BAB [4]

11.9K 656 6
                                    

Alan setengah diusir saat meninggalkan acara, dan ia sedikit memuji kesabaran Arnold dan Peter yang membiarkannya berada di tengah pesta sedikit lebih lama. Sepupu dan Kakaknya itu sudah diberi tahu jika dirinya baik-baik saja, tapi dokter memperkirakan ia kehilangan sedikit ingatan akibat benturan di kepala saat hanyut di sungai. Ironisnya ia bisa berenang, begitupun dengan Alan si Laird asli—yang entah bagaimana orang asih itu seolah dirinya sendiri. Tapi sepertinya laki-laki itu sedang tidak beruntung, ia diperkirakan jatuh dari kuda saat kembali dari melihat air terjun.

Dirinya atau Alan Maclawry lain hanyut ke sungai dan diselamatkan oleh Simon si kura-kura, sementara kudanya yang bernama Fergus kembali ke kastel untuk mencari bantuan. Jika apa yang dikatakan Peter adalah benar, kuda itu terus membuat bersuara dengan keras dan berusaha menarik orang yang pertama kali ditemuinya. Saat itulah para petarung sadar; jika sesuatu yang salah telah terjadi. Mereka mulai menyisir tepian sungai, dan setelah mencapai pencarian yang mulai menggelisahkan, salah seorang prajurit melihat sosok yang mengapung di tengah sungai. Dan beruntung itu adalah Alan yang masih hidup berkat kura-kura raksasa itu.

Alan mendesah saat semua orang menyuruhnya untuk pergi ke kamar dan menemui pengantinnya. Sementara ia digiring naik ke kamar, kedua klan kembali berpesta, para petarung saling berbincang dan sudah terlihat akrab. Seolah mereka adalah teman lama yang kembali berjumpa. Pemandangan tersebut seharusnya membuat Alan merasa sangat terharu. Tapi yang dapat ia rasanya hanya sedikit simpati dan berpura-pura mengerti dengan apa yang terjadi. Sementara di sisi lain ia merasa ngeri, dirinya tidak yakin apa yang akan terjadi, jika menyempurnakan pernikahan dengan Lilian memang harus dilakukan. Alan tidak ingin menyakiti siapapun selama dirinya ada di sana. Di dunia asing, terlebih... tentunya Lilian pasti adalah nenek moyangnya. Memikirkan bagaimana ia harus bersikap terhadap nenek moyang sendiri, Alan meringis karena ngeri sekaligus takut. Ia tidak ingin dikutuk oleh Kakek moyangnya karena telah menyentuh istri laki-laki itu. Sialan itu adalah skenario paling mengerikan yang ada di benak Alan untuk saat ini.

Pertama wanita itu memang menikah dengan dirinya, dan kedua Alan masih belum bisa menerima kenyataan sepenuhnya. Ia tidak tahu jika dirinya Alan asli atau bukan, khawatir jika sewaktu-waktu Laird yang terkenal kejam itu tiba-tiba saja muncul dan meminta pertanggung jawaban padanya. Dan sebisa mungkin Alan akan menyelamatkan diri, ia ingin hidup dan kembali ke kekeluarganya yang normal; dengan Peter sebagai adiknya dan bukannya menjadi Kakak yang harus ia hormati. Ia ingin kehidupan normalnya kembali. Itu saja.

"Masuklah," kata Arnold. Ia menatap wajah Alan yang terlihat khawatir. "Aku tahu kau pasti khawatir." Sebuah cengiran muncul di wajah sepupunya itu.

Alan merengut. "Kenapa aku harus khawatir?" Tanyanya dengan nada dingin.

Arnold menatapnya dengan raut terkejut, atau mungkin sedikit tidak percaya. "Apa kau pernah tidur dengan perawan?" Tanyanya sambil berbisik. Setelah ia melirik ke segala arah; untuk memastikan tidak ada yang mendengar.

"Tentu saja tidak!" Jawab Alan kesal. Ia merasa konyol karena membicarakan petualangan malamnya bersama Arnold, dan melakukan percakapan tersebut tepat di depan pintu kamar pengantinnya.

Arnold menjentikan jari dengan senang. "Sudah kuduga!" Katanya senang.

"Apa yang sudah kau duga?" Alan bertanya curiga.

"Bajingan sepertimu tentunya akan melewatkan perawan," kata Arnold. Lalu ia melanjutkan saat melihat kening Alan berkerut penuh tanya. "Mungkin kau juga melupakan bagian ini, tapi asal kau tahu saja. Kau adalah Laird dengan reputasi tampan, menawan dan tidak tercela. Ya, kecuali kau juga bisa menjadi sangat bengis kalau sedang marah."

"Lalu apa hubungannya sikap tidak tercelaku dengan perawan? Aku tidak melihat kaitannya sama sekali," tanya Alan ketus. Ia memang butuh waktu sebelum menemui Lilian di kamar pengantin mereka. Jadi ia putuskan untuk berdiri di sana dan bicara dengan Arnold, demi bisa mengulur malam pertama yang tidak tahu harus ia jalani seperti apa.

My Stranger's Bride [Stranger's Series #2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang