14

24.2K 567 8
                                    

Typo everywhere
Happy Reading....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Angel pun menatap pria itu dengan kerutan di dahinya " Lica...?? " Pria itu bersuara sambil menujukan angel

"Hemm.. Brayen? " Angel mulai menjawab pertanyaan pria itu. Frankly pun hanya diam, siapa pria ini??  Dan apa hubungannya dengan angel.

Mengapa mereka saling mengenal.??  Apa jangan... Jangan...??

*****************

"Kemana saja dirimu" Angel pun berlari dan  mulai memeluk pria yang di ketahui bernama brayen.

"Kau yang kemana, aku hampir putus asa mencarimu, bahkan setelah kau di jual oleh ibumu aku hampir gila dibuatnya " Pria bernama brayen itu pun membalas pelukan angel.

seperti ada kerinduan yang mendalam saat brayen berbicara seperti itu, dan frankly tau itu.

" Kau tau aku dijual oleh ibuku" Tanya angel masih dalam pelukan brayen. Mereka tak memperdulikan frankly dan orang orang yang menatap mereka aneh.

"Siapa yang tak tau, orang orang di lingkungan mu menggosip kan itu, mengapa kau tak tunggu aku menjemput mu hem" Tanya brayen, mulai melepaskan pelukan angel dan mulai menatap angel.

," Aku menunggumu, tapi ibuku lebih dulu menjual ku ke club, dia ingin mendapatkan uang banyak makan dari itu ia menjual ku " Ucap angel sedih, brayen pun langsung merangkul angel. "Tenanglah, sekarang aku sudah berada disini jadi kau tidak perlu cemas " Ujar brayen penuh semangat.

"Aku akan membawamu ke tempat kita dulu  kau mau kan" Tanya Brayen lagi.

"Ak..aku mau..Tap.... Tapi... " Angel baru sadar kalau mereka masih berada di jalan raya, dan ia baru ingat kalau tadi ia pergi bersama frankly.

Untung saja mobil mereka berada di pinggir jalan sehingga mereka tidak perlu repot repot harus menepikan kendaraan mereka terlebih dahulu

Angel pun mengedarkan pandangannya mencari frankly, tepat di samping mobilnya frankly menatap tajam ke arah angel dan brayen.

Angel pun menatap frankly, yang sudah dilanda kabut kemarahan, terlihat jelas bahwa frankly sedang marah. Tangannya yang terkepal kuat di sisi badannya belum lagi rahangnya yang menggeretak.

" Tapi mengapa?? " Brayen pun mengikuti arah tatap angel " Apa karena pria itu" Tanya Brayen  dan di angguki oleh angel.

"Siapa pria itu" Tanya Brayen, terselip nada tidak suka saat mengucapkan kata itu. "Di.. Dia.. Yang membeliku di club" Angel pun menundukan kepalanya. Brayen pun hanya dapat menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Inilah yang  Brayen takutkan jika terlalu lama menemukan angel, angel pasti sudah di beli seseorang dan pasti angel sudah tak perawan lagi

Brayen pun merutuki dirinya sendiri, mangapa ia tak bisa menjaga angel??  Mengapa ia tak bisa membahagiakan angel??  Mengapa??

"Baiklah, aku akan berbicara padanya dan aku akan mengganti uang yang ia keluarkan saat membeli mu" Brayen pun mulai berjalan mendekati frankly

Angel bingung, ia takut Brayen yang akan mendapat masalah jika ia ingin melunasi hutang hutangnya "Bry, emm kau.. Tidak usah membayar hutang ku padanya, aku bisa melunasi nya sendiri " Angel yang tadi mengekori brayen pun langsung menarik lengan brayen, agar berhenti .

Brayen pun menatap angel, " Sudahlah tak apa, aku juga ingin kau bebas darinya dan ikut bersama ku" Ucap Brayen sambil mengelus pipi angel.

Dan itu berhasil membuat amarah frankly menjadi tak tertahan. Frankly dengan langkah tegas menghampiri angel dan pria bernama Brayen itu.

One Night Stand {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang