Chapter 14

1.4K 99 0
                                    

Perasaan

Pangeran Zoe kembali keruanganya dengan perasaan bersalah. Ia bingung apa yang harus di katakan pada Winny jika ia telah menyembunyikan jati dirinya.

Akankah Winny marah padanya atau membencinya? Apakah sikapnya akan berubah saat dia tau Zoe seorang Pangeran. Pikiran Pangeran Zoe kalang kabut di buatnya.

Di lain tempat Winny telah kembali keruangan pengobatan. Tak ada yang bertanya apa yang telah ia lakukan dengan Putri Zarina. Nyonya Lucy tidak ingin bertanya Karena itu masuk dalam Privasi Putri Zarina.

Winny hanya murung setelah kembali. Mereka hanya menduga-duga apakah ada hal buruk yang terjadi atau tidak. Tapi mereka menepiskan pikiran miring itu.

Saat malam tiba Winny tidak bisa tidur. Pikirannya masih tergiang dengan peristiwa tadi siang

" Kak Zoe adalah seorang Pangeran,," gumam Winny.

Ia tak tahu bersikap seperti apa. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan-jalan sebentar. Ia melangkah ke arah belakang istana agar tak seorang pun mengetahuinya.

Ia berjalan ke arah pepohonan yang rimbun dan bersandar di bawahnya. Angin malam tertiup sepoi-sepoi dipandangnya langit malam

" Apa Kak  Rery juga tahu bahwa Kak Zoe adalah Pangeran lalu mengapa Kak Rery juag membohongiku, kenapa semua itu di sembunyikan bagaimana mungkin aku menjalin hubungan dengan Pangeran di negri ini, aku bukan siapa-siapa hanya rakyat biasa " keluhnya dalam hati

Seseorang yang juga berjalan di tengah malam berjalan ke arah belakang istana. Dari jauh ia melihat seorang wanita sedang duduk di bawah pohon. Ia melangkah mendekat dengan hati-hati agar wanita itu tidak menyadarinya.

Namun naas kakinya menginjak ranting kayu di tanah.

KraKk....

Winny segera berbalik ke arah suara tersebut di lihatnya seseorang sedang berdiri di balik bayangan pepohonan. Sosok itu berjalan keluar dari bayanganya.

" Kak Zoe, Ah maksudku Yang mulia Pangeran Zoe " Hormat Winny dengan gemetar

Pangeran Zoe tidak tega melihat perubahan sikap Winny padanya. Winny yang dikenalnya akan selalu menyapanya dengan tersenyum. Di raih tanganya Winny dengan lembut.

" maafkan aku.." ucap Pangeran Zoe dengan lirih

" Tidak Pangeran, semua baik-baik saja, jangan meminta maaf pada hamba  " jawab Winny dengan menunduk. Ia ingin menarik tangannya tapi Pangeran Zoe malah menahannya

" Maaf pangeran, tolong lepaskan tangan hamba "

" Cukup Winny.. jangan bersikap seperti itu aku tidak menyukainya " marah Pangeran Zoe.

Winny tersentak ini pertama kalinya Pangeran Zoe memarahinya. Air matanya tiba-tiba mengalir keluar dari kelopak matanya. Ia berusaha menghapusnya namun tangannya kembali di cegah oleh Pangeran Zoe.

Pangeran Zoe menahan kedua tangan Winny dengan satu tangannya. Tangannya yang lain menyentuh pipi Winny yang telah basah oleh air mata.

" Aku tak ingin melihatmu menangis.. aku merindukan senyumumu " ungkap Pangeran Zoe dengan lirih

" angkat wajahmu.." pintanya dengan pelan. Winny tak mempedulikannya

" Winny ini perintah Dari seorang Pangeran, angkat wajahmu dan tatap mataku " ujar Pangeran Zoe dengan tegas.

Winny mengangkat wajahnya perlahan di tatapnya wajah Pangeran yang didepannya.

" Apa kau marah padaku..? "

" Tidak,, "

"apa kau membenciku..? "

" tidak Pangeran.. "

" lalu mengapa kau bersedih..? " tanya Pangeran Zoe

" Aku takut Pangeran, engkau adalah pilar di negri ini sedangkan aku hanya  rakyat biasa aku tak bisa berteman denganmu.." jawab Winny dengan lirih

" Aku tak ingin kau menjadi temanku.." balas Pangeran Zoe

" Aku ingin kau menjadi Permaisuriku.." sambungnya.

Seraya menarik Winny ke pelukannya. Di peluk pinggul Winny dengan kuat. Sedetik kemudian ia mendaratkan sebuah kecupan manis di Bibir sang pujaan hati.

Winny berusaha menolaknya namun Pangeran Zoe semakin menahannya dengan kuat. Di kecupnya bibir merah merona itu hingga cukup lama seakan melepas hasratnya dan mempertegas perasaannya pada Winny.

If You Love Me  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang