Have fun +2

42 6 0
                                    

Vote dulu ya sebelum baca:)

"Woi beduaan mulu bantu gue ini" ucap Rafa menggangu Vanka dan Leo yang masih diobati lukanya.

"Ganggu aja lo ah" ujar Leo masuk kedalam untuk meletakkan kotak p3k.

Vanka bangkit dari duduknya dan kembali memotong motong sosis.

"Eh jangan biar gua aja nanti kena lagi,mending bantu Elma aja ya" perintah Leo mengelus rambut Vanka dan Ia langsung tersenyum menghampiri Elma yang sedang memoleskan jagung jagung manis dengan Butter.

"Sini gua bantu" kata Vanka mengambil jagung dan mulai mengoleskannya dengan butter.

Setelah sudah semua mereka berdua langsung membakar jagungnya.

Sedangkan Rafa ia sendiri sibuk dengan memasak air katanya mau bikin kopi,dasar.

Rafa dan Leo kegiatan mereka selesai dan menghampiri Vanka yang sedang membalik balikan jagungnya dan Elma yang sedang mengipas kipaskan jagungnya.

"Sini biar kita aja yang bakar Lo berdua siapin aja piring sama air minum dah sono Sono" usir Rafa yang mendorong dorong tubuh Elma dan mengambil alih kipas yang dipegang Elma dari tadi.

"Nyebelin lu" Elma menjambak rambut Rafa dan langsung ngibrit takut Rafa kembali membalasnya.

Vanka tertawa begitupun juga dengan Leo.

"Van nanti jangan ke kamar dulu,gua mau ngomong" ucap Leo sambil mengapit lengan Vanka dan tersenyum.

Vanka mengangguk dan berjalan masuk untuk mengambil piring piring dan gelas.

***
Saat mereka sudah selesai makan dan bakar bakar mereka langsung memberes bereskan semua.

Vanka sengaja berdiam diri sambil memainkan ponselnya dan menyelipkan earphone di telinganya dan memegang novel dengan tenang.

Leo yang melihat Vanka disana ia langsung menghampiri dan mengisyaratkan Vanka untuk melepas earphone nya dan dilepas oleh Vanka dan menutup novelnya menghadap Leo.

"Kenapa Le?" Tanya Vanka tersenyum menatap Leo.

Leo terlihat sedang mengeluarkan gantungan hp boneka yang satu boneka panda kecil ada namanya 'Vanka' dan satunya kucing kecil bernama 'Leo'.

"Yang ini buat Lo,ini buat gua" Leo  memberikan gantungan kucing kecil yang nama Leo ke Vanka,dan kalau panda itu sengaja untuk Leo pegang supaya mereka sedang rindu bisa genggam itu masing masing dengan nama mereka berdua di gantungan itu.

"Gua mau nya yang panda itu ya ya" ucap Vanka sambil memasang wajah melasnya haha.

"Dih kaga kaga ini sengaja di gantungan kucing nama gua Lo yg pegang biar kalo lu kangen kan tinggal pegang itu ya ga" jawab Leo tersenyum menaik turunkan kedua alisnya sedangkan Vanka hanya mengerucutkan bibirnya kedepan membuat Leo terkekeh sendiri.

"Udah malem lu masuk sana langsung tidur cuci muka cuci kaki,terus bobo ya" Sambung Leo tersenyum manis mengelus rambut Vanka dan Vanka tersenyum lucu sambil mengangguk dan berjalan meninggalkan Leo yang juga menatap jalan Vanka.

***
Setelah 1hari 1malam mereka di puncak akhirnya Minggu sore ia pulang kerumah.

Diperjalanan keRumah.

"Kayaknya disitu ada pasar malam ya?" Tunjuk Vanka ke samping jalanan yang terdapat pasar malam yang banyak wahana nya.

"Mau kesana?" Tanya Leo sehabis ikut melihat arah tunjuk Vanka.

"Mau mau" Vanka mengangguk lucu sambil tersenyum senang.

Rafa yang dari tadi di jok belakang ternyata sedang asik main game di ponselnya sedangkan Elma sedang tertidur pulas di pundak Rafa.

Leo menepikan mobilnya dan membuka selt belt nya.

"Loh kok berhenti?" Tanya Rafa yang baru sadar jika mobilnya berhenti.

"Mau ke pasar malem dulu,lu ikut ga?" Tanya Leo ke Rafa.

"Mau lah,bentar gua mau bangunin ni kebo" ucap Rafa dengan senyum jahilnya.

"Elmaaaaaaaaaaaaaaaa bangun woiiii" Rafa teriak dan mengguncangkan bahu Elma dan yang dibangunkan langsung merenggangkan ototnya sampai tangannya kena wajah Rafa.

"Tangan lo ini" Rafa menepuk lengan Elma dengan wajah sebalnya.

"Apansi lo ah bangunin gua" ucap Elma dengan mata yang masih ngantuk.

"Ikut ga ke pasar malem" jawab Rafa.

"Lo berdua lama ah gua sama Leo duluan bye" Vanka langsung membuka pintu mobilnya dan menghampiri Leo yang sedang terdiam bersender di kap mobil.

"Ayo kesana cepet" Vanka menyeret lengan Leo dan yang diseret hanya tersenyum sambil menggeleng kepalanya.

Mereka berdua jalan sambil memegang ice cream masing masing.

"Van naik itu ayo" tunjuk Leo ke wahana kora kora.

"Ayo" ajak Vanka berlari kecil sambil menggenggam tangan Leo ke Wahana itu.

Setelah sudah membeli tiket mereka berdua langsung naik dan kora kora mulai berjalan dengan pelan pelan sedang dan akhirnya kencang.

Muka Vanka terlihat tegang menggenggam erat tangan Leo.

"Tenang aja ada gua" kata Leo berbisik.

Selesailah mereka main Wahana itu dan turun dari wahana itu.

"Udah kali tegangnya" ucap Leo membuat Vanka terkekeh.

Vanka dan Leo duduk di  bangku panjang yang memang terdapat bangku disitu.

"Tunggu sini ya,jangan kemana mana" kata Leo diangguki Vanka dan ia langsung berlari menuju tukang gulali membeli dua dan setelah itu langsung berjalan cepat ke arah Vanka yang sedang melihat lihat anak kecil yang sedang main Wahana sambil tersenyum.

"Ambil nih" Leo menyodorkan gulali itu ke Vanka dan diambil Vanka sambil tersenyum.

"Makasih" ia langsung memakannya berdua.

"Woi" tiba tiba Rafa dan Elma datang dengan membawa minuman masing masing ditangan mereka.

"Udah cape ni,balik yuk" ajak Vanka sambil memakan gulalinya.

"Yuk" ajak Elma langsung berdiri dan berjalan menuju mobil Leo.

"Eh tunggu kita" ucap Rafa berdiri bersamaan dengan Leo dan mensejajarkan jalan mereka dengan Elma dan Vanka.

"Raf lu bawa mobil ni gua cape,Elma Lo depan gua sama Vanka dibelakang" perintah Leo sambil melempar kunci mobilnya dan ditangkap pas oleh Rafa.

"Alah bilang aja mau modus Lo sama Vanka ya kan" penuturan Elma membuat Vanka tersenyum geli.

"Berisik,udah masuk Van" Leo membukakan pintu mobil untuk Vanka dan semua pun ikut masuk mobil kemudian Rafa melajukan mobilnya kecepatan biasa.

'mereka cukup buat alasan mengapa gua masih bahagia,meski dia udah gak ada disamping gua"

***

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang