Enemy? Friend? Reborn

397 35 0
                                    

"Sial, pasti sesuatu terjadi dengan Claire." Ken terlihat sangat kesal. "Aku akan kesana untuk memeriksa Claire." Ken langsung menuju tempat Claire.

"Ken, tunggu-" Haku tidak bisa mengikuti Ken karena murid Magicalist yang menghalangi jalannya. "Sial."

.
.
.

"Claire!" Ken langsung lari menuju Claire yang jatuh pingsan. "Kau tidak apa-apa? Kurang ajar mereka menyentuhmu!"

Claire memegang tangan Ken. "Ken, kita melakukan yang benar, kan?" Claire menangis. "Mereka baik. Aku... Aku tidak tahu harus berpihak kepada siapa... Hanya saja, kenapa mereka baik?" Ken memeluk Claire.

"Apa yang terjadi?"

"Mereka mengajakku bicara. Mereka sama sekali tidak jahat."

"Lalu kenapa kamu berbaring disana?"

"Mereka sengaja membuatku pingsan agar aku tidak dianggap sebagai pengkhianat. Saat kamu datang, aku sudah sadar. Aku hanya berpikir, apakah tidak ada cara lain selain peperangan ini?" Mereka berdua terdiam.

.
.
.

"SEMUA SERANG!!!!" Karina dan Aoi kembali ke menara dengan selamat.

"Laporan dari tim barat, misi membuat jalan sukses."

"Begitu juga tim Selatan dan Utara."

Karina duduk di kursi ketuanya. "Apakah Tim Kai sudah datang?" Christina menganggukan kepalanya. "PASUKAN POLISI BUKAKAN JALAN. PASUKAN PENGHANCUR I MAJU!"

Pasukan polisi terdiri dari Earthliner dan Winder yang bertugas membuat jalan sampai pasukan penghancur sampai ke tempat bendera musuh berada.

"Sisanya bagi dua kelompok. Satu sebagai bantuan untuk pasukan polisi dan yang satu untuk pengamat!"

Christina melihat list magicalist yang tersedia dan memberi tahu orang yang ikut pengamat kepada Karina. Karina pun setuju bahwa ada 3 orang yang diutus untuk menjadi pengamat. "Ada 3 orang yang akan menjadi pengamat. Hiraki Sen, Sayaka Ren, dan ketuanya Iriyama Minami."

.
.
.

"Kenapa aku harus sama kalian dari seribu magicalist yang ada!!" Ren terlihat sangat kesal karena dia sedikit membenci mereka karena pertandingan sebelumnya.

"Aku juga tidak mau bersamamu. Tidak ada pilihan lain." Minami menyadari ada orang yang mendekat ke arah mereka. "Tolong cek."

Ren pun bersembunyi diantara banyangan. Terlihat 5 murid Mahotsukai sedang terburu. Untungnya melewati tempat dimana mereka bersembunyi. "Gimana?"

"5 murid Mahotsukai menuju arah selatan."

"Selatan? Bukannya kita berhasil membuka jalan? Terlebih lagi kenapa cuman 5? Kenapa cuman di Selatan saja?"

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Minami menganggukan kepalanya. "Kenapa kita bersembunyi di tong sampah?"

"Karena tidak ada orang yang bakal menyangka kita disini. Ren mengamati keadaan luar dengan aman! Ini rencana terpintar yang pernah aku buat!"

Ren masuk ke dalam bayangan Sen. "Dia sudah gila. Kau bisa keluar."

"Tidak apa-apa." Sen pun tersenyum.

"Dasar pasangan aneh."

"Ren!!" Minami berteriak. "Periksa bagian selatan. Aku punya firasat buruk."

Ren pun pergi menuju selatan. Terdapat satu ruangan dimana murid Mahotsukai keluar-masuk. Ren pun masuk dan kaget melihatnya. Terdapat monster yang hitam memiliki taring seperti serigala dan terlihat bahaya. Monster itu meronta-ronta. "HAKU!!" Monster itu selalu bilang Haku.

Ren pun langsung kembali ke tempat persembunyian Minami dan Sen. "Mereka lebih gila dari kamu!!" Ren melihat ke arah Minami. "Mereka memiliki monster!!"

"Kuro?!"

"Bukan. Monster itu bisa berbicara. Bentuknya seperti bayangan, tapi memiliki taring seperti serigala. Berbeda dengan Kuro."

"Kalau bukan Kuro lalu apa??"

"Mana aku tahu!!"

"Dasar ga berguna." Ren terlihat sangat kesal kepada Minami.

"Kalau gitu lihat sendiri!!" Mereka pun keluar dari tong sampah dan langsung menuju tempat itu.

Minami melihat sendiri monster itu dan terkejut, begitu pun dengan Sen. "Kita harus memberi tahu yang lain. Lebih gawat dari yang aku bayangkan."

Magicalist : Reborn ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang