The Past, Reborn !

452 43 2
                                    

Lari cepat, mengangkat beban, sit up, push up, dan lain-lainnya dilakukan Haruka setiap harinya. Meskipun begitu, Haruka tetap tidak bisa mengunakan potensi magicnya dengan maksimal.

Haruka pun berpikir untuk menyerah karena dirinya hanya orang biasa yang kebetulan dimasukin oleh arwah orang lain yang memiliki potensi magic yang sangat besar.

.
.
.

Haruka melewati kamar Yoko dan tidak sengaja dia mendengarkan percakapan Yoko dengan seorang laki-laki.

"Kau tahu sesuatu kan, Yoko ? " Haruka tidak mendengar jawaban dari Yoko dan suara laki-laki itu tampak familiar.

Terdengar Yoko menghela nafas panjang. "Sebenarnya ada caranya untuk mengembalikan kekuatan Haruka, tapi aku tidak yakin ini yang terbaik dan terlebih lagi tidak seratus persen bisa menebaknya. Aku tidak menyarankannya. Sepertinya kamu juga tahu caranya. "

"Tidak ada cara lain ? " Tidak terdengar jawaban dari Yoko dan ruangan menjadi diam yang berarti, tidak ada cara lain. Walaupun itu hanya perkiraan Haruka.

"Kalau begitu, bagaimana dengan nasib Magicalist ? "

Haruka mengepalkan tangannya dan reflek membuka pintu. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk Magicalist. Aku akan ambil resikonya ! " Haruka terkejut karena laki-laki itu adalah Kai. Anehnya, kenapa dia tidak merasa senang ? Padahal Haruka ingin bertemu dengan Kai. Sekarang yang hanya ada di benak Haruka adalah Ren. "Lama tidak berjumpa, Kai. " Kai mengabaikan Haruka. Keadaan menjadi hening. "Aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian. Kalian membicarakan bagaimana kekuatanku kembali bukan ? Bagaimana caranya ?? Kumohon beri tahu aku. "

Yoko dan Kai tidak berani menatap Haruka secara langsung. "Kamu tidak bisa menggunakan sepenuhnya karena ada Cecil. Begitupun sebaliknya. "

"Tapi saat pertandingannya itu... " Haruka menyadari sesuatu. Saat pertandingan itu Haruka tidak sadarkan diri.

"Ya, Cecil bisa membuatmu hilang kesadaran dan mengendalikanmu dengan mudahnya, tapi dia menghormatimu karena kau adalah pemilik badan itu. "

Haruka masih tidak mengerti satu hal. "Aku masih tidak mengerti satu hal. Ini bukan badanku, Scarlett yang membuatnya. "

Kai terlihat sangat kaget. "Scarlett ? Sayaka Scarlett ?? "

"Ya... Kau mengenalnya ? "

"Dia... Yoko, kau ingat dimana Yuiko menggantikan Yukio ? "

"Ya.. "

"Scarlet lah yang memberi tahu Yuiko bahwa Yukio akan dikorbankan. "

Haruka sama sekali tidak mengerti maksud semua itu. "Tunggu ! Apa maksudnya dikorbankan ? Ibuku menggantikan Yukio ?? Apa maksud semua ini ? "

Yoko menghela nafas panjang. "Cepat atau lambat kau pasti akan mengetahuinya dan kini saatnya... " Yoko duduk di tempat tidurnya. "Yukio lah  yang pertama kali mengetahui kalau The Seven Heaven Hopes Book adalah salah satu untuk menghentikan Overost untuk beberapa waktu. Maka karena itu Yukio berencana untuk mengorbankan dirinya, seperti Cecil, harus tinggal di wadah lain atau lebih parah, yaitu kematian, tapi ada satu hal yang tidak diketahui Yukio, potensi magicnya sangatlah kecil untuk mengaktifkan buku itu. Yukio merahasiakan tentang niatnya itu. Entah bagaimana caranya Yuiko tahu dan datang di saat Yukio akan mengorbankan dirinya untuk menggantikan Yukio. Bersama dengan ayah Cecil, menghentikan Overost untuk beberapa waktu. Itulah cerita tentang Yuiko. Sampai sekarang Yukio masih merasa bersalah. Dia kira kematian ayahnya Cecil dan menghilangnya Yuiko karena dirinya. "

"Jadi maksudnya, Scarlett yang memberi tahu ibuku tentang buku itu dan bersama dengan ayah mengorbankan dirinya ? "

"Kurang lebihnya. "

"Dia memang pernah bilang kalau dia mengenal ibuku, tapi dia tidak pernah menceritakan tentang ibuku. Ah, darimana kamu tahu semua ini ? "

"Scarlett tidak jauh berbedanya dengan diriku yang dulu. "

Yoko melihat ke arah Kai. "Jangan-jangan dia... "

"Ya dia korban pembantaian magicalist. Yuiko pernah menceritakan tentang dirinya bukan ? "

"Ya, tapi dia tidak menyebut nama. Kalau tidak salah Yuiko yang menyelamatkan dirinya saat dia akan dibuang. "

Haruka terlihat bingung lagi. "Baiklah, ceritakan semua tentang masa lalu. "

"Kau tahu peristiwa pembantaian magicalist bukan ? Kau sudah mempelajarinya di sekolah. "

"Ya. Kalau tidak salah dimana manusia membunuh hampir setengah magicalist, bukan ? Terjadi sebelum Overost bangkit. "

"Benar. Orang tua magicalist dibunuh di tempat dan anak kecil dijual dan dijadikan budak. Kebetulan Yuiko sedang melakukan perjalanan dan dia mampir dimana tempat pembantaian itu terjadi. Dia membebaskan beberapa anak yang belum dijual. Dia memberiku surat. Aku masih menyimpannya. " Yoko mencari surat itu di laci mejanya. "Bacalah. " Yoko memberikan surat itu kepada Haruka.

'Hey, Yoko, Yukio, bagaimana kabar kalian ? Disini aku baik-baik saja. Walaupun melelahkan, tapi aku menikmatinya. Kau dengar tentang pembantaian magicalist ? Aku baru saja menyelamatkan anak-anak yang belum dijual. Keren bukan ? Ah, salah satu dari mereka sangat terampil. Aku mengajari dia berbagai hal. Salah satunya bela diri. Dia sudah seperti adikku sendiri. Mungkin aku akan berada disini lebih lama lagi. Salam hangat, Yuiko.'

"Yuiko bersama anak itu kurang lebih 1 tahun. Setelah itu Yuiko kembali ke sini dan bertemu dengan ayahmu dan menikah. Mereka berdua suka mengelilingi berbagai kota. Yuiko juga suka mampir ke tempat anak itu. Jujur saja, aku tidak pernah mendengar namanya dan tidak pernah bertemu dengannya. "

"Aku tidak sengaja bertemu dia. Kita memiliki satu kesamaan, yaitu membenci manusia. Karena itu aku dan dia dekat. Dia suka menceritakan tentang Yuiko, tetapi dia tidak menyebut nama, tapi setelah melihat berita pengorbanan seorang magicalist, aku tahu kalau orang yang suka dia ceritakan adalah Yuiko. "

"Lalu, bagaimana caranya dia tahu niat Yukio ? "

"Dia menyelidiki keluarga Kirigaya. Kita, perkumpulan magicalist yang membenci manusia, memiliki banyak koneksi. Mungkin dia menyewa salah seorang dari perkumpulan untuk mencari tahu tentang keluarga Kirigaya. "

Haruka merasa melupakan sesuatu. "Ahhh, topik utama kita !! Bagaimana caranya membalikan kekuatanku ? "

"Salah satu dari kalian harus pergi. Itu hanya menunggu waktu. Roh siapa yang bertahan, dialah yang tinggal. Sebenanya bisa dilakukan sewaktu-waktu, tinggal salah satu dari kalian memikirkan siapa yang akan tinggal siapa yang akan pergi. "

Waktu seakan-akan berhenti. Haruka tidak bisa berkata-kata lagi. Hanya mematung yang dia lakukan.

Magicalist : Reborn ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang