya.

" Permisi,,, nama saya Winny Chayton saya salah satu peserta yang mendapatkan undangan untuk mengikuti ujian tabib  "

" Oh, masuklah " ucap wanita yang lebih tua dari wanita di sebelahnya

" terima kasih,, " ucap Winny seraya masuk

" aku Elena, asisten dari Nyonya Lucy, senang bertemu denganmu " kata wanita yang lebih muda

" kau pasti Cucu dari wanita tua di desa Gwendolyn.. " tanya Nyonya Lucy

" benar Nyonya, apa Nyonya Lucy mengenal nenekku? "

" tentu saja, ia adalah guruku,," Nyonya Lucy kembali mengingat bagaimana neneknya Winny saat itu mengajarkannya menjadi tabib.

Ekspresi Nyonya Lucy sedikit kesal. Elena yang melihanya berbisik pada Winny

" nenekmu benar-benar membuat Nyonya Lucy kesal, ia pernah berceritaku gurunya itu selalu saja memarahinya "

Winny hanya tertawa kecil, ia mengerti sifat neneknya itu, kadang-kadang sangat  menyebalkan.

" ayo, aku akan mengantarmu ke kamarmu, ada beberapa peserta yang telah tiba, kau bisa berkenalan dengan mereka. "

Elena pun mengantarkan Winny ke kamarnya dan memperkenalkannya dengan peserta lain.

If You Love Me  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang