Neisya Brian

21 1 0
                                    

Gadis berambut cokelat pirang sebahu itu masuk saat Vanka mempersilakan masuk kedalam rumahnya dan duduk diruang tamu.

Vanka mengambilkan minuman dan sedikit cemilan.

"Neisya kok disini?"Tanya Vanka sambil meletakkan kedua minuman dan cemilan di meja.

"Iya kak aku baru aja dateng" Neisya tersenyum.

"Minum dulu" mereka berdua pun meminum minuman yang dibikin Vanka.

Vanka mempersilahkan Neisya untuk menginap dirumahnya terlebih dahulu karena ia tau kedua orang tuannya sedang berada di luar kota dan Neisya sendiri jika harus kerumahnya jadi ia tidak ingin membiarkan Neisya merasa kesepian.

"Besok kita ke makam ya" ucap Vanka mengelus rambut Neisya dan tersenyum manis dibalas anggukan anak itu.

***
Setiba di makam.

Mereka berdua memakai baju dengan warna yang sama yaitu putih tak lupa penutup kepala dan bunga untuk mereka taburkan.

Mereka terjongkok dan Neisya sudah berkaca kaca sedangkan Vanka yang berada dihadapannya sudah menitihkan air matanya.

Vanka mengelus nisan yang bertuliskan Marcel Brian.

"Aku kangen cel" gumam Vanka.

Neisya menaburkan bunga dan begitu pun Vanka setelah itu mereka mendoakan kemudian pulang karena sudah ingin hujan.

***
Mereka berdua sudah tiba dirumah Vanka terlihat Iren dan bibi sedang berada di dapur membuat makanan.

"Udah pulang sayang?" Tanya Iren sambil menghampiri Vanka dan mengelus rambut anaknya.

"Udah mah" jawab Vanka tersenyum.

"Aku anter Neisya ke kamar dulu ya mah" ucap Vanka diangguki Iren dan Vanka segera membawa Neisya kedalam kamarnya karena dari tadi ia terus menangis mungkin karena ia kangen dengan Marcel Brian kakaknya.

Saat sampai di kamar..

"Kamu jangan sedih lagi,nanti kakak disana sedih loh liat kamu kayak gini pesan kak Marcel apa kalau kamu kangen kak Marcel kamu disuruh peluk siapa coba,inget ga?" Kata Vanka tersenyum mengelus pipi Neisya menghapus air mata Neisya.

Neisya yang mengerti itu langsung memeluk Vanka erat karena pesan kak Marcel jika kangen dengan ia,ia disuruh peluk kak Vanka entahlah ia sendiri pun bingung kenapa harus peluk kak Vanka tapi itulah pesan kakaknya.

Mereka sama sama terdiam lama dan tersenyum di balik pelukan mereka.

"Udah ah kamu bau mandi sana" ucap Vanka langsung membuat tawa mereka masing masing terdengar.

***
Neisya dan Vanka sedang berada di mall mereka ingin shoping dan ke salon hanya untuk menemani Neisya,Vanka tidak biasa jika ke salon jadi ia hanya menemani Neisya saja.

"Kak gamau di apain gitu,biar lebih fres aja sehabis aku dari Singapore terus kesini,aku liat kakak lebih kusut dari sebelum aku pergi ke Singapore hehe" ucap Neisya yang rambutnya sedang diubah warna menjadi warna biru muda,entahlah memang anak itu selalu hobi mengubah warna rambut.

"Bener loh cin kata kakak ini,gimana kalau kakak cantik di pijat saja wajah dan kepalanya supaya fres lagi loh" jawab salah satu pelayan salon yang sepertinya ia itu cowo tetapi berdandan cewek ya seperti itulah.

"Huft,okey" ujar Vanka yang akhirnya mau dan berjalan ke tempat yang akan membuat ia rileks ya pasti jelasnya di pijat.

Mereka sudah selesai dan sudah keluar dari salon.

Neisya melihat Vanka dengan berbinar karena melihat wajah ceria Vanka lagi seperti dulu ia melihat Vanka biasanya.

Ia juga tersenyum melihat hasil rambut yang baru ia warnai tadi dan juga mencat kukunya berwarna hitam.

"Disekolah boleh emang make warna kuku kayak gini?" Tanya Vanka yang melihat kuku Neisya berwarna hitam.

"Sekolah aku yang singapore bebas kok kak tapi disiplin hehe" jawab Neisya sambil menampilkan deretan giginya.

Mereka pun langsung membeli memilih milih baju yang mereka mau.

Saat Vanka sedang memilih baju ia melihat Fandi sedang merangkul cewek dan sambil tertawa masing masing.

Entah kenapa hati Vanka terasa sakit tapi ia biarkan saja lah so?emg dia siapa.

Vanka langsung memilih baju kembali dan saat menurutnya sudah cukup dan Neisya pun juga cukup membeli baju dan menuju kasir membayar baju yang mereka beli tadi.

***
Fandi sekarang sedang membawa mobilnya dan disampingnya itu adiknya,yaitu Angelicya ia bersama adiknya ingin ke mall karena besok Angelicya harus kembali kebandung karena liburannya sudah usai.

Fandi sudah sampai di mall dan mereka langsung saja berjalan ke tempat permainan membuat Angelicya sangat senang melihat banyak permainan yang seru seru menurutnya.

Ia meminta kepada Fandi untuk mengambilkan boneka yang sedari tadi ia sudah ingin mendapatkannya tetapi jatuh kembali dan akhirnya ia memutuskan untuk Fandi mengambilkan boneka panda itu yang sedang itu.

Fandi pun dapat dan Angelicya sangat senang sekali.

Mereka pun ketempat belanja baju yang sedikit terlihat besar dan mewah begitupun barang baju baju yang terlihat mahal disini.

Fandi dan Angelicya adiknya itu mereka sedang bercengkrama dan sangat asik keduanya berjalan jalan tertawa tawa dengan lawakan satu sama lain dari mulut mereka dan juga sambil memilih milih baju.

Saat itu ia pun ke kasir saat sudah cukup membeli banyak baju untuk adik kesayangannya itu.

"Ini baju cukup ya 2bulan ganti ganti buat lo disana" ucap Fandi sambil tetap merangkul Angelicya.

Angelicya mengangguk karena memang cukup banyak juga ia beli baju ini bahkan sudah ada ditangannya 8paper bag sedangkan isi satu satu dipaper bag itu ada 3baju.

Cukup banyak bukan?

Ya itulah Angelicya sangat boros tetapi itu juga kebutuhan si sebenarnya untuk Angelicya disana.

***

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang