De?

15 1 0
                                    

Vanka sedang menyiapkan berkas berkas osis yang akan ia berikan kepada ketua osis sedangkan Elma sedang menyalin atau membuat tugas di komputer.

"El gua ke ketos bentar ya" ucap Vanka diangguki Elma.

Ya,Vanka memang mengikuti osis begitu juga Elma tapi mereka hanya anggota tidak menjadi bagian pengurus lainnya seperti sekretaris,bendahara atau lainnya.

Vanka berjalan mencari ketua osis diruangan osis dan ternyata sudah ada Dinar dirham ketua osis yang dijabatkan dari kelas 10.

"Nar ini berkasnya" Vanka memberikan berkas itu dan diambil oleh Dinar.

Dinar tersenyum dan mengucapkan makasih.

"Gua kesana dulu ya" ucap Dinar yang kelihatan seperti banyak tugas dan Vanka mengangguk tersenyum berjalan kembali menuju ruang komputer yang masih ada Elma disana.

Tiba tiba saat ingin masuk kedalam ruang komputer tangannya dicekal dan Vanka langsung menghadap kebelakang.

"Fandi?" Vanka terkejut dan perlahan Fandi melepaskan cekalannya.

"Biasa aja gausah kaget gitu" ucap Fandi yang melihat Vanka terkejut Vanka hanya menyingir dan menstabilkan tubuhnya seperti biasa.

"Nanti pulang sama gua ya" sambung Fandi mengelus pipi kanan Vanka membuat Vanka kaget karena perlakuan Fandi yang lembut setau dia Fandi badboy yang terkenal dingin sama orang tapi entahlah dari awal ketemu emang Fandi dingin tapi setelah itu Fandi bersikap lembut dengannya.

"Gua pulang sama Leo aja Fan"jawab Vanka saat tangan Fandi sudah lepas dari Pipinya sebenarnya Vanka tidak enak menolak ajakan Fandi tapi karena Leo lebih dulu ajak dia pulang bareng jadi dia sama Leo.

"Oke" jawaban Fandi dan langsung pergi dari hadapan Vanka.

Entahlah Fandi sedikit merasa kecewa aja bingung sama perasaan mereka masing masing biasalah remaja labil.

***
Saat sepulang sekolah..

Fandi terlihat sedang mengunyah permen karet dan menggunakan headset untuk mendengar lagu rock nya karena memang ia suka lagu rock sambil sesekali ia mengangguk anggukkan kepalanya menikmati dentuman lagu ya walaupun hanya sekedar ia dengar di earphone tetapi bagi Fandi sudah seperti disko.

Saat sudah sampai parkiran ia memang membawa mobil jadi ia langsung masuk mobil dan mulai menjalankan mobilnya tetapi saat ia baru keluar gerbang ia menginjak rem nya mendadak karena didepannya ada motor lewat dan yang mengendarai itu ternyata Leo dan dibelakangnya sudah ada Vanka yang memegang pinggang Leo erat.

Entah perasaan apa membuat Fandi langsung sedikit kesal ia pun bingung sendiri mengapa hatinya seperti ini tapi langsung ia acuhkan dan kembali menyetirkan mobilnya ke rumahnya.

Saat sampai rumah ada adik perempuannya yang sedang memainkan game di ponselnya.

"Dek bikinin sirup dong" ucap Fandi saat sudah melompat kan badannya di sofa ruang tamu.

Gadis yang masih berumuran sekitar 16tahun itu dan sekolah menengah atas duduk di kelas 11 di Bandung sekolah berbeda dengan Fandi itu keinginan Angelicya ya adik Fandi bernama Angelicya andrea minggu minggu ini Licya memang berada di rumah karena sekolah ia libur sekitar 2minggu jadi ia bisa bebas ke rumah yang berada dijakarta ini disana ia tinggal bersama nenek dan kakek di Bandung jadi ia tidak sendirian.

"Kakak aja nanti ini game over ah" jawab Licya yang sedang asik game di ponselnya.

Licya memang jika sedang bosan memilih untuk memain game berbeda sekali dengan Fandi pasti jika sedang suntuk lebih baik ia latihan bela diri yang berada di ruang latihan seperti biasanya yang terdapat alat alat bela diri,dan ini termasuk hobi Fandi.

"Yaelah dek bentar doang gua ambil handphone lo ya" kata Fandi membuat Licya mendengus meletakkan handphonenya di meja didepannya dan berjalan mengambil minum untuk nya dan Fandi kakaknya.

"Papa mana dek?" Tangan  Fandi mengambil segelas sirup yang berada di tangan Licya.

"Tadi keluar katanya mau jenguk temen papa yang sakit" jawab Licya dan kembali memainkan game di ponselnya.

"Halah Palingan sibuk kerja lagi" gumam Leo

Licya dan Fandi ketika mereka berada dirumah pastinya mereka berdua saja dan bi Mina yang bekerja dirumah papa Fandi itupun bekerja hanya setengah hari papa  Fandi bernama Ben Andrea sedangkan mama Fandi dan Licya sudah lama meninggal karena sakit,mereka berdua akan tetapi tetap tidak ingin terus menerus sedih,dan lama kelamaan Ben lah yang harusnya menjaga kedua anaknya itu akan tetapi malah terlalu sibuk oleh pekerjaan sehingga membuat mereka ya seperti kurang perhatian.

Keadaan di ruang keluarga itu hening yang ada hanya suara game yang berada di ponsel Licya Fandi yang melihat itu menyeringai pelan pelan ia bangun dari tidurannya dan menyenggol handphone Licya yang membuat game nya langsung kalah untung ponselnya jatuh di perut Licya,ia mendengus kesal sambil mengerucutkan bibirnya sedangkan Fandi kakaknya itu malah tertawa senang di kamarnya.

"Nyebelin ih" Teriak Licya yang sudah tidak mood main game lagi karena Fandi.

Fandi masuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya.

Kembali keluar saat adiknya baru saja mengetuk pintu kamar Fandi.

"Kenapa si dek kakak ngantuk mau tidur" jawab Fandi membuka pintu dan melihat adiknya yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Anterin beli pizza ya mau banget soalnya laper ni ayo ayo ih" Licya menarik lengan Fandi yang terlihat malas sekali dan matanya sedikit tertutup karena mengantuk.

"Gamau ah mending tidur" Fandi lari dari tarikan Licya masuk lagi kedalam kamar mengunci pintunya dan menyumpal telinganya dengan earphone supaya saat ia tertidur tidak mendengar teriakan adiknya yang ia punya satu satunya itu.

Meskipun mereka sering berantem,sering usil satu sama lain tapi mereka sayang satu sama lain mereka menjaga satu sama lain mereka memang pernah marah marahan tetapi beberapa menit kemudian mereka kembali lagi seperti biasa.

Bagi Fandi hanya adiknya lah yang ia punya dan akan selalu ia jaga,dan begitupun bagi Licya kakaknya orang yang selalu menjaganya sedangkan papanya hanya kerja dan kerja dan Licya akan selalu buat Fandi merasa tidak sedih karena keadaan keluarga mereka begitupun sebaliknya.

Entahlah ya intinya mereka menjaga satu sama lain mereka sama sama sayang,meskipun papanya mengabaikan.

***
Vanka duduk sambil memakan cemilan ditangannya sambil menonton channel upin Ipin di siang hari.

Ting nong..

Karena bibi gatau kemana dan tidak kunjung buka pintu jadi terpaksa Vanka membuka pintunya.

Saat ia sudah buka pintu Vanka terkejut dan langsung berhamburan ke pelukan perempuan yang bisa dibilang ia rindukan juga.

"De,kamu disini?" Kata Vanka.

***

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang