26.pernyataan.

14.7K 374 4
                                    

Typo in everywhere!!!
Happy Reading
Enjoy guys 😘

*****************

"Ahh mom,sebenarnya anakmu itu Lica atau aku sih " Rajuk Brayen. Bagaimana bisa Vivi bercerita dengan santainya bersama Lica sedangkan dirinya hanya dianggap patung oleh sang mommy.

Brayen sudah cukup sabar sedari tadi diacuhkan oleh kedua wanita itu, tapi kesabaran itu habis ketika kedua wanita itu membicarakan dirinya, membicarakan tentang masa lalu yang sangat memalukan,

Ohhh astaga, ayolah ibu mana yang tega menjelek-jelekan anaknya di depan wanita yang anaknya cintai. Brayen rasa Vivi benar benar ingin merusak citranya dimata Angel.

"Kau tau Lica, dulu saat Brayen baru masuk playgroup dia sangat gugup sampai sampai ia kencing di celana " Ucap Vivi sambil tertawa. "Benarkah?? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana Brayen kencing dicelana.apa ia tidak di tertawakan oleh teman wanitanya mom" Tawa angel pun pecah.

"Kurasa, pesonanya telah hilang saat ia kencing dicelana " Ucap angel lagi, Brayen pun makin mengerucutkan bibirnya. "Hahahaha kau benar lica " Balas Vivi sambil tertawa.

"Dan kau tau lica, yang lebih parah dari itu adalah saat ia terjatuh di selokan, untung saja saat itu tidak terlalu banyak yang melihatnya, yah tapi kurasa ia tetap saja sangat malu" Ucap Vivi lagi, Brayen pun makin mengerucutkan bibirnya.

Yah jika boleh dikatakan saat ini wajah Brayen sudah mirip bebek, tapi kali ini bebek yang sangat tampan.

"Hahahah benarkah, sungguh mom aku tidak bisa membayangkan ketika Brayen terjatuh kedalam selokan" Ucap angel sembari tertawa dengan kerasnya.

Ohhh ayolah baru saja tadi Angel marah sebab Brayen tertawakan, sekarang coba lihat malah Brayen yang ditertawakan oleh Angel. Apa ini yang dinamakan penindasan secara tidak langsung!

"Astaga mom, itukan sudah lama sekali lagian aku tidak terjatuh mom,hanya kaki ku yang tercebur didalam selokan " Bela Brayen.

"Hey,tapi tetap saja kau tercebur di dalam selokan walaupun yang tercebur hanya kakimu" Balas Angel, Vivi pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Itu benar Bry, tetap saja kau tercebur di dalam selokan" Ucap Vivi membenarkan ucapan angel.ok fix, Brayen sudah merasa tidak dianggap sebagai anak saat ini.

"Ayolahhh mom, cobalah untuk memuji mujiku jangan hanya membicarakan keburukanku di depan calon menantumu" Ucap Brayen, ntah disengaja atau tidak disengaja ucapan itu mampu membuat Angel tertegun sekejap.

"C.. Calon... Me... Menantu? Ahh apakah Brayen telah mendapatkan wanita pilihannya mom? Apakah aku boleh tau siapa wanita yang mampu membuat Brayenku ini jatuh hati? " Tanya Angel dengan penuh semangatnya.

Pasalnya Angel sangat sangat yakin bahwa Brayen bukan tipikal orang yang sangat suka berdekatan dengan para wanita.

Para wanita yang dekat dengan Brayen hanya bisa dihitung dengan jari, bahkan angel rasa, hanya Angel lah yang paling dekat dengan Brayen.

"Kau yakin ingin melihatnya, " Tanya Vivi angel pun langsung mengangguk dengan penuh semangat.

Vivi pun langsung mengambil handphone nya yang tergeletak di atas meja dan langsung membuka aplikasi camera dan langsung mengarahkan handphone nya ke arah angel tapi sebelum itu ia ubah menjadi camera depan.

"Ini dia wanita yang mampu membuat Brayen jatuh hati padanya " Ucap Vivi sambil tersenyum ke arah Angel.

Satu

Dua

Tiga

"Hahahha mom, lucu sekali mommy cocok sekali bila menjadi pelawak, aku yakin mommy pasti langsung menjadi terkenal. " Tawa angel pun pecah lagi, untuk kesekian kalinya.

One Night Stand {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang